Menyusul kudeta militer yang di lancarkan Angkatan Darat Mesir pimpinan jenderal Abdel Fattah Al Sisi Rabu malam 4 Juli 2013,yang menggulingkan pemerintah demokrasi pimpinan Presiden Muhammad Mursi konstalasi politik di negara itu justeru semakin memburuk dan nyaris tidak terkendalikan.Menurut laporan Reuter Sabtu 6 Juli 2013 aksi-aksi semakin meluas keseluruh negara itu yang kelihatannya makin besar sejak hari Jum’at 5 Juli 2013,sebagimana juga di rilis oleh Associated Press .

Usai melakukan shalat Jum’at ribuan pengikut Presiden terguling Muhammad Mursi bentrok dengan kelompok oposisi di seluruh negara Mesir,sebut pejabat itu kepada Voa dan BBC Sabtu 6 Juli 2013. Bentrokan terjadi di ke 19 gubernuran yang sejauh ini sudah diuketahui ,enewaskan 32 orang dan 1076 orang lainnya menderita luka-luka .

Laporan itu kepada kantor berita Tiongkok,Xinhua Sabtu 6 Juli 2013 menyebutkan bahwa selain 1076 yang menderita luka-luka itu juga 62 orang lainnya di rawat di tempat kejadian perkara,ujar Kepala Divisi Ambulan Mesir Muhammaed Sultan pula.Kepada Xinhua ia merincinya pula,bahwa yang tewas di Cairo tujuh orang tewas,duabelas orang tewas di Iskandariyah,satu tewas di Sues,satu lagi di Assiut dan juga satu lainnya di Giza.Selain itu juga terdapat enam orang tewas di Sinai Utara,empat orang tewas di Ismailyah dan ratusan lainnya mengalami luka -luka di gubernurannya.

Sementara itu gerombolan bersenjata tidak dikenal juga menyeranag pos-pos keamanan di kota Al Arish,Sinai dekat perbatasan dengan negara Zionis Yahudi.Kawasan itu memang sering menjadi daerah operasi kelompok bersenjata tersebut,sehingga pada saat Presiden Muhamamad Mursi masih berkuasa sebelumnya telah melamncarkan operasi besar-besaran di kawasan itu.Karena kecolongan itu maka beberapa petinggi militer Mesir saat itu dicopot dari jabatannya,termasu Gubernur Militer dan juga Panglima Angkatan bersenjata Mesir saat itu.

Presiden orbitan Junta Militer,Adly Mansour sedang mencari kandidat untuk membantunya yang disebut-sebut Muhammad El Baradey sebagai Perdana Menterinya,tetapi politisi yang keok dalam Pemilu itu sejauh ini belum juga diangkat menjadi pendampingnya.mantan Ketua IAEA itu mengatakan kepada harian Al Shad Al Awsat bahwa kudeta militer itu pilihan yang tidak terlalu menyakitkan,ujarnya.tetapi pilihan lain adalah perang saudara ujarnya lagi kepada Reuters.

Junta militer menahani semua politisi Ikhwaanul Muslimin dan para pembantu Presiden terguling Muhammad Mursi seperti Muhaammad Saad Al Kattani,pemimpin Partai Kebebasan dan Keadilan pemenang dalam Pemilu tahun 2011 lalu.Junta Militer juga menahani Rasyad Al Bayoumi wakil Ketua Ikhwanul Muslimin dan beberapa wartawan jaringan TV yang dianggap pro Ikhawanul Muslimin.Semua mereka termasuk Muhammad Mursi dicekal ,sebagaimana diperintahkan oleh Jaksda Agung Abdul Mequed Mahmoud kepada pers.Karenanya mereka sudah mendesain suatu skenario antara kelompok oposisi, Tamzood ,militer,jaksa Agung dan Mahkamah Agung yang sebelumnnya juga sudah membubarkan Parlemen hasil Pemilu Mesir.

Akan tetapi saat itu Presiden Muhamamad Mursi berhasil membalikan keadaan,serta kemudian mengadakan referendum yang dimenagi oleh Mursi.Tetapi sekarang dengan suatu konspirasi mereka kembali beraksi dan menggulingkan Presiden Muhamamad Mursi,yanag mengundang kutukan masyarakat internasional.