- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
SERAM NYA NAIK BIS BERTINGKAT


TS
yenkdu
SERAM NYA NAIK BIS BERTINGKAT


sambil makan siank marilah kita
Santai kan pikiran,dengan baca
Tritt ane



Spoiler for Cerita:
Cerita Seram Kisah Nyata di Singapore
waktu kemarin Naik Bis Tingkat.
Awas yang punya penyakit jantung jangan
baca ini. Resiko tanggung Sendiri.
Malam ini udara dingin sekali.. Saya yang
sedang berdiri di halte, mengusap-usap
telapak tangan untuk mengusir dingin.di
Halte Orchard menuju Geylang.
Sayup-sayup terdengar suara burung hantu
di kejauhan.
Saya mengutuk boss dalam
hati, karena memaksa saya berangkat pada
jam yang sangat tidak menyenangkan ini.
Saya ditugaskan untuk mengantarkan
sebuah paket ke sebuah gudang tua di
ujung kota.
Perjalanan ke sana memerlukan
waktu sekitar setengah jam, dan satu-
satunya jenis angkutan umum yang
tersedia adalah bis bertingkat yang sudah
tua dan jalannya lambat.
Setelah menunggu lama, akhirnya bis itu
muncul. Saya pun naik. Hanya Ada
beberapa penumpang saja yang terlihat.
Saya terus melangkah menuju tangga
karena dia memutuskan untuk duduk di
tingkat atas saja.
Tetapi langkahnya
dihentikan oleh seorang nenek keriput yang
duduk di dekat tangga.
Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas,
nak. Di atas berbahaya." Saya terkejut. Dia
pernah mendengar kisah-kisah
menyeramkan tentang bis bertingkat
seperti yang pernah diceritakan teman-
temannya.
Karena Merasa ngeri, Saya pun
mengurungkan niatnya untuk naik ke atas.
Setelah memilih sebuah bangku yang agak
jauh,
Saya duduk sambil membayangkan
hal-hal yang mengerikan yang mungkin
terjadi.
Hati bertanya jangan-jangan Nenek
ini hantunya.soalnya Nenek itu
mengerikan,keriputnya seperti di film
Nenek Sihir.
Perjalanan 30 menit yang menegangkan itu
pun akhirnya dapat dilalui. Saya telah
sampai di tempat tujuannya, ketika bis
bertingkat itu berhenti di sebuah halte.
Saya turun sambil menarik nafas lega,
sementara bis itu kembali melanjutkan
perjalanannya.
Keesokan malamnya, Saya kembali
Ditugaskan boss untuk mengantarkan
sebuah paket lagi ke gudang yang sama.
Saya pun kembali berangkat menuju halte.
Bis yang sama dengan bis yang kemarin
muncul lagi.
Saya naik.
Penumpang bis yang terlihat hanya
beberapa orang saja. Saya lalu berjalan
menuju tangga.
Tetapi di sana Saya
kembali dihentikan oleh seorang nenek
keriput yang duduk di dekat tangga. Nenek
yang sama dengan yang kemarin.Saya
tambah curiga,kok bertemu dengan Nenek
itu lagi.
Ada apa gerangan?apakah benar
itu Nenek adalah arwah gentayangan?
hmmmm
Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas,
nak. Di atas berbahaya." Saya teringat
dengan pengalamannya kemarin. Ia merasa
takut dan memilih untuk duduk di sebuah
bangku yang agak jauh dari tangga.
Setelah 30 menit, bis bertingkat itu
akhirnya berhenti di halte tempat tujuan
Saya.
Saya turun dengan perasaan lega.
Dan bis itu pun melanjutkan perjalanan
kembali.
Keesokan harinya, tepat pada malam
Jum’at, Saya kembali diberi tugas Oleh
boss untuk mengantarkan sebuah paket
lagi ke gudang yang sama Dengan
sebelumnya.
Saya menunggu bis di halte
sambil melihat kesekelilingnya.
Suasana kota terlihat meriah. Lampion dan
hiasan berwarna warni Menghiasi sudut-
sudut jalan.
Ketika bis bertingkat yang
ditunggunya datang, Saya naik. Bis itu
adalah bis yang sama dengan yang
kemarin.
Saya melihat ke arah bangku di dekat
tangga, dan benar saja, nenek yang sama
dengan yang kemarin terlihat duduk di situ.
Saya lalu memberanikan diri mendekati
nenek keriput itu.
Sebelum nenek itu berkata apa-apa, Saya
mendahuluinya, "Nek, apapun Yang akan
Nenek katakan, saya tetap akan naik dan
duduk di atas.
Meskipun Malam ini adalah
malam Jum’at dan suasana kota begitu
menyeramkan, saya tidak takut akan
sesuatupun!"
Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari
nenek tua itu, Saya lalu naik ke atas. Tidak
ada penumpang satu orang pun di atas.
Saya memilih untuk duduk di dekat jendela,
dan menunggu dengan perasaan tegang.
Tetapi hingga 30 menit berlalu, tidak
terjadi apa-apa.
Akhirnya Saya sampai di
tempat tujuan, dan bis itu berhenti di
sebuah halte. Saya turun dari tingkat atas
dan mencari si nenek keriput didekat
tangga.
Setelah bertemu, lalu Saya bertanya, "Nek,
kenapa sih, Nenek melarang penumpang
untuk naik ke atas? Saya sudah mencoba
sendiri, ternyata di atas tidak ada apa-apa
yang membahayakan. Sebenarnya ada apa
sih, nek?"
Sambil menunjukkan jarinya ke atas, nenek
keriput itu menjawab, "Di atas berbahaya,
nak. Tidak ada supirnya."
waktu kemarin Naik Bis Tingkat.
Awas yang punya penyakit jantung jangan
baca ini. Resiko tanggung Sendiri.
Malam ini udara dingin sekali.. Saya yang
sedang berdiri di halte, mengusap-usap
telapak tangan untuk mengusir dingin.di
Halte Orchard menuju Geylang.
Sayup-sayup terdengar suara burung hantu
di kejauhan.
Saya mengutuk boss dalam
hati, karena memaksa saya berangkat pada
jam yang sangat tidak menyenangkan ini.
Saya ditugaskan untuk mengantarkan
sebuah paket ke sebuah gudang tua di
ujung kota.
Perjalanan ke sana memerlukan
waktu sekitar setengah jam, dan satu-
satunya jenis angkutan umum yang
tersedia adalah bis bertingkat yang sudah
tua dan jalannya lambat.
Setelah menunggu lama, akhirnya bis itu
muncul. Saya pun naik. Hanya Ada
beberapa penumpang saja yang terlihat.
Saya terus melangkah menuju tangga
karena dia memutuskan untuk duduk di
tingkat atas saja.
Tetapi langkahnya
dihentikan oleh seorang nenek keriput yang
duduk di dekat tangga.
Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas,
nak. Di atas berbahaya." Saya terkejut. Dia
pernah mendengar kisah-kisah
menyeramkan tentang bis bertingkat
seperti yang pernah diceritakan teman-
temannya.
Karena Merasa ngeri, Saya pun
mengurungkan niatnya untuk naik ke atas.
Setelah memilih sebuah bangku yang agak
jauh,
Saya duduk sambil membayangkan
hal-hal yang mengerikan yang mungkin
terjadi.
Hati bertanya jangan-jangan Nenek
ini hantunya.soalnya Nenek itu
mengerikan,keriputnya seperti di film
Nenek Sihir.
Perjalanan 30 menit yang menegangkan itu
pun akhirnya dapat dilalui. Saya telah
sampai di tempat tujuannya, ketika bis
bertingkat itu berhenti di sebuah halte.
Saya turun sambil menarik nafas lega,
sementara bis itu kembali melanjutkan
perjalanannya.
Keesokan malamnya, Saya kembali
Ditugaskan boss untuk mengantarkan
sebuah paket lagi ke gudang yang sama.
Saya pun kembali berangkat menuju halte.
Bis yang sama dengan bis yang kemarin
muncul lagi.
Saya naik.
Penumpang bis yang terlihat hanya
beberapa orang saja. Saya lalu berjalan
menuju tangga.
Tetapi di sana Saya
kembali dihentikan oleh seorang nenek
keriput yang duduk di dekat tangga. Nenek
yang sama dengan yang kemarin.Saya
tambah curiga,kok bertemu dengan Nenek
itu lagi.
Ada apa gerangan?apakah benar
itu Nenek adalah arwah gentayangan?
hmmmm
Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas,
nak. Di atas berbahaya." Saya teringat
dengan pengalamannya kemarin. Ia merasa
takut dan memilih untuk duduk di sebuah
bangku yang agak jauh dari tangga.
Setelah 30 menit, bis bertingkat itu
akhirnya berhenti di halte tempat tujuan
Saya.
Saya turun dengan perasaan lega.
Dan bis itu pun melanjutkan perjalanan
kembali.
Keesokan harinya, tepat pada malam
Jum’at, Saya kembali diberi tugas Oleh
boss untuk mengantarkan sebuah paket
lagi ke gudang yang sama Dengan
sebelumnya.
Saya menunggu bis di halte
sambil melihat kesekelilingnya.
Suasana kota terlihat meriah. Lampion dan
hiasan berwarna warni Menghiasi sudut-
sudut jalan.
Ketika bis bertingkat yang
ditunggunya datang, Saya naik. Bis itu
adalah bis yang sama dengan yang
kemarin.
Saya melihat ke arah bangku di dekat
tangga, dan benar saja, nenek yang sama
dengan yang kemarin terlihat duduk di situ.
Saya lalu memberanikan diri mendekati
nenek keriput itu.
Sebelum nenek itu berkata apa-apa, Saya
mendahuluinya, "Nek, apapun Yang akan
Nenek katakan, saya tetap akan naik dan
duduk di atas.
Meskipun Malam ini adalah
malam Jum’at dan suasana kota begitu
menyeramkan, saya tidak takut akan
sesuatupun!"
Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari
nenek tua itu, Saya lalu naik ke atas. Tidak
ada penumpang satu orang pun di atas.
Saya memilih untuk duduk di dekat jendela,
dan menunggu dengan perasaan tegang.
Tetapi hingga 30 menit berlalu, tidak
terjadi apa-apa.
Akhirnya Saya sampai di
tempat tujuan, dan bis itu berhenti di
sebuah halte. Saya turun dari tingkat atas
dan mencari si nenek keriput didekat
tangga.
Setelah bertemu, lalu Saya bertanya, "Nek,
kenapa sih, Nenek melarang penumpang
untuk naik ke atas? Saya sudah mencoba
sendiri, ternyata di atas tidak ada apa-apa
yang membahayakan. Sebenarnya ada apa
sih, nek?"
Sambil menunjukkan jarinya ke atas, nenek
keriput itu menjawab, "Di atas berbahaya,
nak. Tidak ada supirnya."
Semoga terhibur agan n sista semua
Spoiler for Berharap:



Spoiler for Bantu:



Spoiler for Bantu:




0
6.5K
Kutip
191
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan