- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
Jokes Suroboyoan "Jokes Anywhere" (Update terus)
TS
lukizie
Jokes Suroboyoan "Jokes Anywhere" (Update terus)
Hallo Agan-agan yg penuh selera Humor
Sekedar berbagi cerita-cerita lucu gaya Suroboyoan dan akan aku update Terus..
Sekedar berbagi cerita-cerita lucu gaya Suroboyoan dan akan aku update Terus..
Spoiler for 08-07-2013:
Spoiler for Cerita 1:
Sayembara Juragan Tambak
Ada seorang juragan tambak bernama Hj. Sablah yg mengadakan sebuah Sayembara. “siapa saja yg berani masuk kedalam tambak’ku ini, bakalan mendapatkan hadiah Motor”. Kata Hj. Sablah.
Banyak orang yg melihat sayembaranya, tapi ga ada yg berani masuk kedalam kolam tambak, dikarenakan, didalamnya bukan berisi Ikan melainkan Buaya, Nyambik dan hewan2 liar lainnya.
Dikarenakan ga ada yg berani menerima tantangan itu, Hadiahnya diganti Mobil Kijang terbaru. Tapi tetap saja belum ada yg berani mau masuk kedalam tambak itu dikarenakan merasa merinding melihat buaya-buaya gede yg kelaparan.
Akhirnya, oleh Hj. Sablah hadiahnya ditambah lagi, Mobil Kijang sama Rumah Besar beserta isinya. Tetapi tetap saja tidak ada yg berani.
Setelah penonton tidak bersuara, tiba-tiba pemuda bernama Togog meloncat ke tambak milik Hj. Sablah, penonton pun riuh bertepuk tangan melihat Togog yg mulai betarung melawan Buaya-buaya yg ada di kolam.
Kira-kira setelah 1jam, akhirnya Togog tampil sebagai pemenang. Cuma ya gitu, tubuhnya udah dedel duwel. Hj. Sablah menghampiri Togog berniat ingin memberikan hadiahnya, namun Togog menolak hadiah tersebut.
“Ya sudah, aku tambahin hadiahnya uang 500juta” kata hj. Sablah. Togog masih menolak.
“Aku tambahin Emas 1kg”Kata hj. Sablah lagi. Togog tetap menolak.
“Sudah begini saja, Sampean mintanya apa saja, bakal aku turuti”. Kata Hj. Sablah gak mau mengalah.
“Aku minta orang yg tadi mendorongku ampe aku kecebur dibawa kesini.” Jawab Togog sambil ngos-ngosan.
Ada seorang juragan tambak bernama Hj. Sablah yg mengadakan sebuah Sayembara. “siapa saja yg berani masuk kedalam tambak’ku ini, bakalan mendapatkan hadiah Motor”. Kata Hj. Sablah.
Banyak orang yg melihat sayembaranya, tapi ga ada yg berani masuk kedalam kolam tambak, dikarenakan, didalamnya bukan berisi Ikan melainkan Buaya, Nyambik dan hewan2 liar lainnya.
Dikarenakan ga ada yg berani menerima tantangan itu, Hadiahnya diganti Mobil Kijang terbaru. Tapi tetap saja belum ada yg berani mau masuk kedalam tambak itu dikarenakan merasa merinding melihat buaya-buaya gede yg kelaparan.
Akhirnya, oleh Hj. Sablah hadiahnya ditambah lagi, Mobil Kijang sama Rumah Besar beserta isinya. Tetapi tetap saja tidak ada yg berani.
Setelah penonton tidak bersuara, tiba-tiba pemuda bernama Togog meloncat ke tambak milik Hj. Sablah, penonton pun riuh bertepuk tangan melihat Togog yg mulai betarung melawan Buaya-buaya yg ada di kolam.
Kira-kira setelah 1jam, akhirnya Togog tampil sebagai pemenang. Cuma ya gitu, tubuhnya udah dedel duwel. Hj. Sablah menghampiri Togog berniat ingin memberikan hadiahnya, namun Togog menolak hadiah tersebut.
“Ya sudah, aku tambahin hadiahnya uang 500juta” kata hj. Sablah. Togog masih menolak.
“Aku tambahin Emas 1kg”Kata hj. Sablah lagi. Togog tetap menolak.
“Sudah begini saja, Sampean mintanya apa saja, bakal aku turuti”. Kata Hj. Sablah gak mau mengalah.
“Aku minta orang yg tadi mendorongku ampe aku kecebur dibawa kesini.” Jawab Togog sambil ngos-ngosan.
Spoiler for Cerita 2:
Menyulut Petasan
Rojali ketemu kawan lama yg namanya Komar. Saat ketemu, kedua pemuda itu sama kagetnya dikarenakan Rojali dan Komar kepala dan rambutnya sama-sama ga karuan.. wajahnya gosong dan giginya sama2 bogangnya.
Kedua pemuda itu saling bertanya-tanya kenapa kok sama-sama bonyok.
Rojali bercerita kalau wajahnya gosong, rambutnya petal dan giginya bogang dikarenakan ikut memadamkan kebakaran sambil mulutnya menganga. “saat mulutku menganga, tiba-tiba ada tabung elpiji meledak,” kata Rojali. Sesudah itu Rojali bertanya kepada Komar, kenapa kepala dan rambutnya Petal.
“sehabis tarawih, aku bermain petasan dan menyulutnya dengan rokok, setelah aku sulut, petasannya aku lempar ke pedagang Soto terus pura2 ga liat sambil Merokok santai.. Eh ternyata orangnya tau kalo aku yg ngelempari, terus aku dikejar, terus kepalaku di pukul ama gagang soto”.jawab Komar.
“Lha terus kenapa wajahmu kok gosong?”.tanya Rojali.
“Setelah kepalaku sembuh, aku mainan petasan lagi. Setelah aku sulut pake rokok, petasannya aku lempar kea rah pedagang Bakso terus pura2 ga ngeliat sambil ngerokok santai.. eh orangnya tau, aku di kejar trus disiram pake Kuah Bakso.”.jawab Komar.
“Wah, kebangetan kamu jal, gitu juga masih belum kapok.. lha terus kenapa gigimu bogang?”Tanya Rojali.
“Oooo, kalo ini beda ceritanya.. saat hendak menyulut petasan, tiba-tiba ada orang pacaran lewat.”
“Syukurin, makanya, jangan suka ngintip.. paling2 kamu di tonjok ya sama cowoknya.”. kata Rojali sok tau.
“Bukan begitu ceritanya.”. kata Komar.
“Lha terus kenapa Loh?” Tanya Rojali.
“Aku lupa, yg aku Lemparin bukan petasan, tapi Rokokku”jawab Komar.
“Huahahahahahaha…. guoobloookkk.”rojali ketawa..
Rojali ketemu kawan lama yg namanya Komar. Saat ketemu, kedua pemuda itu sama kagetnya dikarenakan Rojali dan Komar kepala dan rambutnya sama-sama ga karuan.. wajahnya gosong dan giginya sama2 bogangnya.
Kedua pemuda itu saling bertanya-tanya kenapa kok sama-sama bonyok.
Rojali bercerita kalau wajahnya gosong, rambutnya petal dan giginya bogang dikarenakan ikut memadamkan kebakaran sambil mulutnya menganga. “saat mulutku menganga, tiba-tiba ada tabung elpiji meledak,” kata Rojali. Sesudah itu Rojali bertanya kepada Komar, kenapa kepala dan rambutnya Petal.
“sehabis tarawih, aku bermain petasan dan menyulutnya dengan rokok, setelah aku sulut, petasannya aku lempar ke pedagang Soto terus pura2 ga liat sambil Merokok santai.. Eh ternyata orangnya tau kalo aku yg ngelempari, terus aku dikejar, terus kepalaku di pukul ama gagang soto”.jawab Komar.
“Lha terus kenapa wajahmu kok gosong?”.tanya Rojali.
“Setelah kepalaku sembuh, aku mainan petasan lagi. Setelah aku sulut pake rokok, petasannya aku lempar kea rah pedagang Bakso terus pura2 ga ngeliat sambil ngerokok santai.. eh orangnya tau, aku di kejar trus disiram pake Kuah Bakso.”.jawab Komar.
“Wah, kebangetan kamu jal, gitu juga masih belum kapok.. lha terus kenapa gigimu bogang?”Tanya Rojali.
“Oooo, kalo ini beda ceritanya.. saat hendak menyulut petasan, tiba-tiba ada orang pacaran lewat.”
“Syukurin, makanya, jangan suka ngintip.. paling2 kamu di tonjok ya sama cowoknya.”. kata Rojali sok tau.
“Bukan begitu ceritanya.”. kata Komar.
“Lha terus kenapa Loh?” Tanya Rojali.
“Aku lupa, yg aku Lemparin bukan petasan, tapi Rokokku”jawab Komar.
“Huahahahahahaha…. guoobloookkk.”rojali ketawa..
Spoiler for Cerita 3:
Rasa Strawberry
Saat perpisahan anak2 TK, setiap murid dwajibkan membawa Kado untuk Sang Ibu Guru. yg pertama maju anak seorank pedagang bunga. Sang Ibu Guru maju sambil mencium Kado sambil menebak..
"Isinya pasti Bunga ya..."
"seratus buat Ibu Guru" jawab si pedagang bunga.
yg kedua maju anak seorang pedagang Jajan. Oleh Bu guru, Kado tersebut di ambil sambil di kocok-kocok. wah kalo yg ini agak susah nebakna..pikirnya. "Isinya permen kan?"
"seratus buat Bu Guru"jawab seorang anak pedagang Jajan.
yg terakhir, majulah anak seorang penjual Es Krim.
saat Kadonya di angkat,,tiba2 meneteskan air dari ujung kado tersebut. sesaat kemudian tetesan itu di cicipi oleh sang ibu guru.
"Es Krimna rasa Anggur ya??" tebak Bu Guru sok tau
"salah!!"jawab sang murid
"Rasa Strowberry Pastinya". sambil mencubit pipi si murid..
"Masih salah Bu.." jawab si murid
"ya udah deh, Ibu Guru nyerah,, rasa apa sih ini sebenernya??" tanya Bu Guru Penasaran.
"Isinya Anak Anjing kok Bu..".jawab si murid.
sang Bu guru langsunk berpikir".jadi air tetesan yg barusan aku cicipi,,pipisnya si anjing donk" akh, sial..."@&!*^%$###**" celoteh Bu Guru....
Saat perpisahan anak2 TK, setiap murid dwajibkan membawa Kado untuk Sang Ibu Guru. yg pertama maju anak seorank pedagang bunga. Sang Ibu Guru maju sambil mencium Kado sambil menebak..
"Isinya pasti Bunga ya..."
"seratus buat Ibu Guru" jawab si pedagang bunga.
yg kedua maju anak seorang pedagang Jajan. Oleh Bu guru, Kado tersebut di ambil sambil di kocok-kocok. wah kalo yg ini agak susah nebakna..pikirnya. "Isinya permen kan?"
"seratus buat Bu Guru"jawab seorang anak pedagang Jajan.
yg terakhir, majulah anak seorang penjual Es Krim.
saat Kadonya di angkat,,tiba2 meneteskan air dari ujung kado tersebut. sesaat kemudian tetesan itu di cicipi oleh sang ibu guru.
"Es Krimna rasa Anggur ya??" tebak Bu Guru sok tau
"salah!!"jawab sang murid
"Rasa Strowberry Pastinya". sambil mencubit pipi si murid..
"Masih salah Bu.." jawab si murid
"ya udah deh, Ibu Guru nyerah,, rasa apa sih ini sebenernya??" tanya Bu Guru Penasaran.
"Isinya Anak Anjing kok Bu..".jawab si murid.
sang Bu guru langsunk berpikir".jadi air tetesan yg barusan aku cicipi,,pipisnya si anjing donk" akh, sial..."@&!*^%$###**" celoteh Bu Guru....
UPDATE Gan
Spoiler for 08-07-2013:
Spoiler for Cerita 4:
Menggembala Kambing
Bunali ketemu Wonokaiirun lagi menggembala Kambing. “Mbah, waduh kambingnya sampean banyak yah.” Kata bunali.
“Yo Lumayan lah..” jawab Wonokairun.
“Berapa semuanya Mbah??” Tanya Bunali.
“yg putih apa yg hitam??” kata Wonokairun.
“yg putih deh..”
“yg putih udah 25ekor.”jawab Wonokairun.
“Wah banyak banget.. kalo yg hitam?”
“Sama!!” jawab Wonokairun sambil memotong rumput. Bunali bertanya lagi..
“Makan rumputnya juga banyak Mbah..”
“iya….”
“makannya habis berapa kilo 1 hari Mbah??”Tanya Bunali.
“yg Putih apa yg Hitam??”kata Wonokairun.
“yg Hitam aja deh..”
“kira-kira 5 kiloan..”
“kalo yg putih??”Tanya Bunali.
“Sama!!”. Jawab Wonokairun.
Bunali mulai kebingungan, kenapa setiap bertanya kok harus bedain dulu yg putih apa yg hitam, padahal jawabannya juga sama aja.
“Mbah, kenapa kalo aku bertanya ttg kambing sampean, sampean mesti Tanya dulu yg Putih apa yg Hitam!! Padahal walaupun Putih atau Hitam, jawabannya sampean sama terus.. emangnya ada apa Mbah??” Tanya bunali mulai kesal.
“Begini lho dek, yg Putih itu Kambing-kambingku”
“kalo yg Hitam???” Tanya Bunali.
“Sama!!!” jawab Wonokairun.
Bunali ketemu Wonokaiirun lagi menggembala Kambing. “Mbah, waduh kambingnya sampean banyak yah.” Kata bunali.
“Yo Lumayan lah..” jawab Wonokairun.
“Berapa semuanya Mbah??” Tanya Bunali.
“yg putih apa yg hitam??” kata Wonokairun.
“yg putih deh..”
“yg putih udah 25ekor.”jawab Wonokairun.
“Wah banyak banget.. kalo yg hitam?”
“Sama!!” jawab Wonokairun sambil memotong rumput. Bunali bertanya lagi..
“Makan rumputnya juga banyak Mbah..”
“iya….”
“makannya habis berapa kilo 1 hari Mbah??”Tanya Bunali.
“yg Putih apa yg Hitam??”kata Wonokairun.
“yg Hitam aja deh..”
“kira-kira 5 kiloan..”
“kalo yg putih??”Tanya Bunali.
“Sama!!”. Jawab Wonokairun.
Bunali mulai kebingungan, kenapa setiap bertanya kok harus bedain dulu yg putih apa yg hitam, padahal jawabannya juga sama aja.
“Mbah, kenapa kalo aku bertanya ttg kambing sampean, sampean mesti Tanya dulu yg Putih apa yg Hitam!! Padahal walaupun Putih atau Hitam, jawabannya sampean sama terus.. emangnya ada apa Mbah??” Tanya bunali mulai kesal.
“Begini lho dek, yg Putih itu Kambing-kambingku”
“kalo yg Hitam???” Tanya Bunali.
“Sama!!!” jawab Wonokairun.
Spoiler for Cerita 5:
Sayang Anak
Muntiyadi dapat tugas penyerbuan ke Aceh. Repotnya, anaknya Muntiyadi yg namanya Tole umurnya masih 10th ga mau di tinggal dan kepingin ikut bapaknya.
Karna si Muntiyadi sayang pada anaknya, akhirnya Tole diajak juga, sehabis Tole pulang sekolah langsung di ajak ikut naik pesawat.
Di dalam pesawat sudah ada rekan-rekan dari Muntiyadi namanya Togog dan Gemblung.
Saat pesawat berada di atas awan, tiba-tiba mesin pesawat yg mereka tumpangi mendadak mati.
Ke'empat orang tadi mulai pucat kebingungan berebut parasut.
yg menjadi masalah, didalam pesawat cuma terdapat 3 parasut. sedang didalam pesawat terdapat 4 penumpang termasuk Tole anaknya si Muntiyadi.
Dikarenakan takut didahuluin, Togog langsung merebut 1 parasut dan langsung terjun keluar dari pesawat.
sesudah itu, si Gemblung ga mau kalah, dia juga merebut parasut dan meloncat keluar juga.
Muntiyadi kebingungan dan berunding dengan si anak. siapa yg harus terjun memakai parasut terakhir.
"Nak, parasut ini buat kamu saja.. masa depan kamu masih panjang. bapak cuma pingin titip salam sama Ibumu yah Nak" kata si Muntiyadi mulai meneteskan air matanya.
Tole menjawab. "Pak, udah ga perlu menangis gitu. malu-maluin markas besar aja bapak ini.. ini lhoh parasutnya masih ada 2".
"Lho kok bisa?? bukannya tadi sudah di ambil sama paman Togog dan Gemblung?" tanya Muntiyadi kebingungan.
"yg di ambil Om Togog tadi tas sekolahnya Tole pak" jawab tole.
Muntiyadi dapat tugas penyerbuan ke Aceh. Repotnya, anaknya Muntiyadi yg namanya Tole umurnya masih 10th ga mau di tinggal dan kepingin ikut bapaknya.
Karna si Muntiyadi sayang pada anaknya, akhirnya Tole diajak juga, sehabis Tole pulang sekolah langsung di ajak ikut naik pesawat.
Di dalam pesawat sudah ada rekan-rekan dari Muntiyadi namanya Togog dan Gemblung.
Saat pesawat berada di atas awan, tiba-tiba mesin pesawat yg mereka tumpangi mendadak mati.
Ke'empat orang tadi mulai pucat kebingungan berebut parasut.
yg menjadi masalah, didalam pesawat cuma terdapat 3 parasut. sedang didalam pesawat terdapat 4 penumpang termasuk Tole anaknya si Muntiyadi.
Dikarenakan takut didahuluin, Togog langsung merebut 1 parasut dan langsung terjun keluar dari pesawat.
sesudah itu, si Gemblung ga mau kalah, dia juga merebut parasut dan meloncat keluar juga.
Muntiyadi kebingungan dan berunding dengan si anak. siapa yg harus terjun memakai parasut terakhir.
"Nak, parasut ini buat kamu saja.. masa depan kamu masih panjang. bapak cuma pingin titip salam sama Ibumu yah Nak" kata si Muntiyadi mulai meneteskan air matanya.
Tole menjawab. "Pak, udah ga perlu menangis gitu. malu-maluin markas besar aja bapak ini.. ini lhoh parasutnya masih ada 2".
"Lho kok bisa?? bukannya tadi sudah di ambil sama paman Togog dan Gemblung?" tanya Muntiyadi kebingungan.
"yg di ambil Om Togog tadi tas sekolahnya Tole pak" jawab tole.
Spoiler for Cerita 6:
Menggiring Kepiting
Romlah minta dibelikan kepiting buat menu berbuka puasa. “Ya udah tak belikan di pasar ikan” kata Muntiyadi. “Lho, ga bawa motor tah??” Tanya Romlah. “Gad eh, biar ga amis.. aku naik Bemo aja:.
Sesudah itu Muntiyadi berangkat menunggu Bemo lewat, tiba-tiba didalam Bemo yg ditumpanginya Muntiyadi ketemu bekas pacarnya dulu yg namanya Sablah.
“Lho, Cak Mun, mo kemana Sampean Cak??”. Tanya Sablah.
“Mau jalan-jalan cari angin”.
“tadinya aku mau beli kain, tapi ga jadi deh, aku ikut sampean aja”. Kata Sablah manja.
Setelah itu kedua pasangan jalan-jalan ke Museum Kapal Selam, karna udaranya yg sepoi-sepoi hingga ga kerasa hari sudah sore. “Waduh, gawat ini. Aku harus pulang… aku duluan ya”. Kata Muntiyadi. Setelah pamit, Muntiyadi mampir ke pasar untuk membeli Kepiting dan hanya dibungkus Plastik kresek.
Karna memang serba terburu-buru, saat hendak memasuki halaman rumah, tiba-tiba plastik yg berisi kepiting tadi bolong dan jebol, Kepitingnya keluar semua.
Sambil menggiring Kepiting-kepiting, muntiyadi berteriak-teriak. “ayo cepetan sedikit, hamper sampai nih..”.
Mendengar suaminya teriak-teriak, Romlah Keluar rumah dengan mengomel-ngomel.
“Caaaaakkk,,,caaaakk…. Kok bodoh banget sih sampean itu…. Lha masa Kepiting digiring dah kayak bebek aja… makanya kok lama banget…”
Romlah minta dibelikan kepiting buat menu berbuka puasa. “Ya udah tak belikan di pasar ikan” kata Muntiyadi. “Lho, ga bawa motor tah??” Tanya Romlah. “Gad eh, biar ga amis.. aku naik Bemo aja:.
Sesudah itu Muntiyadi berangkat menunggu Bemo lewat, tiba-tiba didalam Bemo yg ditumpanginya Muntiyadi ketemu bekas pacarnya dulu yg namanya Sablah.
“Lho, Cak Mun, mo kemana Sampean Cak??”. Tanya Sablah.
“Mau jalan-jalan cari angin”.
“tadinya aku mau beli kain, tapi ga jadi deh, aku ikut sampean aja”. Kata Sablah manja.
Setelah itu kedua pasangan jalan-jalan ke Museum Kapal Selam, karna udaranya yg sepoi-sepoi hingga ga kerasa hari sudah sore. “Waduh, gawat ini. Aku harus pulang… aku duluan ya”. Kata Muntiyadi. Setelah pamit, Muntiyadi mampir ke pasar untuk membeli Kepiting dan hanya dibungkus Plastik kresek.
Karna memang serba terburu-buru, saat hendak memasuki halaman rumah, tiba-tiba plastik yg berisi kepiting tadi bolong dan jebol, Kepitingnya keluar semua.
Sambil menggiring Kepiting-kepiting, muntiyadi berteriak-teriak. “ayo cepetan sedikit, hamper sampai nih..”.
Mendengar suaminya teriak-teriak, Romlah Keluar rumah dengan mengomel-ngomel.
“Caaaaakkk,,,caaaakk…. Kok bodoh banget sih sampean itu…. Lha masa Kepiting digiring dah kayak bebek aja… makanya kok lama banget…”
Spoiler for Coming Soon:
Spoiler for Cerita 7:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 9:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 10:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 11:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 12:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 13:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 14:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 15:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 16:
Coming soon......
Spoiler for Cerita 17:
Coming soon......
tunggu dulu gan... jokes will update kok,, asalnya cerita ini dalam bahasa Jawa, tapi aku translatin ke bahasa Indonesia
nih penampakan Cerita yg belum aku translate gan
Spoiler for JaNy:
kalo berkenan, ga nolak biar lebih semangat
Sumber: JANY (Jokes Anywhere Suroboyoan)
0
2.1K
Kutip
18
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan