GRESIK, Gresikgress.com – Naiknya harga bahan bakar minyak memicu berbagai penelitian untuk mengembangkan bahan bakar alternative. Salah satunya adalah bahan bakar etanol berbahan limbah popok bayi, karya siswa SMA Hidayatus Salam Lowayu Gresik Jawa Timur. Berkat karyannya tersebut, Siswa SMA yang letaknya di perbatasan Kabupaten Gresik berhasil memperoleh penghargaan sebagai duta lingkungan hidup tingkat Propinsi jawa Timur.



Adalah Khoruz Fatin Shidqia, siswi kelas dua belas IPA SMA Hidayatus Salam Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, yang sukses menemukan energi alternatif berupa bahan bakar etanol dari limbah popok bayi, yang selama ini di anggap sebagai sampah tak berharga.

Ide awal penelitian ini berangkat dari banyaknya sampah popok bayi yang dibuang percuma di tempat sampah. Padahal, kapas dalam popok mengandung unsur zat selulosa, yang bisa di jadikan sebagai energi alternatif ditengah naiknya harga BBM. Kreatif bukaan.

Tak tanggung-tanggung, berkat hasil karyanya ini, Fatin terpilih sebagai Duta Lingkungan Hidup Tingkat Propinsi Jawa Timur.

“Proses awal pembuatan energi alternatif ini adalah dengan memisahkan kapas dalam popok bayi. Pemisahan kapas ini di lakukan dengan cara manual menggunakan gunting,” Ucap fatin sembari mempraktekkan.

Selanjutnya, kapas popok di masukkan dalam botol berisi air. Lalu ditambahkan caian mikroba, yakni cairan kimia pengurai bakteri.

“setelah proses pencampuran selesai, di tambahkan ragi atau serbuk pembuat tape pohong, ke dalam botol ini untuk mempermudah proses pemisahan air dan kandungan alcohol,” imbuhnya.

Setelah semua bahan tercampur, botol kemudian di kocok berulang-ulang agar semua bahan tercampur dengan sempurna.

Proses selanjutnya adalah membakar campuran bahan baku dalam sebuah botol lain.

Nah, uap dari proses pembakaran tersebut akan memisahkan air dan alkohol yang mengandung etanol, yang disalurkan melalui selang untuk ditampung dalam botol lain.

“proses ini bisa memakan waktu lama, tergantung banyaknya cairan,”jelas Fatin.

Teknik penyaringan etanol ini, menurut Fatin sangat mudah dan bisa di lakukan siapa saja yang ingin mendapatkan energi alternatife.

Ahmad Misbahul Abidin, Kepala Sekolah SMA Hidayatus Salam, mengatakan, dari karya tersebut, sejauh ini pihak sekolah telah mencoba menghidupkan kompor Gas LPG dan menggerakkan motor. Cukup berhasil meski dalam skala kecil.

“Dari penemuan ini, minimal ada dua persoalan yang sudah bisa terpecahkan. Yaitu problem sampah yang akhirnya bisa di daur ulang menjadi energy alternative. Dan yang kedua adalah persoalan krisis energy dan Mahalnya Harga BBM,” Kata Misbah.



Dikatakannya, Pihak sekolah akan terus mendorong Fatin untuk mengembangkan penemuannya. Meski masih banyak yang harus dibenahi dalam penemuan ini, namun dengan hasil yang sudah dicapai ini sudah dapat menjadi alternatif untuk membantu masyarakat di tengah naiknya harga bahan bakar minyak. (Siti Zubaidah)