Sudah 3 tahun saya menggunakan motor sebagai transportasi saya. Dan begitu juga, selama itu pula saya sudah merasakan panasnya disiang hari, dinginnya dikala hujan, dan ribetnya dikala macet. Dari sekian banyak halangan lalu lintas yang pernah saya hadapi, ada beberapa yang paling membuat saya gondok dan tidak puas atas kinerja pemda kota setempat. Biar saya uraikan keluhan dan saran saya dibawah ini.
Quote:
Jalan Rusak Dimana mana!
Ini yang paling saya kesali dari setiap jalan yang sehari hari saya lewati, jalanan rusak. Dan entah mengapa, dari pengakuan orangtua, jalanan tersebut belum dibenahi dari 5 tahun silam. Dan betapa kesalnya saya, motor saya harus keluar masuk bengkel tiap minggu karna rusaknya shockbreaker!
Pertanyaan saya: Apakah para pejabat pemda datang ke kantor hanya buka komputer, duduk, mesen kopi, dan nyuruh asistenya nahan semua meeting?
Saran saya: Start doing something dong pak pejabat! Ente itu kemana mana dikawal, kalo kami, para rakyat, hanya bisa pasrah terperangkap kemacetan kota!
Quote:
Orang yang cuma nganter bini kepasar berduaan naik mobil yang gedenya minta ampun!
Ini yang super duper bikin saya gondok dengan kemacetan dijalan jalan! 70% penyebab kemacetan yang pernah saya liat adalah 85% mobil yang ada dijalanan hanyalah berisikan 2 orang, bahkan 1 orang, dan bahkan ada yang hanya mengantar bini kepasar dengan mobil yang besar dan hanya berdua! Betapa saya tidak gondok dengan kemunafikan orang tersebut! Apa karna mentang mentang dia itu orang kaya sehingga bisa punya mobil besar lalu bebas kemana saja??? Apakah dia tidak berpikir kalo hal tersebut dapat menyebabkan kemacetan, ditambah lagi pada saat mobil besar, nganter bini ke pasar, berhenti di pinggir jalan, lalu memesan nasi uduk atau sayur tanpa tahu dibelakangnya ada mobil angkot yang menunggu atau ada motor yang membawa istri dan anak kecil?? Giliran saya serobot itu orang, malah dia yang klaksonin saya! Loh salah saya apa? Saya udah nunggu dia 5 menit, saya klaksonin, dia gak gerak, mau dia apa? Dia pikir itu jalan jalan nenek moyangnya apa seenaknya berhenti??
Saran saya: Pemda harus memperkuat hukum yang melarang satu mobil hanya berisikan 1-2 orang penumpang. Bila perlu sanksinya adalah tarik kunci mobilnya!
Quote:
Tukang angkot yang baris dari depan jalan sampe belakang, padahal didepannya gak ada halangan!!!
Okeh yang satu ini saya masih bisa mentoleransi, karna saya tahu tukang angkot juga mencari uang dan nafkah untuk menghidupi keluarga, tapi apakah sepantasnya tukang angkot berbaris dijalan raya, yang mana mempersempit jalan, lalu mematikan mesin dan keluar sambil menunggu penumpang?? Pengalaman yang saya rasakan adalah ketika sebuah angkot berhenti di persimpangan jalan, mematikan mesin, keluar dari angkotnya, menyalakan rokok, lalu meneriaki setiap ibu ibu yang keluar dari pasar, lalu saya dan banyak mobil lainnya berada tepat dibelakangnya mengklaksoninya tanpa tahu sang supir angkot berada diluar!!! Hey abang angkot, pikir kembali, yang mencari nafkah bukan ente saja, melainkan kami!!! Dan bahkan kami adalah pelajar yang masih menuntut ilmu!! Pikirkan kenyamanan pengendara lain!! Lalu disaat polisi datang untuk merazia angkot seperti tersebut, yang dikatakan sang supir angkot adalah:"Maaf pak, angkotnya mogok, makanya tadi saya matikan" WOW banget buat supir angkot yang satu ini. Pintar banget, sampe sampe ngibulin polisi! Dan anehnya lagi, ada sebuah trayek yang lumayan dekata jaraknya, namun jumlah armadanya tak terhitung! Yang mana kalau satu membuat barisan dipersimpangan jalan, maka ribuan yang lainnya mengikuti dari belakang, maka yang terjadi adalah, SELAMAT, anda baru saja terjebak kemacetan yang hampir susah dielakan.
Pertanyaan: Apakah semua trayek gak ada batas jumlah armadanya?
Saran: Pemda harus menekan angka jumlah armada yang ada dengan cara sistematis dan terpadu juga terbuka terhadap rakyat
Quote:
Tukang minta sumbangan untuk perbaikan jalan yang mana jalannya tidak diperbaiki juga!
Nah ini saya sudah sering temukan tiap kali ada jalan rusak. Bukan membantu, malah menyempitkan jalan dengan cara menaruh kursi dan gentong di tengah jalan yang mana mempersempit jalan! Masalahnya gini, kalo memang bener dibenarin jalannya, oke saya terima, tapi kalo setelah 1 bulan penuh mereka minta sumbangan, lalu 2 bulan berikutnya tidak diperbaiki juga jalannya, dibawa kemana duitnya WOE??!?? Kalian memang niat membenari jalan atau hanya menggunakan jalan rusak sebagai alibi didepan para pengendara untuk meminta sumbangan??!!!!???
Saran: Dimohon pemda lebih mengetatkan keamanan jalan dengan menurunkan unit unit yang jujur (bukan seperti unit lalu lintas yang bisa dibayar dengan uang lalu menuntaskan keadaan).
Namun diatas semua keluh kesah, dan saran saya, saya pun ingin meminta maaf dalam pesan berikut.
Quote:
Saya mohon maafjika saya atau kami para pengendara motor seling menyelap nyelip, namun kami melakukan itu untuk menghindari teriknya matahari, untuk menghindari basah karna hujan, untuk menghindari keterlambatan kami yang dikejar kejar deadline, untuk menghindari kata "pecat" dari bos/pimpinan kami, dan sebagainya. Kami juga meminta maaf atas kesalahan kami yang membawa 4 penumpang menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Kami sesungguhnya tidak ingin membawa anak anak kami merasakan macetnya jalan, namun kami tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli kendaraan roda empat seperti anda anda semua yang memiliki kendaraan roda empat.
Spoiler for pesan:
mohon maaf apabila pesan saya diatas terlalu kasar atau mengandung kata kata yang tidak baik atau menyangkut pautkan pemerintah, namun saya hanya menyampaikan saran agar jalanan di negara kita ini tidak semakin parah
Terima Kasih Sudah Mau Berkunjung
0
1K
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru