AanmediaAvatar border
TS
Aanmedia
Pemerkosaan, Sisi Gelap Pergolakan Politik Mesir
Alun-alun Tahrir di ibu kota Mesir, Kairo, kini menjadi fokus perhatian dunia karena menjadi pusat pergolakan demokrasi negeri itu. Di situlah gerakan politik bermuara mulai dari penggulingan Hosni Mubarak hingga kudeta terhadap Mohamed Morsi baru baru ini.

Namun, alun-alun itu juga memiliki sisi muram yang amat pedih untuk kaum perempuan. Seperti yang terjadi pada 2011, sisi gelap demonstrasi terulang. Pemerkosaan terhadap perempuan asing kembali terjadi.

Dalam pengaduan yang diterima Human Right Watch (HRW), sekitar 100 wanita diserang secara seksual di Ismailia Square –nama lain Tahrir Square dalam bahasa setempat. Mereka dirudapaksa massal oleh pria antara 28 Juni–4 Juli 2013. Seorang wartawati Belanda yang masih berumur 22 tahun juga dirudapaksa oleh lima orang sebelum dipergoki oleh serombongan wanita Mesir. Wartawati Belanda itu segera dibawa ke rumah sakit dan dioperasi.

rudapaksaan itu terjadi ketika rakyat berjuang untuk demokrasi. Juga terjadi saat revolusi Mesir 2011. Saat itu koresponden CBS bernama Lala Morgan dirudapaksa pada tgl 11 Februari.

Namun, para wanita yang datang ke Tahrir Square saat demonstrasi disalahkan atas cara mereka berjalan dan berpakaian. Februari lalu, pengkhotbah Ahmad Mahmoud Abdullah bilang bahwa wanita yang ikut demo "tidak punya malu dan memang ingin dirudapaksa." Ini menunjukkan bahwa masyarakat menilai perempuan lebih cocok tinggal di rumah dan tidak mendapat tempat dalam politik.

Selama demostrasi anti Morsi kemarin, sekelompok pria mengepung seorang wanita dan memisahkannya dari kelompoknya. Hania Moheeb yang menjadi korban, berkisah pada HRW bahwa beberapa pria membuat lingkaran di sekelilingnya, menggerayangi seluruh tubuhnya dan mulai merudapaksa lebih dari satu jam oleh puluhan pria sampai dia pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

Pihak keamanan Mesir yang dilapori, selalu menganggap kecil masalah ini sementara para pemerkosa selalu yakin bahwa mereka tidak akan tertangkap oleh polisi. Hal yang sama juga terladi di revolusi 2011.

Kasus rudapaksaan berpotensi traumatis bagi wanita ini sering dianggap sebagai kasus individu, dan tidak sebagai fenomena sosial. Tapi ketua Markaz Qoumi lil Buhuts Ijtima’iyah wal Jina’iyah –semacam LSM yang bergerak di bidang kajian sosial dan kriminalitas—di Kairo, dipimpin oleh Dr. Fadeya Abu Syuhbah punya pandangan berbeda.

Dosen hukum kriminal ini menunjukkan, bahwa kasus rudapaksaan di Mesir meningkat beberapa kali lipat dalam beberapa tahun ini dengan kelompok pelaku yang beragam. Jika dahulu pengangguran (di Mesir terdapat 6 juta penganggur) dan anak-anak jalanan, kini pelaku rudapaksaan juga adalah oknum profesional seperti dokter, guru dan polisi. Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa ada 20 ribu kasus rudapaksaan di Mesir setiap tahunnya. Artinya, dalam satu jam terjadi satu rudapaksaan di Mesir. Pelakunya? 90% adalah pengangguran

Nah, ketika terjadi demonstrasi melawan kekuasaan, mereka seakan menemukan waktu yang pas, hingga tak heran selama kurang dari seminggu ada sekitar 100 wanita dirudapaksa.

Memang ada beberapa kelompok relawan yang melindungi korban pemerkosaan dan berupaya menghentikan pemerkosaan bernama Kelompok Anti Pelecehan Seksual atau Tahrir Bodyguard yang berdiri tahun 2012.

Kelompok relawan ini mencoba memberi bantuan fisik bagi wanita yang diserang selama demonstrasi. Ada yang berhasil melindungi, tapi banyak juga yang dipukul dengan rantai, kursi dan sabuk bahkan diserang dengan pisau ketika mencoba membantu para korban.

Pertempuran melawan kekerasan seksual terhadap perempuan Mesir belum berakhir, karena menurut Badan PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, ada 99,3 % perempuan Mesir dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual.

Demokrasi memang masih berisiko berat dan bersisi gelap bagi wanita Mesir.

SUMBER
0
3.2K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan