- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kesalahan yang sering dilakukan saat Bulan Ramadhan


TS
rofphy05sep
Kesalahan yang sering dilakukan saat Bulan Ramadhan
ASSALAMUALAIKUM
Sebelumnya, jangan lupa buat

Spoiler for klik:

Bulan Ramadhan selalu disambut umat Muslim dengan gembira. Berbagai kegiatan dan bentuk perayaan disuguhkan untuk menyemarakkan bulan suci ini. Namun sayangnya, perayaan dan kegembiraan yang ditampilkan umat muslim umumnya hanya secara lahiriah dan formalitas saja. Tidak banyak umat muslim yang benar-benar mendapat faidah dan keberkahan dari bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini.
Seperti hadis Rasulullah saw, “Berapa banyak orang yang berpuasa (tapi) tak memperoleh apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga belaka”. (HR Ibnu Majah & Nasa’i)
Kenapa ini bisa terjadi? Sebab kebanyakan kaum muslimin tidak berbeda dalam kehidupannya ketika menjalaninya di dalam bulan Ramadan dengan di luar bulan Ramadan, kecuali hanya perubahan jadwal makan.
Banyak kekeliruan yang dilakukan umat muslim di bulan puasa. Apa saja kekeliruan itu?
1. Malas melakukan aktifitas

Quote:
Seringnya, rasa malas melakukan aktivitas menggelayuti selama puasa. Puasa dijadikan alasan untuk istirahat melakukan aktivitas berat seperti bekerja, sehingga efeknya manusia tidak lagi produktif dalam melakukan aktifitasnya. Padahal puasa membuat kita mudah berpikir, mendidik kita untuk mampu survive, dan memiliki daya tahan kuat. Sejarah mencatat bahwa kemenangan-kemenangan besar dalam futuhaat (pembebasan wilayah yang disertai dengan peperangan) yang dilancarkan oleh Rasul dan para sahabat, terjadi di tengah bulan Ramadan.
Jadi, jangan lagi bermalas-malasan, atau menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak melakukan hal-hal produktif.
Jadi, jangan lagi bermalas-malasan, atau menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak melakukan hal-hal produktif.
2. Puasa tapi tidak sholat fardhu lima waktu:

Quote:
Diakui atau tidak, tetapi inilah penyakit yand diderita umat Islam. Banyak yang mengira puasa saja sudah cukup mengumpulkan pundi-pundi pahala. Padahal shalat dan puasa termasuk rangkaian kumulatif (rangkaian yang tak terpisah/satu paket) dari rukun Islam, sehingga konsekwensinya, bila salah satunya dilalaikan, maka akan berakibat gugurnya predikat “Muslim” dari dirinya.
Tunggu apa lagi? masih mau dianggap Islam "KTP" lengkapi ibadahmu dengan melakukan sholat Fardlu saat Ramadan atau bukan Ramadan.
Tunggu apa lagi? masih mau dianggap Islam "KTP" lengkapi ibadahmu dengan melakukan sholat Fardlu saat Ramadan atau bukan Ramadan.
3. Makan/minum berlebihan saat Sahur dan Buka Puasa:

Quote:
Kebiasaan inilah yang menimpa kebanyakan umat Islam yang tak kunjung dewasa dalam menyikapi puasa Ramadan. Kendati telah melakukan berpuluh-puluh kali puasa, tetap saja kebiasaan ini sulit diubah. Yang salah adalah menjadikan berbuka puasa adalah ajang "balas dendam" atas kehausan dan kelaparan selama 14 jam menahannya.
4. Berpuasa tapi Melakukan Maksiat:

Quote:
"Yang penting kan puasanya". Kalimat ini nampaknya perlu digarisbawahi, karena makna yang penting puasanya, seolah dibatasi antara ibadah lainnya dan menjadikan ibadah lainnya yang juga wajib menjadi dibelakangi. Inilah yang memicu kita melakukan maksiat di bulan Ramadan. Setan memang terbelenggu, tapi setan dalam hati kita yang harus kita belenggu. Maka dari itu perlu diingat bahwa yang paling penting adalah kita menjaga hawa nafsu dalam diri kita. Sehingga dengan masa training selama sebulan ini akan mendidik kita menahan pandangan liar kita, menahan lisan yang tak jarang lepas kontrol.
5. Tidak malu Membuka Aurat (khusus wanita muslimah):

Quote:
"Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Surah Al Ahzab: 59)
Ayat tersebut sudah jelas diperintahkan untuk kaum perempuan menutup auratnya. Semua kembali kepada ketetapan dan kerendahan hati kaum perempuan dalam melaksanakan kewajibannya.
Ayat tersebut sudah jelas diperintahkan untuk kaum perempuan menutup auratnya. Semua kembali kepada ketetapan dan kerendahan hati kaum perempuan dalam melaksanakan kewajibannya.
6. Tidur terus:

Quote:
Bagaimana dengan sebagian kalangan yang berpendapat bahwa tidur di bulan Ramadan bernilai ibadah. Apakah faktanya demikian? Karena pada akhirnya gurauan yang timbul di masyarakat adalah jika tidur bernilai ibadah, maka tak ada salahnya menghabiskan bulan Ramadan dengan tidur.
Perumpamaannya lebih tepat seperti ini, bahwa daripada melakukan maksiat lebih baik tidur saja. Rasulullah tetap produktif selama bulan Ramadan. Bahkan, pasukan Muslim pernah melakukan perang akbar di bulan ini. Rasulullah juga mengurangi waktu tidurnya yang memang sangat sedikit itu untuk memperbanyak ibadah.
Perumpamaannya lebih tepat seperti ini, bahwa daripada melakukan maksiat lebih baik tidur saja. Rasulullah tetap produktif selama bulan Ramadan. Bahkan, pasukan Muslim pernah melakukan perang akbar di bulan ini. Rasulullah juga mengurangi waktu tidurnya yang memang sangat sedikit itu untuk memperbanyak ibadah.
7. Meninggalkan salat tarawih tanpa udzur/halangan:

Quote:
Benar bahwa salat tarawih adalah sunnah tetapi bila dikaji secara lebih seksama niscaya kita akan dapatkan bahwa berpuasa Ramadan minus salat tarawih adalah suatu hal yang disayangkan , mengingat amalan sunnah di bulan ini diganjar sama dengan amalan wajib.
8. Sibuk memikirkan persiapan hari raya:

Quote:
Idul Fitri adalah hari kemenangan seluruh umat Islam di dunia, setelah 30 hari menahan belenggu nafsu pada dirinya, ini perlu dirayakan tetapi tidak secara berlebihan. Idul Fitri masih 25 hari lagi, tetapi kebanyakan umat Islam sibuk menyiapkan Idul Fitri dengan membelanjakan uangnya secara berlebihan, bahkan tidak jarang mempertaruhkan keimanannya dengan tidak puasa karena aktifitas belanjanya yang menyita tenaga.
Nah itulah kesalahanl yang kadang kadang kita lakukan saat bulan puasa, yang mau nambahin, silakan di kolom komentar...
akhir kata, ane ucapkan selamat menyongsong bulan suci Ramadhan, semoga amal ibadah kita dapat diterima Alloh SWT.
Berkomentar yang baik, dan jangan lupa

sumber
WASSALAMUALAIKUM
beberapa komen dari kaskuser:
Spoiler for beberapa komen:
Quote:
Original Posted By adelynn►iya... nih... harusnya kita tingkatkan kualitas ibadah kita... ditambah sholat malemnya....
jam 9/10 tidur, jam 1 bangun... sholat malem ampe sahur.... udah sahur balik lagi baca quran nunggu subuh...
mudah-mudahan bulan Ramadhan sekarang bisa lebih baik daripada bulan Ramadhan kemarin, amin
bener kata TS, jika semua diatas tidak dilakukan dan pastinya juga ghibah (ini yang rentan... hati-hati sama penyakit yang atu ini)
terasa nikmat saat berbuka...
jam 9/10 tidur, jam 1 bangun... sholat malem ampe sahur.... udah sahur balik lagi baca quran nunggu subuh...
mudah-mudahan bulan Ramadhan sekarang bisa lebih baik daripada bulan Ramadhan kemarin, amin
bener kata TS, jika semua diatas tidak dilakukan dan pastinya juga ghibah (ini yang rentan... hati-hati sama penyakit yang atu ini)
terasa nikmat saat berbuka...
Quote:
Original Posted By in.shadoww►khsusu shalat tarawih kalo yang wanita lebih utama di rumah aja gan...
boleh sih jamaah ke masjid, tapi amalannya lebih besar jika dia (wanita) tarawih-an sendiri/jamaah (sama anak/ibu/mertua) dirumah

boleh sih jamaah ke masjid, tapi amalannya lebih besar jika dia (wanita) tarawih-an sendiri/jamaah (sama anak/ibu/mertua) dirumah

Quote:
Original Posted By merrywulan►iya gan, yang terakhir itu terjadi kalau Ramadhan udah mau abis.
yang beresin ruang tamu lah, nyari karpet, nyiapin cemilan buat lebaran, toples dan baju baru. ane juga mikir kadang bikin maknanya bergese ya gan
yang beresin ruang tamu lah, nyari karpet, nyiapin cemilan buat lebaran, toples dan baju baru. ane juga mikir kadang bikin maknanya bergese ya gan

Quote:
Original Posted By unfallsun►Hahaha namanya juga "namanya" gan 
Indonesia ini yang paling banyak muslim nya dari seluruh negara di dunia,
Tapi paling banyak yg melakukan poin2 yang agan sebut kan,
Yang paling banyak itu Puasa tapi tidak Sholat gan kalo di lingkungan sekitar ane gan,
Miris ane liat nya
Nice info gan

Indonesia ini yang paling banyak muslim nya dari seluruh negara di dunia,
Tapi paling banyak yg melakukan poin2 yang agan sebut kan,
Yang paling banyak itu Puasa tapi tidak Sholat gan kalo di lingkungan sekitar ane gan,
Miris ane liat nya

Nice info gan

Quote:
Original Posted By StephensRezRah►Gue juga heran gan....
PUASA MALAH TERKESAN PENAMBAHAN GIZI
YANG GA BISA RELAIN UTANG
DAN MALAH NAMBAH MASALAH
SAMA SKALI JAUH DR KHIDMAT DAN RENUNGAN
PUASA KOK GEMBOR GEMBOR RAME????
PUASA MALAH TERKESAN PENAMBAHAN GIZI
YANG GA BISA RELAIN UTANG
DAN MALAH NAMBAH MASALAH
SAMA SKALI JAUH DR KHIDMAT DAN RENUNGAN
PUASA KOK GEMBOR GEMBOR RAME????
Quote:
Original Posted By jamesdjonatian►Ane sebagai non muslim mengucapkan mari temen2 yang muslim di beri banyak keuatan agar dapat menjalani puasa dengan baik dan terlepas dari hal- hal yang di sebut TS....
Quote:
Original Posted By faisaltebon►kalo ane pas masih kecil grgr bulan puasa jadi sering nginep di masjid trus tadarusan malem2 sampe bangunin sahur orang2 komplek. ngiterin komplek pake bedug. bener2 kangen gan sm suasana ky gitu. skrng ane udh gede mana mungkin lagi ngiterin komplek pake gerobak bedug buat bangunin orang2 hahahah
Quote:
Original Posted By riyad09►bner ente gan,hrus di akui kbanyakan dr qt sprti itu trmasuk ane..insya Allah ramadan tahun ini akn jauh lbih brarti,prsiapkan dr skrg..mksih udh mngingatk dlm kbenaran n kbaikan,sukses tuk TS n para kaskuser dmna pun brada..
Quote:
Original Posted By namikamesut►
ane kalo udah pertengahan puasa sering males tarawih gan
setannya banyak banget di mata, di kaki, di sekujur badan nempelin terus jadi males banget buat tarawih 
semoga tahun ini tarawihnya full sampai akhir *aamiin*



semoga tahun ini tarawihnya full sampai akhir *aamiin*
Quote:
Original Posted By fadiafindiaz212►Setuju gan. Apalagi soal tidur sebagai ibadah itu. Udah banyak ulama yang berpendapat kalo hadits itu palsu, atau sangat lemah sanadnya.
Terlepas dari itu, kalo menurut ane hadits itu bisa dimaknai begini. Saking bernilainya ibadah orang yang berpuasa, sampai tidurnya pun (apalagi tidur karena lelah sehabis beribadah maksimal) bisa dijadikan ibadah yang berpahala. hehe imho loh gan
Terlepas dari itu, kalo menurut ane hadits itu bisa dimaknai begini. Saking bernilainya ibadah orang yang berpuasa, sampai tidurnya pun (apalagi tidur karena lelah sehabis beribadah maksimal) bisa dijadikan ibadah yang berpahala. hehe imho loh gan

Quote:
Original Posted By dikacool79►Bismillah ... melalui link ini ane mau share nih tentang dosa meninggalkan sholat fardhu 5 waktu. , berikut ulasannya :
Para ulama sepakat bahwa meninggalkan shalat termasuk dosa besar yang lebih besar dari dosa besar lainnya
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)
Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata, “Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” (Al Kaba’ir, hal. 25)
Adz Dzahabi –rahimahullah- juga mengatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).” (Al Kaba’ir, hal. 26-27)
Dari artikel 'Dosa Meninggalkan Shalat Lima Waktu Lebih Besar Dibandingkan Dosa Berzina — Muslim.Or.Id'
Para ulama sepakat bahwa meninggalkan shalat termasuk dosa besar yang lebih besar dari dosa besar lainnya
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)
Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata, “Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” (Al Kaba’ir, hal. 25)
Adz Dzahabi –rahimahullah- juga mengatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).” (Al Kaba’ir, hal. 26-27)
Dari artikel 'Dosa Meninggalkan Shalat Lima Waktu Lebih Besar Dibandingkan Dosa Berzina — Muslim.Or.Id'
Quote:
Original Posted By dikacool79►dan juga ...
Pembicaraan orang yang meninggalkan shalat dalam Al Qur’an
Banyak ayat yang membicarakan hal ini dalam Al Qur’an, namun yang kami bawakan adalah dua ayat saja.
Allah Ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصلَاةَ وَاتبَعُوا الشهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيا إِلا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-60)
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (Ash Sholah, hal. 31)
Dalam ayat ini, Allah menjadikan tempat ini –yaitu sungai di Jahannam- sebagai tempat bagi orang yang menyiakan shalat dan mengikuti syahwat (hawa nafsu). Seandainya orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang hanya bermaksiat biasa, tentu dia akan berada di neraka paling atas, sebagaimana tempat orang muslim yang berdosa. Tempat ini (ghoyya) yang merupakan bagian neraka paling bawah, bukanlah tempat orang muslim, namun tempat orang-orang kafir.
Pada ayat selanjutnya juga, Allah telah mengatakan,
إِلا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” Maka seandainya orang yang menyiakan shalat adalah mukmin, tentu dia tidak dimintai taubat untuk beriman.
Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصلَاةَ وَآَتَوُا الزكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدينِ
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” (QS. At Taubah [9]: 11). Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengaitkan persaudaraan seiman dengan mengerjakan shalat. Berarti jika shalat tidak dikerjakan, bukanlah saudara seiman. Konsekuensinya orang yang meninggalkan shalat bukanlah mukmin karena orang mukmin itu bersaudara sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
إِنمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS. Al Hujurat [49]: 10)
Dari artikel 'Dosa Meninggalkan Shalat Lima Waktu Lebih Besar Dibandingkan Dosa Berzina — Muslim.Or.Id'
Pembicaraan orang yang meninggalkan shalat dalam Al Qur’an
Banyak ayat yang membicarakan hal ini dalam Al Qur’an, namun yang kami bawakan adalah dua ayat saja.
Allah Ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصلَاةَ وَاتبَعُوا الشهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيا إِلا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-60)
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (Ash Sholah, hal. 31)
Dalam ayat ini, Allah menjadikan tempat ini –yaitu sungai di Jahannam- sebagai tempat bagi orang yang menyiakan shalat dan mengikuti syahwat (hawa nafsu). Seandainya orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang hanya bermaksiat biasa, tentu dia akan berada di neraka paling atas, sebagaimana tempat orang muslim yang berdosa. Tempat ini (ghoyya) yang merupakan bagian neraka paling bawah, bukanlah tempat orang muslim, namun tempat orang-orang kafir.
Pada ayat selanjutnya juga, Allah telah mengatakan,
إِلا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” Maka seandainya orang yang menyiakan shalat adalah mukmin, tentu dia tidak dimintai taubat untuk beriman.
Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصلَاةَ وَآَتَوُا الزكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدينِ
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” (QS. At Taubah [9]: 11). Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengaitkan persaudaraan seiman dengan mengerjakan shalat. Berarti jika shalat tidak dikerjakan, bukanlah saudara seiman. Konsekuensinya orang yang meninggalkan shalat bukanlah mukmin karena orang mukmin itu bersaudara sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
إِنمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS. Al Hujurat [49]: 10)
Dari artikel 'Dosa Meninggalkan Shalat Lima Waktu Lebih Besar Dibandingkan Dosa Berzina — Muslim.Or.Id'
Quote:
Original Posted By dikacool79►(Kutipan dari salah seorang teman)
Jika melihat orang-orang yang sebelumnya tidak pernah ke masjid untuk shalat berjamaah tiba-tiba di malam pertama Ramadhan ikutan shalat Isya dan Taraweh, maka hal pertama yang patut kita lakukan adalah bersyukur. Kenapa? Karena masih ada upaya darinya. Hal kedua yang patut kita lakukan adalah tidak merendahkan terlebih berburuk sangka padanya. Sebagai ganti yang terbaik, doakan semoga dengan perubahan mendadak ini, meskipun mungkin tidak sempurna, mereka mendapat hidayah.
Memang, kebanyakan manusia 'mendadak shaleh' di awal Ramadhan. Itu lebih baik daripada pemandangan awal Ramadhan tidak berbeda alias sama dengan pemandangan hari-hari biasa, di mana jema'ah shalat Isya tidak seberapa.
Memang, sudah menjadi kebiasaan, atau seolah keharusan, bahwa semakin hari shaf-shaf di masjid semakin mengalami 'kemajuan', sehingga di 10 hari terakhir, para jema'ah yang tersisa pada bertanya, 'Ke manakah perginya kemenangan yang telah terbit di awal Ramadhan di masjid ini?'
Saya memohon kepada Allah Ta'ala agar senantiasa merahmati kaum muslimin, mempersatukannya dan memberi hidayah bagi semua. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kemudian, nasihat saya pada diri sendiri terutama dan pada selainnya:
[1] Buatlah jadwal. Rencanakan dengan mantap apa yang akan kita lakukan dan targetkan di bulan yang mulia ini. Jika ingin mentargetkan mengkhatamkan baca Al-Qur'an, maka semoga ini membantu:
http://www.facebook.com/notes/hasan-...t=note_comment
Jika ingin juga melahap ilmu pengetahuan, maka targetkan sedari sekarang berapa banyak buku bacaan yang akan dilahap.
[2] Luangkan banyak waktu untuk berdzikir, baik berdzikir dalam artian khusus, seperti melafalkan wirid-wirid yang Allah dan Rasul-Nya ajarkan, maupun berdzikir dalam arti umum, seperti: membaca kitab-kitab bermanfaat.
Targetkan dari sekarang, berapa banyak buku bacaan. Jadwalkan waktunya, jika ada kesibukan sehari-hari. Misal: setelah membaca Al-Qur'an tiap pasca shalat fardhu 5 halaman, harus membaca buku 5 halaman juga. Jadi, dalam sehari: 25 halaman Al-Qur'an terbaca dan 25 halaman buku terbaca. Atau, boleh jika porsi membaca buku ditambah, karena membaca buku lebih cepat dibanding membaca Al-Qur'an. Membaca buku menjadi 8 halaman tiap selepas membaca Al-Qur'an tiap pasca shalat fardhu. Maka, dalam sehari bisa lunas membaca 40 halaman! Dan dalam sebulan, jika konsisten, insya Allah akan lunas membaca sekitar 1200 halaman!
Yang dibaca tentu buku-buku syariah yang bermanfaat. Diutamakan buku Tafsir, jika tidak mampu membaca Arabic, bacalah versi terjemah. Untuk buku Tafsir, sangat saya rekomendasikan TAFSIR AS-SA'DI. Bagus juga jika ingin membaca TAFSIR IBNU KATSIR yang versi ringkasan. Semuanya bermanfaat insya Allah.
Ada bagusnya juga menambah porsi kitab berkaitan dengan Aqidah. Yang sangat saya rekomendasikan adalah kitab FIKIH ASMA'UL HUSNA, karya Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr. Dan jika ingin, bacalah kitab FATHUL MAJID, karya Syaikh Abdurrahman Hasan.
Dan terutama juga membaca buku-buku ataupun artikel berkaitan dengan puasa, juga zakat. Itu semua jika disertai kemurnian ikhlas dan ketekunan yang tak berlebihan, Allah Ta'ala akan mengganjari kebaikan yang sangat baik.
Tidak lupa juga: Jika Anda mendapat ilmu, AMALKAN dan SEBARKAN. Keduanya merupakan tarekat syukur yang menjadikan ilmu Anda berkah dan bermanfaat. Semakin pelit seseorang, semakin sempit hidupnya. Maka, jadilah dermawan soal harta, terlebih ilmu. Anda miskin, sementara Allah Maha Kaya. Maka, jika tahu miskin, lakukan amalan yang membuat Yang Maha Kaya memberi kekayaan pada Anda.
[3] Usahakan PUTUS HUBUNGAN dengan hal-hal yang melalaikan. Jika Facebook nya melalaikan berlarut, maka berhentilah sejenak. Jika BBM atau WhatsAp melalaikan, karena di dalamnya terdapat beragam orang yang tidak memberi Anda kebaikan kecuali canda tawa, senda gurau atau malah menggunjing, keluarlah dari kubangan itu.
[4] Banyaklah berdoa.
Hanya sekian dari saya untuk saya dan untuk selain saya.
Bermanfaat bagi yang ingin mengambil manfaat darinya insya Allah.

Jika melihat orang-orang yang sebelumnya tidak pernah ke masjid untuk shalat berjamaah tiba-tiba di malam pertama Ramadhan ikutan shalat Isya dan Taraweh, maka hal pertama yang patut kita lakukan adalah bersyukur. Kenapa? Karena masih ada upaya darinya. Hal kedua yang patut kita lakukan adalah tidak merendahkan terlebih berburuk sangka padanya. Sebagai ganti yang terbaik, doakan semoga dengan perubahan mendadak ini, meskipun mungkin tidak sempurna, mereka mendapat hidayah.
Memang, kebanyakan manusia 'mendadak shaleh' di awal Ramadhan. Itu lebih baik daripada pemandangan awal Ramadhan tidak berbeda alias sama dengan pemandangan hari-hari biasa, di mana jema'ah shalat Isya tidak seberapa.
Memang, sudah menjadi kebiasaan, atau seolah keharusan, bahwa semakin hari shaf-shaf di masjid semakin mengalami 'kemajuan', sehingga di 10 hari terakhir, para jema'ah yang tersisa pada bertanya, 'Ke manakah perginya kemenangan yang telah terbit di awal Ramadhan di masjid ini?'
Saya memohon kepada Allah Ta'ala agar senantiasa merahmati kaum muslimin, mempersatukannya dan memberi hidayah bagi semua. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kemudian, nasihat saya pada diri sendiri terutama dan pada selainnya:
[1] Buatlah jadwal. Rencanakan dengan mantap apa yang akan kita lakukan dan targetkan di bulan yang mulia ini. Jika ingin mentargetkan mengkhatamkan baca Al-Qur'an, maka semoga ini membantu:
http://www.facebook.com/notes/hasan-...t=note_comment
Jika ingin juga melahap ilmu pengetahuan, maka targetkan sedari sekarang berapa banyak buku bacaan yang akan dilahap.
[2] Luangkan banyak waktu untuk berdzikir, baik berdzikir dalam artian khusus, seperti melafalkan wirid-wirid yang Allah dan Rasul-Nya ajarkan, maupun berdzikir dalam arti umum, seperti: membaca kitab-kitab bermanfaat.
Targetkan dari sekarang, berapa banyak buku bacaan. Jadwalkan waktunya, jika ada kesibukan sehari-hari. Misal: setelah membaca Al-Qur'an tiap pasca shalat fardhu 5 halaman, harus membaca buku 5 halaman juga. Jadi, dalam sehari: 25 halaman Al-Qur'an terbaca dan 25 halaman buku terbaca. Atau, boleh jika porsi membaca buku ditambah, karena membaca buku lebih cepat dibanding membaca Al-Qur'an. Membaca buku menjadi 8 halaman tiap selepas membaca Al-Qur'an tiap pasca shalat fardhu. Maka, dalam sehari bisa lunas membaca 40 halaman! Dan dalam sebulan, jika konsisten, insya Allah akan lunas membaca sekitar 1200 halaman!
Yang dibaca tentu buku-buku syariah yang bermanfaat. Diutamakan buku Tafsir, jika tidak mampu membaca Arabic, bacalah versi terjemah. Untuk buku Tafsir, sangat saya rekomendasikan TAFSIR AS-SA'DI. Bagus juga jika ingin membaca TAFSIR IBNU KATSIR yang versi ringkasan. Semuanya bermanfaat insya Allah.
Ada bagusnya juga menambah porsi kitab berkaitan dengan Aqidah. Yang sangat saya rekomendasikan adalah kitab FIKIH ASMA'UL HUSNA, karya Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr. Dan jika ingin, bacalah kitab FATHUL MAJID, karya Syaikh Abdurrahman Hasan.
Dan terutama juga membaca buku-buku ataupun artikel berkaitan dengan puasa, juga zakat. Itu semua jika disertai kemurnian ikhlas dan ketekunan yang tak berlebihan, Allah Ta'ala akan mengganjari kebaikan yang sangat baik.
Tidak lupa juga: Jika Anda mendapat ilmu, AMALKAN dan SEBARKAN. Keduanya merupakan tarekat syukur yang menjadikan ilmu Anda berkah dan bermanfaat. Semakin pelit seseorang, semakin sempit hidupnya. Maka, jadilah dermawan soal harta, terlebih ilmu. Anda miskin, sementara Allah Maha Kaya. Maka, jika tahu miskin, lakukan amalan yang membuat Yang Maha Kaya memberi kekayaan pada Anda.
[3] Usahakan PUTUS HUBUNGAN dengan hal-hal yang melalaikan. Jika Facebook nya melalaikan berlarut, maka berhentilah sejenak. Jika BBM atau WhatsAp melalaikan, karena di dalamnya terdapat beragam orang yang tidak memberi Anda kebaikan kecuali canda tawa, senda gurau atau malah menggunjing, keluarlah dari kubangan itu.
[4] Banyaklah berdoa.
Hanya sekian dari saya untuk saya dan untuk selain saya.
Bermanfaat bagi yang ingin mengambil manfaat darinya insya Allah.

Quote:
Original Posted By felianfeli►nice share gan
ini bermanfaat banget untuk kita yang umat muslim
sayang sekali kalo berpuasa itu hanya sekedar menahan haus dan lapar
padahal lumbung-lumbung pahala banyak sekali di bulan suci ramadhan ini
semoga kita semua mendapatkan berkah ramadhan
amin
ini bermanfaat banget untuk kita yang umat muslim
sayang sekali kalo berpuasa itu hanya sekedar menahan haus dan lapar
padahal lumbung-lumbung pahala banyak sekali di bulan suci ramadhan ini
semoga kita semua mendapatkan berkah ramadhan
amin

Diubah oleh rofphy05sep 13-07-2013 09:33
0
19.2K
Kutip
357
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan