Jawaban trit foto perang suriah, Kenapa Harus Perang?
TS
memilihsaham
Jawaban trit foto perang suriah, Kenapa Harus Perang?
ada hot thread foto perang suriah pemenang hadiah pultzer
yang mengecewakan TS trit tersebut langsung copy paste media barat dengan menyebut rakyat suriah sebagai pemberontak
lalu di trit itu banyak pertanyaan, sepert berikut
1. kenapa sih harus perang
2. haduhh hari gini kok masih perang sih
nah ane sedikit beberkan fakta kenapa harus terjadi perang di suriah di bawah
Ringkasan
Jadi tuh suriah sudah 40 tahun di tindas presidennya assad yang melakukan kudeta militer tahun 1970an, itu presiden Suriah lebih kejam dari suharto gan, kalo suharto hanya culik beberapa orang rakyat lawan politiknya, nah presiden suriah ini sampai membantai rakyatnya , pernah satu kota dibantai yang mati 50rb orang.
selama lebih 30 tahun rakyat diam karena takut, suatu saat anak-anak liat di tv demo besar reformasi di mesir dan libya, lalu mereka menulis kata reformasi (Dalam bahasa arab). ketahuan sama tentara (kaki tangan presiden assad) , anak-anak (8 orang) ini di culik tentara. ketika orang tuanyya nanya ke tentara dimana anak saya, mereka malah bilang, bawa sini ibunya, saya bikinkan lagi anak buat kalian. edan tuh tentara suriah, dan banyak lagi kekejaman presiden suriah bashar assad kepada rakyatnya (lebih kejam dari firaun kali yah)
nah rakyat sudah gak kuat lalu demo besar-besaran , kalau di mesir dan di indonesia dulu demo hanya di pukul saja, di suriah seperti di libya pendemo ditembakin , jadi aja rakyat angkat senjata, masa ditembakin diam saja? masa ditindas 40 tahun diam saja?
jadi kenapa perang, bukan rebutan tanah, bukan rebutan harta karena mereka selama ini ditindas... itu gan sebelum komen baca dulu sejarah jadi gak nyalahin rakyat, terus buat TS trit foto perang suriah, jangan asal ngutip (copy paste) media barat dengan menyebut rakyat sebagai pemberontak , itu rakyat sebut saja penjuang... jangan pemberontak, emang kalian mau bilang mahasiswa yang demo suharto dulu waktu reformasi tahun 1998 itu pemberontak? mereka pejuang gan....
yang ini kisah nyata seorang gadis dalam perang suriah mengharukan banget
Spoiler for kisah nyata:
Tanggal: 15 – 28 Juni 2011
Lokasi: Pabrik Gula Jisr Al-Shughour, Suriah Utara, kota Sunni, 20km dari Turki, perbatasan Syria.
__________________
Pada tanggal 14 Juni, pasukan Basyar mengitari Jisr Al-Shughour dengan formasi 3000 tentara dan 300 tank, untuk menggerebek kota pada keesokan harinya, yaitu tanggal 15 Juni.
Berita bocoran terakhir dari kota tersebut adalah, hampir 30 orang dibunuh dan dikubur di Pabrik Gula, kemudian di atasnya dilapisi semen. Hari-hari berikutnya hingga 28 Juni, berita mengenai peristiwa di Jisr Al-Shughour ditutup-tutupi dari dunia. Berita tersebut mulai bocor ke luar, 13 hari kemudian. Tepatnya tanggal 28 Juni, ketika tentara Assad meninggalkan kota itu untuk menggerebek kota lain.
Pada hari Jumat tanggal 17 Juni 2011, para jenderal Assad membunuh kurang lebih 30 pemuda dan menguburkannya di Pabrik Gula, lalu melapisinya dengan semen. Tapi saat malam tiba, para jenderal itu tidak menemukan tempat yang lebih baik untuk tidur dan menginap kecuali Pabrik Gula ini, sehingga merekapun memutuskan untuk memanfaatkannya sebagai markas selama operasi penyerangan kota.
Untuk menghidupkan situasi, sebuah ide sadis melintas di benak para jenderal itu. Mereka ingin beberapa budak Sunni telanjang untuk hiburan!
Mereka memerintahkan menangkap gadis-gadis tercantik di kota bernama Aisyah, sebanyak kurang lebih 20 orang gadis.
“Pertama kali kami memasuki pabrik, kami ditelanjangi dan menjadi sasaran pelecehan serta pemukulan, kemudian para jenderal itu memerintahkan tentaranya untuk berhenti memukul karena mereka ingin menikmati daging putih bersih kami,” kata Aisyah.
“Setelah beberapa hari, saya pasrah tentang rudapaksaan tersebut. Sudah menjadi bagian dari hidup saya. Tapi jika menggunakan tubuh saya dan sayapun menyiapkan sarapan, makan siang dan makan malam serta menghidangkan teh dan kopi, setidaknya mereka memakaikan selembar baju di tubuh saya. Saya benci menjadi budak telanjang. Saya hanya berharap mereka menutupi tubuh saya,” kata Aisyah.
“Pelecehan ditujukan pada nama Aisyah. Maka ketika para jenderal itu kembali dari peperangan, mereka memerintahkan kami berbaris dan menjilati sepatu booth mereka sampai bersih sebagai rasa terimakasih pada mereka. Mereka bilang, mereka akan membunuh pemberontak dan melindungi kami dari pemerkosaan. Mereka biasa mengatakan, “Aisyah….. Kemari. Jilati booth-ku”, “Aisyah….. Bawa kopiku”, “Aisyah….. Siapa Allah-mu sekarang?” dan hal-hal sangat buruk lainnya,” kata Aisyah.
“Saya sudah tahu apa yang akan terjadi sejak diberitahu bahwa yang ditangkap adalah gadis-gadis cantik yang muda. Tapi saya tidak pernah tahu mereka memilih kami karena nama kami sampai keesokan harinya saat mereka mulai memanggil kami semua, Aisyah, dan melecehkan kami dengan berbagai cara yang mungkin, barulah kami mengerti apa yang mereka inginkan” kata Aisyah.
“Hari pertama dia menyuntikkan sesuatu ke kaki saya hingga kami tidak mampu berdiri. Saya berharap dia membunuh saya saja malam itu, namun mereka tidak pernah menyuntik kami lagi.”
“Pada hari ke-3 mereka membunuh salah satu gadis yang melawan salah seorang tentara itu. Mereka memotong putingnya karena dia menentangnya. Lalu kami tahu dari pembicaraan para tentara itu bahwa mereka merudapaksanya kemudian membunuhnya dan menguburnya bersama ‘yang lainnya’ di bawah pabrik! Ini untuk menakuti para gadis agar tidak ada lagi yang berpikir untuk menentangnya,” kata saksi mata yang selamat.
“Kami takut, kami membahagiakan mereka, dan kami memuaskan seksual mereka bahkan di depan umum. Mereka ‘main’ dengan kami bahkan di atas meja saat mereka sedang merencanakan bagaimana memindahkan tank-tank mereka untuk menghancurkan kota kami. Satu-satunya yang biasa membuat kami nyaman adalah saat kami memasak untuk mereka. Tentu saja kami dilarang saling berbicara ataupun saling melihat. Tapi kami menikmati makanan enak sejak kami memasaknya,” kata Aisyah.
“Setelah hari ke-10, mereka bangun dan menghilang begitu saja. Kami telanjang. Kami sendirian di pabrik. Kami tidak berani kabur. Kami tidak berani saling bertanya apakah kami sudah boleh saling berbicara atau tidak. Kami benar-benar takut. Lalu beberapa pria dari desa kami datang dan menyelamatkan kami” kata Aisyah.
“Alhamdulillah, saya telah keguguran dan dapat berjalan lebih baik sekarang. Saya masih ingat wajah-wajah mereka, nama-nama mereka dan kota-kota asal mereka. Saya bersumpah akan membalas dendam. Hanya kakak (laki-laki) saya yang tahu cerita keseluruhannya, yang tidak mungkin saya paparkan kepada keluarga saya karena mereka tidak akan lagi mengakui saya sebagai anak mereka setelah orang Syiah merudapaksa saya. Tidak ada pria akan menikahi saya karena saya seorang budak. Saya akan mencoba mengubah nama saya dan tidak akan ada seorangpun mengenal saya,” kata Aisyah.
sebenernya ada foto satu lagi tapi kejam banget fotonya, ane gak sampe hati nampilinnya di media publik begini
Cerita relawan dari Indonesia saat memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat suriah
Spoiler for cerita relawan indonesia:
cerita dari relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat suriah
Adalah Abu Yahya, koordinator relawan HASI menceritakan kisah seorang mantan tentara Presiden Suriah Bashar Assad yang membelot dan bertaubat lalu bergabung dengan pejuang (rakyat suriah).
Saat diwawancara oleh mujahidin Suriah dan relawan HASI mantan tentara itu, menjawab pertanya kenapa para tentara Assad yang berjumlah 1500 personel di Jabal Akhrod tidak berani melakukan serangan kepada pejuang Suriah yang hanya berjumlah 150 personel, padahal baik secara kekuatan (jumlah) dan persenjataan, pejuang jauh kalah dari tentara Assad.
Mantan tentara Bashar Assad menjelaskan sembari terkejut dan heran lalu balik bertanya. “Siapa bilang jumlah kalian sedikit? Kami setiap malam melihat kalian dengan pakaian putih-putih bergerak dari satu lembah ke lembah lain sehingga kami berfikir jumlah kalian begitu banyak dan menjadi pertimbangan kami untuk tidak lebih dulu menyerang,” ungkapnya dalam presentasi laporan Tim ke-3 HASI kepada Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Selasa (11/12).
Seperti diketahui, meskipun wilayah Jabal Akrod mempunyai sebuah tapal batas dengan tentara Assad yang jumlahnya ribuan. Tapal batas tersebut hanya dijaga oleh ratusan pejuang. Begitu pentingnya tapal batas tersebut mempengaruhi situasi di Jabal Akrod, apabila pasukan Assad mampu membobol perbatasan tersebut.
“Namun, hingga kita pulang mereka tidak mampu membobol tapal batas, Allah menurunkan pertolongannya. Sebab, disana dijaga oleh para pejuang yang sangat ikhlas mencari ridho Allah, sangat menjaga agamanya, sedikit bicara, menundukkan pandangan, dan menjauhi sikap ashobiyah (fanatisme kelompok),” papar Umar Mitha penerjemah yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan HASI.
Peristiwa-peritistiwa luar biasa seperti diatas pun tidak hanya terjadi satu kali. Pada kejadian yang lain, saat para pejuang hendak melakukan perang dengan konvoi 50 truk yang berisi tentara Bashar Assad. Hingga pada satu titik terjadilah baku tembak antara mujahidin dengan tentara Assad. Karena para pejuang memang sudah merencanakan aksi serangan untuk menghabisi dan memukul mundur tentara Bashar Assad.
Diluar dugaan, tiba-tiba saja muncul kejadian di luar perkiraan mereka. Helikopter dan pesawat tempur datang seperti hendak memerangi mujahidin. Tentu mujahidin berkesimpulan bahwa ini bantuan dari pihak Bashar Assad untuk menewaskan mereka. Ingat, hingga kini mujahidin Suriah sama sekali tidak memiliki alat tempur seperti pesawat. Mereka bertempur hanya via jalur darat dengan persenjataan yang kalah canggih jika dibandingkan milik rezim Assad.
Mengukur jumlah personel dan persenjataan yang terbatas, komando mujahidin menyerukan untuk segera mengosongkan tempat pertempuran dan masuk ke gunung-gunung untuk mengatur strategi.
Anehnya, ketika mujahidin sudah menarik diri, suara baku tembak masih saja terus terjadi. Berondongan dan desingan peluru seperti enggan berhenti walaupun tidak ada satu mujahidin pun tersisa di lokasi pertempuran. Komando mujahidin sampai bertanya-tanya dalam hati, siapakah sebenarnya yang sedang berperang melawan tentara Bashar Assad.
Ia pun mengecek jumlah personel untuk mengantisipasi ada mujahidin tertinggal dan melakukan perlawanan kepada tentara Assad. Namun hasil perhitungannya, seluruh mujahidin sudah masuk ke dalam gunung.
Hingga datang matahari terbit dan mereka yakin kondisi telah aman, barisan mujahidin turun ke gunung-gunung dan betapa terkejutnya mereka melihat sebagian tentara Assad telah tewas dengan luka menganga. Sebagian lainnya mengalami luka berat layaknya menghadapi pertempuran hebat. Tentu kejadian ini menjadi seribu tanya bagi Abu Yahya, relawan HASI yang menghabiskan waktu selama satu bulan di Desa Salma, daerah Jabal Akhrod, Suriah dan mendapatkan kisah ini langsung dari mujahidin.
“Lantas siapa yang berada di dalam pesawat dan helikopter untuk melawan tentara Suriah?,” tanya Abu Yahya yang diliputi rasa heran para audiens yang hadir.
Banyak peristiwa-peristiwa lain yang belum sempat diceritakan relawan HASI secara lengkap mengingat keterbatasan waktu.
semoga di indonesia pemerintah dan tentara tidak akan pernah kejam kepada rakyatnya (cukup kekerasan pada zaman suharto saja)
Terima kasih yang sudah komen, gak terasa cape nulis trit kalau ada yang komen