- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Turnamen Sumpit Kelas Dunia di Kalimantan


TS
J3free
Turnamen Sumpit Kelas Dunia di Kalimantan
Turnamen Sumpit Kelas Dunia di Kalimantan
Travel | Jumat, 05 Juli 2013, Pukul 15:00 WIB
Seorang pria Dayak sedang memperagakan menggunakan Sumpit, salah satu senjata berburu tradisonal khas Suku Dayak yang cara menggunakannya dengan cara meniup anak damak (peluru) dari bilah kayu bulat yang dilubangi tengahnya. (Yohanes Kurnia Irawan/Fotokita.net)
Setelah tahun lalu Turnamen Sumpit Internasional digelar di Pontianak, turnamen tahun ini akan dihelat di Singkawang, Kalimantan Barat, mulai 5 - 7 Juli 2013. Tapi, sama seperti tahun lalu, asal pesertanya tidaklah berubah.
Mereka yang berpartisipasi dalam Turnamen Sumpit Kalimantan (International Borneo Sumpit Tournament -IBoST) 2013 merupakan peserta terbaik dari penjuru pulau ini. Mulai dari negeri tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam, hingga seluruh bagian dari Kalimantan. Mengejutkan adalah adanya peserta dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jangan bayangkan sumpit sebagai alat makan. Melainkan senjata tiup tradisional dari Suku Dayak yang mendiami sebagian besar Pulau Kalimantan --baik dari Dayak di Indonesia maupun Malaysia dan Brunei. Sumpit dibuat dari kayu ringan, panjang minimal 150 sentimeter hingga maksimal 225 sentimeter.
Alat ini biasanya digunakan Suku Dayak untuk berburu. Tapi seiring perkembangan zaman, sumpit digunakan sebagai alat pertahanan diri dalam perang antarsuku. Batang bambu kecil yang sudah direndam racun merupakan senjata yang dimasukkan dalam sumpit ini. "Peluru" ini dinamakan tamiang atau lamiang.
Singkawang dipilih menjadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai titik temu dari suku Dayak dengan warga keturunan Tionghoa. Warga keturunan yang disebut terakhir memberi warna tersendiri bagi kota Singkawang yang dipenuhi dengan kuil di seluruh penjuru kota.
(Zika Zakiya. Sumber: Wonderful Indonesia)
Travel | Jumat, 05 Juli 2013, Pukul 15:00 WIB
Seorang pria Dayak sedang memperagakan menggunakan Sumpit, salah satu senjata berburu tradisonal khas Suku Dayak yang cara menggunakannya dengan cara meniup anak damak (peluru) dari bilah kayu bulat yang dilubangi tengahnya. (Yohanes Kurnia Irawan/Fotokita.net)
Setelah tahun lalu Turnamen Sumpit Internasional digelar di Pontianak, turnamen tahun ini akan dihelat di Singkawang, Kalimantan Barat, mulai 5 - 7 Juli 2013. Tapi, sama seperti tahun lalu, asal pesertanya tidaklah berubah.
Mereka yang berpartisipasi dalam Turnamen Sumpit Kalimantan (International Borneo Sumpit Tournament -IBoST) 2013 merupakan peserta terbaik dari penjuru pulau ini. Mulai dari negeri tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam, hingga seluruh bagian dari Kalimantan. Mengejutkan adalah adanya peserta dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jangan bayangkan sumpit sebagai alat makan. Melainkan senjata tiup tradisional dari Suku Dayak yang mendiami sebagian besar Pulau Kalimantan --baik dari Dayak di Indonesia maupun Malaysia dan Brunei. Sumpit dibuat dari kayu ringan, panjang minimal 150 sentimeter hingga maksimal 225 sentimeter.
Alat ini biasanya digunakan Suku Dayak untuk berburu. Tapi seiring perkembangan zaman, sumpit digunakan sebagai alat pertahanan diri dalam perang antarsuku. Batang bambu kecil yang sudah direndam racun merupakan senjata yang dimasukkan dalam sumpit ini. "Peluru" ini dinamakan tamiang atau lamiang.
Singkawang dipilih menjadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai titik temu dari suku Dayak dengan warga keturunan Tionghoa. Warga keturunan yang disebut terakhir memberi warna tersendiri bagi kota Singkawang yang dipenuhi dengan kuil di seluruh penjuru kota.
(Zika Zakiya. Sumber: Wonderful Indonesia)
0
1.4K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan