"Bosen ah, coba bikin blog deh." - Dshitzu, 12.42 am, July 06th 2013.
I'm a wannabe writer.
Spoiler for Introduction::
Ganteng. Pinter. Pembohong.
Dionisius Kevin adalah nama penemu blog yang sedang anda baca sekarang.
Dionisius Kevin juga merupakan nama dari manusia yang sangat tidak gaul yang masih SMA. Tanpa pengalaman apa-apa dalam menulis, tanpa gelar apapun dibelakang namanya. Dia cuma manusia biasa yang hobinya curhat.
Keinginan terbesar dalam hidupnya adalah membuat orang-orang di Indonesia yang sedih menjadi senang, dan yang senang menjadi lebih senang. Meskipun terkadang dia gak ngerti gimana caranya, tapi niat mulia ini didukung 100% oleh Tuhan, orangtua, sanak saudara, juga bapak Presiden dan Jokowi.
Gue adalah newbie disini, jadi mohon bimbingan banget dalam penulisan blog ini. Blog gue direncanakan akan menceritakan kisah hidup gue yang tentunya non-fiksi dengan kalimat gue sendiri dan mungkin komedi yang "diusahakan" gak jayus.
*Blog ini bakal dirapikan sesegera mungkin kok. Please wait for another posts coming up!
Dibawah ini adalah tulisan gue pribadi, so feel free to comment
Spoiler for Apa Penyebabnya?:
Apa Penyebabnya?
Hari ini gue akan ngebahas soal kenapa cowok susah diterima sama cewek.
Pembahasan ini berdasarkan survey beberapa temen gue, dan nge-search di google.
Jadi kesimpulannya itu,
Ada 3 penyebab utama:
1. Kurang Ganteng
2. Jelek
3. Kombinasi keduanya.
Sori, dibajak.
Sebenernya ada sekitar 6 penyebab utama:
1. Emang sudah nasib Jomblo.
2. Kurang ganteng.
3. Kegantengan. (Nasib orang kayak gue)
4. Kurang kaya. (Karena ceweknya matre)
5. Termasuk anak kuper.
6. Bau (Bau ketek, bau jigong, bau badan)
Dan sebenernya sih gue juga masih jomblo.
Ada cewek datang ke arah gue dan gue tolak secara sopan (baca: gue suka sekali mimpi dan bohong...)
Memang sih, terkadang muncul rasa iri saat liat temen-temen gue udah pada punya cewek, pegangan tangan, dan meluk ceweknya, sementara gue cuma bisa memeluk guling (itu pun kalo pas ada), diikuti dengan pikiran sedih “KENAPA GUE JOMBLO!”
“KENAPA GUE JOMBLO!” (diulang biar lebih dramatis)
Gue sudah pernah membuat sebuah organisasi "Jomblo itu asik.", sudah sekitar 4 tahun berdiri tapi anggotanya cuma 2, yang satu gue, yang satu lagi fake account gue.
Ya intinya, hidup jadi jomblo ataupun couple pasti ada plus minusnya... jadi kalo bisa...
"gue pengennya hidup couple sih hehehe."
Semangat untuk para jomblo diluar sana! @dionisiuskevinn
Spoiler for Haircut, Popcorn, dan Bioskop:
Haircut, Popcorn, dan Bioskop.
Sekarang gue lagi libur sekolah, gak banyak kerjaan yang gue temukan selain browsing internet, nonton YouTube, dan 1 paket utama (tidur, mandi, makan, pup).
Seharusnya gue nambahin kalimat 'nulis blog' di kalimat barusan, tapi gue gak bisa karena gue diajak pergi sama temen gue.
Jadi, it was Wednesday morning. Saat gue nge-decidekalo gue mau menggunting rambut gue yang udah cukup tebel buat dijadiin sarang hewan ini. Gue nyalain motor dan gue bawa motor itu ke mall di daerah Pluit, dan bertemu sama tukang gunting rambut favorit gue, si John. (Gue gak homo, dan John bukan cowok).
Sebenernya tukang gunting rambut favorit gue bukan John tapi Agus. Tapi karena Agus gak ada, gue milih si Anton. Tapi karena Anton gak ada juga, gue random aja milih John. Simpelnya, gue ngarang kalo John tukang gunting favorit gue. (hehe)
Dan hasil milih asal-asalan gue ini ternyata gak sebagus yang gue kira, ternyata John guntingnya gak bagus dan dia sok kenal banget.
Baru ketemu gue, dia bilang, "Eh lu udah gak gunting sama gua 2 minggu. Gimana wax yang gua kasih bagus gak?"
Sekilas cerita, ini pertama kalinya gue gunting sama John. Sambil mikirin, antara si John bodoh ato bodoh banget, gue ngomong, "Ngaco lu, gue baru pertama kali gunting sama lu."
Tanpa rasa malu dia masih aja ngotot bilang gue bohongin dia, untung aja dia abis itu langsung gunting rambut gue. Meskipun. Gak. Bagus.
Akhirnya gue tetep bayar, dan balik ke rumah. Untungnya gue pake helm. Selain melindungi kepala gue, helm juga melindungi kemaluan gue. (agak ambigu ya...)
Sampe rumah, taunya gue diajak jalan lagi sama temen gue yang berjumlah 4 orang. Gue balik lagi menyusuri jalan yang sama ke Pluit. Tapi sekarang gue di Sevel. Lagi ngobrol-ngobrol, gue inisiatif beli popcorn. Sambil bayar, pelayannya masukin popcorn ke Microwave dan gue nungguin aja, soalnya kata si kasir cuma 1,5 menit. Sambil liat-liat menu, gue berdiri terus dan kira-kira udah 3 menit-an gue nanya ke pelayan yang masukin popcorn-nya,
"Mas, ini popcorn-nya belom jadi?"
"Oh iya." Sambil neken tombol start dengan santainya.
Abis dari Sevel, kita nonton film Despicable Me 2, dan kita duduk di seat paling bawah yang jaraknya 5 meter dari layar. Hal ini disebabkan kita baru mau beli tiket 10 menit sebelum film mulai dan satu bioskop emang penuh banget. Dan gue suka banget sama film ini. Gru dengan accent-nya yang unik, Agnes yang lucu dan imut banget, juga Minion(s) yang emang gak ngerti ngomong apa tapi lucu banget.
Keluar dari bioskop, gue diajakin nginep sama temen gue. Akhirnya gue nginep sehari dan balik ke rumah besoknya.