KHASIAT DURI LANDAK Landak adalah hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki rambut yang tebal dan berbentuk duri tajam. Hewan ini ditemukan di Asia, Afrika, maupun Amerika, dan cenderung menyebar di kawasan tropika. Landak merupakan hewan pengerat terbesar ketiga dari segi ukuran tubuh, setelah kapibara dan berang-berang. Hewan ini agak "membulat" serta tidak terlalu lincah apabila dibandingkan dengan tikus. Karena rambut durinya, hewan lain yang mirip namun bukan pengerat, seperti hedgehog dan landak semut (Echidna), juga dikenali sebagai "landak".
Landak secara umum adalah herbivora, dan menyukai daun, batang, khususnya bagian kulit kayu. Karena hal inilah banyak landak dianggap sebagai hama tanaman pertanian. Meskipun demikian, orang juga menjadikan landak sebagai salah satu bahan pangan. Sate landak merupakan salah satu menu khas dari Kabupaten Karanganyar.
Spoiler for Duri Landak:
Quote:
Landak. Binatang yang kulitnya ditumbuhi bulu berupa duri tajam ini banyak ditemukan di hutan belantara.
Duri tajam tersebut berfungsi sebagai pelindung diri saat terancam bahaya oleh binatang lain, juga alat memerangkap semut-semut yang ada di sekitar untuk dimakan.
Melihat landak, tentunya Anda enggan memegang binatang tersebut. Jangankan memegang, mendekati saja takut karena khawatir tertusuk duri tajam. Sebab jika binatang itu merasa terganggu, semua duri-duri berdiri tegak.
Dibalik duri tajam landak, ternyata menurut kepercayaan sebagian orang memiliki khasiat, khususnya untuk pengobatan.
Sejak zaman dulu, nenek moyang kita sudah membuktikan khasiat bulu landak itu untuk pengobatan.
Bagi masyarakat tradisional di Kalimantan, bulu landak banyak dipercaya untuk menolak bala, penghalau gangguan gaib atau melemahkan ilmu hitam yang berasal dari luar.
Caranya, duri landak tersebut ditempelkan ke bagian tubuh orang yang kesurupan, di antaranya telapak tangan atau kaki, maka makhluk halus segera keluar dari tubuh orang yang dirasuki.
"Duri landak juga dipercaya bisa mengobati masuk angin atau menyamak. Caranya duri landak dibakar hingga menjadi abu. Kemudian dioleskan pada perut atau bagian yang sakit," terang H Nurdin, pemilik Toko Udin Borneo di Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Kabupaten Banjar.
Duri landak ini cukup banyak dijual di Toko Udin Borneo. Duri-duri tersebut dijual per ikat seharga lima ribu rupiah sampai Rp 20 ribu, tergantung ukuran yaitu panjang dan pendek atau besar dan kecil. Duri seukuran tusuk gigi ini panjangnya bervariasi, antara lima sentimeter sampai sepuluh sentimeter.
Dijelaskan H Nurdin, duri landak ini berasal dari landak mati yang ditemukan di hutan. Jadi bukan landak hidup yang sengaja dibunuh untuk diambil durinya.
Sebab itu pasokan duri landak ini juga tidak menentu, tergantung hasil yang dikumpulkan para pemasok yang umumnya dari wilayah perdesaan, antara lain pegunungan Meratus.