Apa yang agan pikirkan ketika mendengar kata Pulau Nata / Christmas Island .... Yang jelas pasti kepikiran mengenai para imigran gelap yg berusaha kabur dari negaranya untuk membuat identitas baru.
Mereka biasanya kabur karena masalah sosial dan politik yg sedang berkecamuk di negaranya.
Imigran Gelap yang tertangkap :
Quote:
Wikipedia :
Quote:
Pulau Natal adalah sebuah wilayah luar negeri Australia yang terdiri dari 1 Pulau. Pulau ini terletak di dekat Pulau Jawa, tepatnya di sebelah barat daya Pulau Jawa. Iklimnya merupakan iklim tropis.
Pulau Christmas yang merupakan wilayah dari Australia di Samudera Hindia terletak 2.600 kilometer (1.600 mil) dari arah barat laut kota Perth, Australia Barat, 500 km (310 mil) dari arah selatan Jakarta,Indonesia dan 975 km (606 mil) dari Pulau Cocos (Keeling).
Pulau ini memiliki populasi sebesar 1.402 warga yang tinggal di sejumlah "daerah pemukiman" di ujung utara pulau: Flying Fish Cove (juga dikenal sebagai Kampung), Kota Perak, Poon Saan, dan Drumsite.
Pulau ini terisolasi secara geografis dan jauh dari jangkauan manusia hingga abad ke-19. Tidak mengherankan jika berbagai flora dan fauna endemik di pulau ini relatif tidak terganggu. Kondisi ini merupakan hal yang penting untuk para ilmuwan dan naturalists.
Pulau ini sebenarnya adalah pulau yang dahulu dihuni oleh bangsa Melayu (Indonesia) namun seperti biasanya dasar dari perilaku penjajah, Inggris seperti halnya Australia, menjadikan penduduk asli pulau ini terpinggirkan dan menjadi orang kedua di tanahnya sendiri, seperti halnya kaum aborigin di Australia. Selain bangsa Melayu, bangsa Tionghoa juga banyak terdapat di Pulau ini. Dahulu mereka didatangkan dari Malaysia dan Singapura sebagai pekerja tambang fosfat (guano).
Sejarah Pulau Christmas :
Quote:
SYDNEY, (PRLM).- Kepulauan Christmas kerap kali menjadi sorotan dunia. Pasalnya, pulau mini yang terletak antara wilayah Indonesia dan Australia itu sering kali menjadi tujuan imigran gelap untuk masuk ke wilayah Australia.
Selama ini, itulah yang kita dengar, Pulau Christmas identik dengan tempat penampungan para imigran gelap yang ingin menetap di Australia. Selebihnya, kita tidak tahu banyak. Padahal, kehidupan di Pulau Christmas tidak melulu terkait dengan masalah imigran gelap asal Timur Tengah dan Asia Selatan.
Berdasarkan data sejarah, kepulauan tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang warga Inggris bernama Kapten William Mynors pada 25 Desember 1643. Saat itu, Kapten Mynors sedang berlayar dari Inggris ke India.
Di tengah jalan, dia melewati pulau yang kemudian dinamakan Christmas karena tanggal penemuan pulau tersebut bertepatan dengan hari Natal. Namun, kepulauan tersebut baru dicantumkan dalam peta dunia pada 1666 oleh ahli peta asal Belanda Pieter Goos dengan nama Mony yang artinya "belum jelas".
Saat itu, data tentang pulau kecil tersebut memang tidak lengkap. Kapten Mynors sebagai penemu pertama pulau itu, tidak meninggalkan banyak catatan. Informasi yang lebih detail soal pulau tersebut baru didapatkan setelah penjelajah laut asal Inggris William Dampier dengan kapalnya yang bernama Cygnet, tiba di Christmas Island pada Maret 1688. Saat itu dia berangkat dari wilayah Indonesia yang masih dalam jajahan Belanda.
Sebenarya, tujuan awal Dampier adalah Pulau Cocos, tetapi cuaca buruk membuat kapalnya dialihkan ke arah ke timur dan akhirnya terdampar di Pulau Christmas. Dalam catatannya berjudul 'Voyages", Dampier menulis bahwa saat di adan krunya tiba di sana, pulau tersebut tidak berpenghuni.
Penduduk pertama yang menetap di pulau tersebut adalah dua kru kapalnya, sedangkan Dampier dan kru lainnya melanjutkan penjelajahan ke tempat lainnya. (Huminca/"PRLM"/A-108)***
Kalo menurut pendapat ane, itu sudah permainan politik Inggris dan Australia. Karena yg menemukan orang Inggris, kemungkinan besar masuk wilayah Australia.