Quote:
Lembaga pembela hak asasi Human Right Watch (HRW) mengatakan dalam empat hari demo besar-besaran di Mesir terjadi 91 kasus penyerangan dan pemerkosaan terhadap pendemo perempuan di Lapangan Tahrir, Ibu Kota Kairo.
HRW yang menggelar operasi anti penyerangan dan penganiayaan seksual menyatakan empat perempuan perlu penanganan medis, dua di antaranya harus dievakuasi dengan ambulans, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (4/7).
Menurut kelompok pembela hak asasi perempuan Nazra, seorang perempuan bahkan perlu menjalani operasi karena dirudapaksa menggunakan benda tajam.
Dalam demo besar-besaran itu kaum perempuan diserang menggunakan rantai, tongkat, kursi, dan pisau. Serangan itu terjadi selama 45 menit sebelum akhirnya perempuan itu bisa melepaskan diri.
Pekan lalu jurnalis Belanda berusia 22 tahun dirudapaksa oleh sekelompok orang di Lapangan Tahrir. Dia harus menjalani operasi karena luka parah.
"Merajalelanya kasus perempuan dirudapaksa selama unjuk rasa di lapangan Tahrir membuktikan gagalnya pemerintah dan semua faksi politik menangani kekerasan terhadap kaum hawa di Mesir," kata Joe Stork, wakil direktur HRW di Timur Tengah.
Hingga kini sedikit 23 orang tewas dalam bentrokan antara pendukung Presiden Muhammad Mursi dan kelompok anti Mursi. Pihak militer hari ini menyatakan telah mengkudeta Presiden Mursi dari jabatannya. Mursi dan sejumlah pejabat tingginya kini telah ditahan di gedung kementerian pertahanan.