Membeli makanan tentu harus aman. Tapi, Haris mengaku kecewa saat melihat susu formula yang dibelinya berkutu dan berulat halus. Padahal, tertulis masa kadaluarsanya masih lama, September 2014.

Warga Perumahan Bukit Raya Blok Kambuna bingung saat melihat susu merek SGM Aktif Presinutri 4 rasa cokelat yang dibelinya tidak layak konsumsi lagi. Ia membelinya saat itu di satu swalayan, H2 Asia di Jalan Ganet.

“Bungkus luarnya masih bagus, terlihat rapi tertulis masa kadarluarsa masih satu tahun lagi. Jatuh temponya September 2014. Saat saya buka, cukup kaget, isi susu ada ulat dan kutunya,” kata Muhammad Haris, yang juga anggota Satpol PP Pemprov Kepri ini, kemarin.

Kutu dan ulatnya terlihat ketika mau dibuatkan susu untuk anaknya. Ia kaget,melihat kondisi susu yang lain dari biasanya.

“Warnanya juga sudah seperti ja mur-jamuran, tidak murni kelihatan coklat. Baunya juga apek, seperti air kencing tikus,” kata Kata Haris.

Takut susu formula sejenis ini banyak yang beredar di pasaran, ia pun melaporkan susu ini ke Badan Pengawas Makan dan Minuman (BPOM) Tanjungpinang.

“Kita laporkan ke BPOM Tanjungpinang, supaya kejadian ini tidak dialami lagi oleh masyarakat Tanjungpinang,” tegasnya.

Sementara itu, Razali, penanggungjawab minimarket H2 Asia, saat dikonfirmasi, menjelaskan, pihaknya tidak tahu menahu, kalau susu formula yang dijualnya, isinya ada ulat dan kutu. Ia tidak memeriksa isinya.

“Susu formula yang kita jual, agen susu formula yang mengantar ke minimarket kami. Kalau kadarluarsanya sudah habis, kita memang pisahkan dan tidak kita jual. Tapi kalau kadarluarsanya masih satu tahun lagi, di dalam ada ulat dan kutu, mungkin dari pabriknya,” paparnya.

Ditegaskan dia, ada dua agen yang memasukan susu formula SGM ke minimarketnya, pertama Toko Baru dan PT Sukses Bintan Pertama.

”Kalau pemiliknya datang ke toko kita, pasti kita ganti, kalau bisa menunjukkan struk pembelian,” tegas Razali.





Sehat itu adalah kekayaan yang tertinggi.. Harus tetap waspada membeli suatu produk kalau bukan kita yang peduli dengan kesehatan kita sendiri, siapa lagi