- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gangguan Menstruasi Yang Harus Diwaspadai
TS
sagitascorp
Gangguan Menstruasi Yang Harus Diwaspadai
Setiap Wanita pasti akan mengalami menstruasi, hal itu jugalah yang menandakan bahwa Wanita tersebut telah Dewasa. Siklus menstruasi merupakan hal penting untuk penungjang terjadinya kehamilan.
Namun, seperti yang dilansir dari majalahkesehatan, tidak sedikit juga Wanita yang mengeluhkah berbagai macam permasalahan seputar menstruasi yang dialaminya selain mengenai siklusnya yang tidak teratur, terlambat datang, atau haid yang terlalu lama.
Terkadang si ‘tamu bulanan’ datang tidak tepat waktu adalah hal yang wajar terjadi sekali atau dua kali tiap tahunnya. Namun, jika jarak antar menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan, atau jika haid berlangsung lebih dari 10 hari, wanita harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau kondisi medis lainnya. Misalnya seperti:
Perdarahan abnormal
Perdarahan abnormal disebabkan banyak hal, dan dalam proses pemeriksaannya, dokter mungkin memulai dengan memeriksa masalah yang paling umum dalam kelompok usia Anda. Perdarahan Miss. V abnormal (di luar menstruasi ) antara lain: di antara periode menstruasi, setelah berhubungan Seks, dan setelah menopause.
Masalah serius seperti fibroid uterus, polip, atau bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.
Menoragia
Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal, Wanita rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.
Penyebab utamanya adalah ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika tubuh membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi parah. Selain itu, menoragia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah, dan peradangan/infeksi pada Miss. V atau leher rahim.
Dismenore
Dismenore adalah menstruasi menyakitkan. Nyeri menstruasi terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri yang dirasakan juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.
Dismenore yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada Wanita lebih tua, dismenore dapat disebabkan oleh penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Dismenore primer dapat diperingan gejalanya dengan obat penghilang nyeri atau nama lain yang sering didengar, yaitu anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen. Ada cara lain yang lebih mudah, alami dan efektif untuk menanggulangi nyeri tersebut, seperti berolahraga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air hangat. Apabila setelah anda melakukan penanganan nyeri tetap terasa, maka ada kemungkinan nyeri tersebut merupakan dismenore sekunder yang disebabkan penyakit tertentu.
Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai.
Beberapa gejala PMS yang sering dirasakan kaum Wanita adalah, payudara menjadi lembut dan bengkak, depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil, libido menurun, jerawat berkala, perut kembung atau kram, sakit kepala atau sakit persendian, sulit tidur, serta sulit buang air besar (BAB).
Amenore
Amenore adalah tidak ada menstruasi. Ada dua macam amenore: 1) Amenore primer, yaitu Wanita yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan hormon atau masalah pertumbuhan; 2) Amenore sekunder, yaitu Wanita yang berhenti menstruasi selama 3 bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi. Amenore sekunder dapat disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas gonadotropin (pengatur siklus haid), stres, anoreksia, penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.
Jika anda merasakan kejanggalan ketika menstruasi, sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter ahli untuk penanganan yang lebih pasti.
So, pernahkah anda atau pasangan anda mengalami gangguan haid seperti di atas?
0
2.3K
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan