Fenomena baru yang "agak janggal" kembali terjadi di negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Jumlah orang kaya baru yang kian meningkat di Shenzhen, sebuah kota metropolitan di Tiongkok selatan, membuat mereka beramai-ramai mempekerjakan “ibu susu”, namun bukan untuk bayi mereka, melainkan untuk diri mereka sendiri!

Lin Jun, seorang manajer di perusahaan jasa rumah tangga Xinxinyu di Provinsi Guangzhou, mengatakan kepada Southern Metropolis Daily pada 2 Juli 2013 bahwa perusahaannya kini menjual ASI bagi orang dewasa, terutama bagi mereka yang stres akibat berada di bawah tekanan pekerjaan yang tinggi.

“Klien dapat meminum ASI dengan menyusu secara langsung, atau jika mereka merasa tidak nyaman, mereka dapat memilih opsi pompa payudara,” ujar Lin kepada koran itu.

Seorang juru bicara Xinxinyu kepada South China Morning Post mengklaim bahwa Lin menyebarkan berita bohong untuk merusak citra perusahaannya. Namun, iklan tentang “ibu susu” dari Xinxinyu ini kini tengah marak dipasang di sejumlah situs pemasaran.

Sang “ibu susu” bagi orang dewasa ini mendapatkan gaji bulanan rata-rata 16.000 yuan (sekitar 20,5 juta rupiah) menurut Daily, namun “ibu susu” yang sehat dan cantik mungkin akan mendapatkan lebih banyak.

Fenomena baru ini muncul setelah adanya berbagai skandal keracunan makanan di RRT, dimana masyarakat Tiongkok telah banyak yang tidak memercayai kualitas kesehatan makanan, termasuk susu bayi formula, yang pada 2008 lalu telah menyebabkan keracunan pada lebih dari 300.000 bayi, dan sedikitnya enam bayi meninggal.

Tradisi orang kaya yang menyewa “ibu susu” telah berlangsung pada masa sebelum perang Amerika, ketika perempuan kulit putih mempekerjakan para ibu kulit hitam untuk menyusui bayi mereka. Namun biasanya mereka tidak mengharapkan susu untuk diri mereka sendiri.

sumber