Para atlet ini mendedikasikan hidup mereka untuk olahraga dan dengan semangat kompetisi yang tinggi, mereka selalu berada dalam tekanan besar sehingga tak mengejutkan jika suatu saat mereka meledak. Inilah beberapa atlet putri paling emosional di lapangan.
Spoiler for 8:
Danica Patrick
Pembalap putri ini memang berwajah cantik, namun ia juga memiliki perangai yang buruk. Bahkan di internet bertebaran berita mengenai luapan amarahnya.
Saat lomba Indianapolis 500 tahun 2008, Patrick terus memarahi para mekanik timnya karena kondisi kendaraannya.
Ia juga sepertinya suka menempatkan dirinya sebagai korban: Setelah tidak sengaja bertabrakan dengan pembalap lain (James Beuscher dan Ryan Truex), Patrick menyalahkan keduanya karena dipandangnya sengaja melakukan itu.
Publik juga punya hal-hal negatif akan karirnya di NASCAR. Walau telah membalap 43 kali sejak 2012, ia hanya empat kali finis di 10 besar (dan belum pernah sekalipun di 5 besar).
Bukan karena Danica adalah pembalap yang buruk - sifat emosionalnya kerap mempengaruhi caranya mengemudi.
Spoiler for 7:
McKayla Maroney
Masih ingat muka masam McKayla Maroney?
Sedih dan kecewa karena kalah dari Sandra Raluca Izbasa dari Romania pada final Olimpiade 2012, pesenam ini tidak menyembunyikan perasaan itu saat menerima medali dan bahkan ia tidak memberi selamat kepada Izbasa. Wajah masam dengan tangan terlipat yang ditunjukkannya menjadi inspirasi meme berjudul 'McKayla Is Unimpressed', yang tenar di internet.
Spoiler for 6:
Martina Hingis
Oh, siapa yang dapat melupakan Ratu Tenis Swiss Martina Hingis?
Pada final Prancis Terbuka 1999 melawan Steffi Graf, Hingis memprotes keputusan hakim garis pada set kedua. Ia lalu masuk ke sisi lapangan Graf untuk menunjukkan di mana bola mendarat menurutnya. Kemudian setelah melakukan servis, ia berlari ke arah wasit dan mengeluh bahwa penonton mengganggu konsentrasinya.
Mungkin dalam usaha untuk menenangkan diri, Hingis lalu pergi ke toilet untuk waktu yang cukup lama di set ketiga.
Puncaknya adalah saat Hingis keluar lapangan sambil menangis setelah dikalahkan Graf sehingga ibu dan pelatihnya harus membujuk dia agar mau kembali ke lapangan untuk acara penyerahan trofi.
'Itu adalah salah satu pertandingan yang paling gila,' ujar Graf usai pertandingan.
Spoiler for 5:
Elizabeth Lambert
Jika rambut Anda berkuncir, jauhilah Elizabeth Lambert dengan segala cara.
Pada pertandingan sepak bola universitas pada 2009, Lambert menarik dengan keras rambut lawan dan menjatuhkannya ke lapangan. Ajaibnya, meski bertingkah kasar dan kemudian menyikut lawannya, wasit hanya memberi kartu kuning.
Meski Lambert telah melakukan segala cara untuk menaklukkan lawan, timnya kalah 1-0.
Lambert pun kemudian dilarang bermain untuk dua pertandingan.
Spoiler for 4:
Candace Parker
Candace Parker (No. 3) mungkin lebih dikenal sebagai pemain putri pertama yang melakukan slam dunk di kejuaraan NCAA, namun tidak akan ada yang bisa melupakan bahwa dia juga mengawali perkelahian paling brutal dalam sejarah bola basket.
Pada 2008, saat pertandingan tersisa 4,5 detik, bintang Los Angeles Sparks itu memukul pemain Detroit Shock Plenette Pierson setelah mereka berdua jatuh ke lantai. Pemain dan pelatih kedua tim langsung masuk lapangan, lalu tiga pemain dan asisten pelatih Rick Mahorn diusir dari lapangan.
Parker, bertinggi badan 1,93m, dihukum dua pertandingan, begitu juga 11 pemain lain yang terlibat perkelahian.
Walau ada kejadian buruk itu, Parker masih dianggap sebagai atlet luar biasa dan merebut penghargaan Pemain Terbaik WNBA tahun itu.
Spoiler for 3:
Tonya Harding
Tonya Harding memiliki reputasi yang tercemar -- ia diduga terlibat merencanakan penyerangan atas pesaingnya di figure skating , Nancy Kerrigan sebelum Kejuaraan AS 1994. Kerrigan cedera dan harus mundur dari kompetisi itu.
Mantan suami Harding dan tiga temannya ditangkap berkaitan penyerangan itu walau Harding mengklaim bahwa ia sama sekali tidak mengetahui penyerangan itu.
Ia masih diizinkan mengikuti Olimpiade musim dingin 1994 dan harus melawan Kerrigan, yang sudah sembuh. Kerrigan merebut perak sementara Harding finis kedelapan.
Sebulan setelah Olimpiade Musim Dingin 1994 itu, Harding didakwa berkonspirasi untuk menghindari hukuman dan dia dilarang bertanding di AS seumur hidup.
Spoiler for 2:
Brittney Griner
Saat pemain Phoenix Mercury Brittney Griner masih bermain di kejuaraan universitas untuk Baylor Bears pada 2010, ia meninju pemain Texas Tech Jordan Barncastle, yang sebelumnya menghalangi Griner dengan kasar.
Pukulan itu membuat hidung Barncastle patah dan dia harus mengganti bajunya.
Spoiler for 1:
Serena Williams
Serena Williams memiliki emosi lebih banyak dibandingkan atlet-atlet sebelumnya.
Saya tidak akan menyebutkan semuanya, tetapi pada 23 Januari tahun ini di Australia Terbuka, Williams merusakkan raket tenisnya yang tak berdosa setelah kalah dari Sloane Stephens di perempatfinal, dan didenda $1,500 (Rp 14,9 juta).
Lebih jauh lagi, pada 2009, Williams didiskualifikasi dan didenda $10.000 (Rp 99,4 juta) karena memaki hakim garis pada semifinal AS Terbuka.
Saat hakim garis menyatakan kaki Williams berada di posisi yang salah saat melakukan servis, petenis Amerika itu mengancam akan menjejalkan bola tenis ke mulut hakim garis itu. Saat ditanya apakah dia akan meminta maaf, dengan marah Williams menjawab, 'Maaf? Dari saya? Berapa banyak orang yang telah memaki hakim garis?'
Udah tau kan gan? Kayaknya kalo deket mereka harus hati-hati ya