Dijanjikan Jadi Pegawai TransJakarta, Belasan Orang Tertipu Jutaan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan orang mendatangi Mapolsek Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2013) untuk melaporkan seorang wanita paruh baya bernama Sofi (65) yang diduga melakukan tidak penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan sebagai pekerja tiket dan kernet TransJakarta.
Para korban yang rata-rata lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), itu mengaku telah menyetor sejumlah uang dengan kisaran dua hinggaRp 6 juta kepada pelaku agar dapat diterima kerja sebagai pegawai TransJakarta tanpa syarat apapun.
Untuk lebih meyakini aksinya, pelaku bahkan sempat memberikan seragam pegawai TransJakarta palsu kepada para korban. Sayang, uang yang sudah disetorkan hingga jutaan rupiah malah tak kunjung berbuah pekerjaan hingga berbulan-bulan.
Salah satu korban Jejen (23), mengaku telah menyetorkan uang pelicin sebesar Rp 4 juta untuk meloloskannya menjadi penjaga tiket Transjakarta dengan gaji bersih Rp 3 juta perbulan.
"Dia bilang kenal sama orang dalam, jadi bisa langsung diterima tanpa tes, saya setor uang dan surat lamaran kerja ke dia (pelaku) sejak bulan Februari, dia bilang bisa langsung diterima jadi penjaga tiket kalau sudah bayar, tapi terus diulur-ulur waktunya dengan berbagai alasan," katanya di Mapolsek Jatinegara.
Dikatakan Jejen, dirinya mendapatkan informasi perihal lowongan tersebut dari temannya. Terdesak dan butuh pekerjaan, ia pun betemu dengan wanita yang diduga melakukan penipuan tersebut di sebuah Cafe sekitar bulan Februari. Dengan perjanjian, akhirnya Jejen pun percaya dan menyerahkan uang Rp 4 juta rupiah kepada wanita tersebut.
"Salahnya kita enggak ada kwitansi. Saya ngasih Rp 4 juta. Ada yang Rp 5 juta," ujarnya.
Menurutnnya, pelaku meyakinkan korban dengan mengaku mengenal pegawai kantor Transjakarta bernama Syaiful yang menjabat sebagai kepala bagian perekrutan pegawai. Namun setelah dikonfirmasi, Syaiful yang disebut-sebut, tak mengenal pelaku sama sekali.
"Ternyata Pak Syaiful tidak mengenal pelaku sama sekali, malah tadi pas dikonfirmasi, beliau sempat marah-marah sama pelaku karena namanya dijual," lanjutnya.
Setelah itu, belasan korban dipertemukan dengan Saiful selaku HRD BLU Cawang, sayang pihak BLU TransJakarta mengaku tidak mengenal dengan wanita tersebut.
"Di sana langsung breafing. Pak Saiful dan Pak Madi bilang tidak mengenal ibu itu dan merasa dicemarkan nama baiknya," ujarnya.
Sofi pun digelandang ke Mapolsek Jatinegara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannnya. Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap wanita tersebut.
LINK

tetep nganggur duit kabur