- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tren Baru di China, Orang Dewasa Doyan Minum ASI
TS
haruhiroerizawa
Tren Baru di China, Orang Dewasa Doyan Minum ASI
Quote:
Di China, air susu ibu (ASI) tak hanya dikonsumsi bayi saja. Orang dewasa pun ternyata doyan dengan ASI. Mereka tak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam demi menenggak susu yang alami sekaligus kaya nutrisi itu.
Fenomena ini terjadi di Kota Shenzhen. Cukup banyak orang ‘menyewa’ ibu yang sedang menyusui untuk mendapatkan ASI. Terlebih lagi, warga China juga sudah trauma mengkonsumsi susu formula setelah merebaknya berita susu terkontaminasi melamine yang menewaskan belasan bayi.
Kondisi ini akhirnya ditangkap sebagai peluang bisnis. Misalnya saja Lin Jun, warga setempat berinisiatif membuka jasa menyediakan ASI untuk bayi dan orang dewasa.
Calon konsumen diberi pilihan apakah menenggak langsung ASI dari payudara ataukah sudah dalam kemasan botol. ”Mungkin kalau yang tak merasa nyaman minum langsung, bisa pakai botol,” katanya seperti dikutip tribunnews.comdari china.org.cn.
Mayoritas konsumen ASI ini adalah orang kaya. Maklum, tarif untuk menikmati ASI dari ibu yang menyusui tak murah. Calon konsumen wajib membayar sampai 1.300 dollar AS atau sekitar Rp 13 juta untuk layanan ASI selama sebulan.
Lin menjamin kesehatan ibu menyusui yang direkrutnya karena sudah melalui medical check up terlebih dulu. Sekali disewa, ibu menyusui hanya bertugas ‘memproduksi’ ASI untuk memenuhi permintaan konsumen. ”Kami akan buatkan kontrak kerja. Nantinya tugas ibu menyusui mirip baby sitter,” katanya.
Bisnis sewa ibu menyusui ini dikhawatirkan sejumlah pihak akan melenceng menjadi jasa layanan seks. Meski begitu, kekhawatiran ini tak direspons polisi. Di mata penegak hukum, layanan jasa ibu menyusui sulit disebut sebagai bisnis esek-esek.
sumber
Fenomena ini terjadi di Kota Shenzhen. Cukup banyak orang ‘menyewa’ ibu yang sedang menyusui untuk mendapatkan ASI. Terlebih lagi, warga China juga sudah trauma mengkonsumsi susu formula setelah merebaknya berita susu terkontaminasi melamine yang menewaskan belasan bayi.
Kondisi ini akhirnya ditangkap sebagai peluang bisnis. Misalnya saja Lin Jun, warga setempat berinisiatif membuka jasa menyediakan ASI untuk bayi dan orang dewasa.
Calon konsumen diberi pilihan apakah menenggak langsung ASI dari payudara ataukah sudah dalam kemasan botol. ”Mungkin kalau yang tak merasa nyaman minum langsung, bisa pakai botol,” katanya seperti dikutip tribunnews.comdari china.org.cn.
Mayoritas konsumen ASI ini adalah orang kaya. Maklum, tarif untuk menikmati ASI dari ibu yang menyusui tak murah. Calon konsumen wajib membayar sampai 1.300 dollar AS atau sekitar Rp 13 juta untuk layanan ASI selama sebulan.
Lin menjamin kesehatan ibu menyusui yang direkrutnya karena sudah melalui medical check up terlebih dulu. Sekali disewa, ibu menyusui hanya bertugas ‘memproduksi’ ASI untuk memenuhi permintaan konsumen. ”Kami akan buatkan kontrak kerja. Nantinya tugas ibu menyusui mirip baby sitter,” katanya.
Bisnis sewa ibu menyusui ini dikhawatirkan sejumlah pihak akan melenceng menjadi jasa layanan seks. Meski begitu, kekhawatiran ini tak direspons polisi. Di mata penegak hukum, layanan jasa ibu menyusui sulit disebut sebagai bisnis esek-esek.
sumber
Quote:
agan-agan dimari masih pada minum ASI juga sampai saat ini?
nona212 memberi reputasi
1
6.3K
Kutip
20
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan