- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
[Bikepacker] Ekspedisi Curug Cileat Subang
TS
ydiafrune
[Bikepacker] Ekspedisi Curug Cileat Subang
Quote:
Curug Cileat Subang
Koordinat: 6°46'53"S 107°45'4"E
Lokasi: Desa Mayang, Kecamatan Cisalak, Kab. Subang, Jawa Barat.
Jarak: 60 KM dari Kota Bandung
Curug = Air Terjun
Koordinat: 6°46'53"S 107°45'4"E
Lokasi: Desa Mayang, Kecamatan Cisalak, Kab. Subang, Jawa Barat.
Jarak: 60 KM dari Kota Bandung
Curug = Air Terjun
Quote:
Pada kesempatan kali ini, saya bersama kawan-kawan menyempatkan liburan singkat di akhir pekan ke salah satu obyek wisata di Kab. Subang, yakni Curug Cileat. Browsing di internet, curug ini menggugah rasa. Kemegahan dan tinggi curug membuat saya semakin ingin untuk mengunjungi curug ini.
Sempat dilanda resah karena mendengar kabar dari salah seorang kawan yang sudah pernah ke sana dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk mencapai Curug Cileat. Namun keresahan itu saya kesampingkan terlebih dahulu. Medan nyatanya belum pasti. Lagipula dengan bayaran pemandangan curug seindah itu, tentunya saya merasa setimpal dengan perjuangannya.
Kami berangkat pada tanggal 29 Juni 2013. Dari Permata Cimahi (Kab. Bandung Barat) kami memulai perjalanan, tiga orang, dua sepeda motor. Rute yang kami tempuh melalui:
- Jalan Kolonel Masturi (Cisarua)
- Jalan Raya Lembang
- Jalan Raya Tangkuban Parahu
- Jalan Cagak.
Hingga menemukan Monumen Nanas di pertigaan Jalan Cagak, ambil persimpangan ke kanan ke Jalan Raya Cisalak. Setelah bertanya pada warga sekitar akhirnya kami terus berjalan hingga melewati PT. AQUA, Pasar dan Terminal Cisalak, tak jauh di depannya ada sebuah tanjakan (jalan naik). Tepat di sisi kiri Pangkalan ojek dan di sisi kanan terdapat jalan masuk menuju Curug Cileat (Ada papan informasinya).
Sempat dilanda resah karena mendengar kabar dari salah seorang kawan yang sudah pernah ke sana dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk mencapai Curug Cileat. Namun keresahan itu saya kesampingkan terlebih dahulu. Medan nyatanya belum pasti. Lagipula dengan bayaran pemandangan curug seindah itu, tentunya saya merasa setimpal dengan perjuangannya.
Kami berangkat pada tanggal 29 Juni 2013. Dari Permata Cimahi (Kab. Bandung Barat) kami memulai perjalanan, tiga orang, dua sepeda motor. Rute yang kami tempuh melalui:
- Jalan Kolonel Masturi (Cisarua)
- Jalan Raya Lembang
- Jalan Raya Tangkuban Parahu
- Jalan Cagak.
Hingga menemukan Monumen Nanas di pertigaan Jalan Cagak, ambil persimpangan ke kanan ke Jalan Raya Cisalak. Setelah bertanya pada warga sekitar akhirnya kami terus berjalan hingga melewati PT. AQUA, Pasar dan Terminal Cisalak, tak jauh di depannya ada sebuah tanjakan (jalan naik). Tepat di sisi kiri Pangkalan ojek dan di sisi kanan terdapat jalan masuk menuju Curug Cileat (Ada papan informasinya).
Quote:
Spoiler for Papan Curug Cileat:
Spoiler for Istirahat di Perjalanan:
Quote:
Setelah mengendarai motor sekitar setengah jam, akhirnya kami tiba di pemukiman warga terakhir dimana kami mengakhiri perjalanan menuju Curug Cileat dengan kendaraan. Kami memarkirkan sepeda motor di rumah salah seorang warga. Jajan terlebih dahulu di warung karena kami lupa membawa perbekalan seperti air minum dan jajanan lainnya. Berjalan sedikit, tiba-tiba kami didekati salah seorang warga. Bertanya mau kemana, pastinya kami jawab ke Curug Cileat. Ternyata bapak tersebut menjual tiket masuknya.
Tiga orang Rp15.000. Kami mendapat tiketnya, tetapi harga di tiket tidak sesuai dengan apa yang kami bayar. Yasudahlah, mau protes dikit pun berasa tak tega. Cukup disayangkan daerah wisatanya tidak diurusi dengan baik oleh pemerintah setempat dari segi pertiketan dan informasi jelas menuju curugnya.
Setelah melewati pemukiman warga, kami disuguhi pemandangan persawahan yang indah. Sempat 'nyasar' ke hutan karena salah mengambil jalan. Ketika pertama kali ada percabangan jalan di sawah, ambil ke kanan yang mesti melalui jembatan kecil yang disemen, tidak lurus.
Tiga orang Rp15.000. Kami mendapat tiketnya, tetapi harga di tiket tidak sesuai dengan apa yang kami bayar. Yasudahlah, mau protes dikit pun berasa tak tega. Cukup disayangkan daerah wisatanya tidak diurusi dengan baik oleh pemerintah setempat dari segi pertiketan dan informasi jelas menuju curugnya.
Setelah melewati pemukiman warga, kami disuguhi pemandangan persawahan yang indah. Sempat 'nyasar' ke hutan karena salah mengambil jalan. Ketika pertama kali ada percabangan jalan di sawah, ambil ke kanan yang mesti melalui jembatan kecil yang disemen, tidak lurus.
Quote:
Spoiler for Sawah Desa Sayang:
Quote:
Hiking pun dimulai. Jalan menanjak menjadi surprise bagi saya yang jarang berolahraga. Keringat mulai bercucuran. Bertemu dengan bapak-bapak yang sudah cukup lanjut usia. Beliau mengangkat bambu berukuran 5-6 meteran sebanyak 6-9 batang di bahunya. Luar biasa. Sehat, kuat, dan masih bersemangat di usia dini. Tak hanya satu, kami menemukan hingga empat orang bapak-bapak melakukan hal yang sama. Saat kami berpapasan, senyum di bibirnya ikhlas, sambil bertanya "bade ka curug nya kang? ". Ah, sungguh masyarakat desa yang ramah sekali.
Setelah berbincang dengan salah seorang bapak yang tadi. Ada lima curug sepanjang perjalanan, termasuk dengan Curug Cileatnya. Curug pertama yang kami temui adalah Curug Citorok. Curug Citorok ini tertutupi oleh tumbuhan dan debit airnya tak deras. Sambil beristirahat, saya mengambil gambar dari Curug Citorok ini.
Setelah berbincang dengan salah seorang bapak yang tadi. Ada lima curug sepanjang perjalanan, termasuk dengan Curug Cileatnya. Curug pertama yang kami temui adalah Curug Citorok. Curug Citorok ini tertutupi oleh tumbuhan dan debit airnya tak deras. Sambil beristirahat, saya mengambil gambar dari Curug Citorok ini.
Quote:
Spoiler for Curug Citorok:
Quote:
Berjalan lagi, tapi tak sesulit perjalanan hingga Curug Citorok. Mulai menurun lah . Kami langsung disuguhi Curug yang paling saya sukai, Curug Cimuncang. Lanjut lagi ada Curug Cimuncang Pasir. Lokasinya tak berjauhan
.Quote:
Spoiler for Curug Cimuncang:
Spoiler for Curug Cimuncang:
Spoiler for Pemandangan dari dekat Curug Cimuncang:
Spoiler for Curug Cimuncang Pasir:
Spoiler for Pemandangan setelah Curug Cimuncang Pasir:
Daerah tempat saya mengambil gambar ini sangat landai. Persawahan di kiri dan kanan. Ada saung dan banyak sekali kerbau yang sedang berjemur.
Spoiler for Kawan-kawan TS:
Quote:
Saat kami di di saung tadi, kami sempat bertanya pada warga sekitar yang sedang menggembalakan kerbau dan menanyakan ke arah mana Curug Cileat. Yak, akhirnya kami menemukan arahnya. Tak cukup sulit perjalanan kali ini. Banyak jalan yang landainya. Gemericik air menambah suasana petualangan kali ini. Suara curug makin lama makin menjadi. Banyak bebatuan besar di sepanjang jalanan.
Tak lama kami berharap, akhirnya Curug Cileat mulai menampakan dirinya. Wah, megah dan eksotis dalam benak saya. Curug Cileat terdiri dari dua curug. Sebelah kanan debit airnya sangat besar, sedangkan yang kiri lebih kecil. Suasana di sana dingin sekali. Cipratan air terbang hingga jarak 100 meter dari curugnya. Ada dua kelompok saat kami datang kesana, salah satunya ada yang camping.
Tak lama kami berharap, akhirnya Curug Cileat mulai menampakan dirinya. Wah, megah dan eksotis dalam benak saya. Curug Cileat terdiri dari dua curug. Sebelah kanan debit airnya sangat besar, sedangkan yang kiri lebih kecil. Suasana di sana dingin sekali. Cipratan air terbang hingga jarak 100 meter dari curugnya. Ada dua kelompok saat kami datang kesana, salah satunya ada yang camping.
Quote:
Spoiler for Curug Cileat:
Spoiler for Sungai di bawah Curug Cileat:
Spoiler for Curug Cileat:
Spoiler for Timestamp Curug Cileat:
Spoiler for Foto Bareng sehabis Berendam di Dinginnya Cileat:
Quote:
Berendam di bawah curug yang amat dingin ini membuat sensasi yang berbeda. Selain anginnya yang sangat besar, arusnya pun cukup kuat. Batuan banyak yang licin, sehingga mesti berhati-hati dalam melangkah di saat menuju curugnya. Kita bisa berada di bawah curugnya dengan cara menaiki bukit-bukit kecil di bawah curug dan berjalan perlahan ke dekat curugnya.
Sekitar satu jam kami di sana. Lapar menjadi masalah kami tidak berlama-lama di sana. Perbekalan sangat minim membuat kami harus kembali ke daerah pemukiman untuk mencari sesuap makanan. Perjalanan pulang tidak berat dan bisa lebih cepat dilalui. Sekitar satu jam setengah kami berjalan dan akhirnya tiba kembali di warung tempat kami jajan lagi di awal perjalanan.
Sekitar satu jam kami di sana. Lapar menjadi masalah kami tidak berlama-lama di sana. Perbekalan sangat minim membuat kami harus kembali ke daerah pemukiman untuk mencari sesuap makanan. Perjalanan pulang tidak berat dan bisa lebih cepat dilalui. Sekitar satu jam setengah kami berjalan dan akhirnya tiba kembali di warung tempat kami jajan lagi di awal perjalanan.
Sekian review Ekspedisi Curug Cileat versi saya.
Gak nolak banget sama yang namanya
Jangan lupa di-rate bintang lima yaaak
Makasih banyak udah dibaca dan sempet maen ke thread ane
0
5.5K
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan