andynevanAvatar border
TS
andynevan
Menteri Roy Suryo Marah-Marah di Hotel
TAMPAKNYA para pejabat di negeri ini tidak siap dengan realitas di lapangan ketika mereka melakukan kunjungan kerja. Termasuk dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo pada saat kunjungan kerja ke Rote Ndao, Kamis (27/6) malam melakukan perbuatan tidak terpuji. Berikut saya kutip dari akun fb seorang sahabat di sini. Hanya gara-gara kamar hotel, Menpora membuat keributan di Nemberala Beach Hotel. Padahal, peristiwa itu terjadi karena ketidakbecusan para deputinya mengurus penginapan.
Mozad Ndun, salah seorang warga yang sementara menemani tamunya di hotel tersebut mengatakan, kejadiannya terjadi sekitar pukul 21.00 Wita saat Roy Suryo hendak masuk kamar.

Karena ajudan dan pengawal pribadi (walpri) sang isteri tidak mendapat kamar di Nemberala Beach Hotel, sang menteri langsung marah-marah sambil berteriak mengecam manajemen hotel tersebut.

Bahkan manajer hotel itu, Yanto Kore Mega didorong-dorong oleh Roy Suryo. Pemandangan itu membuat para penghuni lain yang merupakan wisatawan mancanegara mendatangi ke tempat kejadian.

Anehnya, Roy Suryo malah membentak dan mengusir beberapa wisatawan asing yang berada di situ. “Keributan itu sangat memalukan karena dilakukan oleh seorang menteri,” tambah Mozad.

Manajer Nemberala Beach Hotel Yanto Kore Mega yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya menjelaskan, saat tim advance membooking hotel untuk Menpora, sebenarnya sudah tidak ada kamar kosong. Tapi karena untuk Menteri, maka dia memberikan dua kamar yang tamunya baru akan datang minggu depan.

Menurutnya, sang menteri memaksakan ajudan dan walpri isterinya menginap juga di hotel itu. Padahal hanya dua kamar yang dibooking panitia. “Kejadian itu tidak perlu terjadi apabila Pak Menpora menanyakan terlebih dahulu. Namun karena orangnya mungkin tidak sabaran, sehingga membuat keributan dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan,” jelasnya.

Salah seorang panitia lokal Merajut Indonesia yang enggan dikorankan namanya membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pihak hotel tidak bisa disalahkan, karena stafnya yang membooking hanya dua kamar untuk Menpora dan isteri, serta Wakapolda NTT. Sementara ajudan dan walpri sang isteri tidak tersedia kamar lagi di hotel itu.

Bahkan ada kata-kata yang tidak pantas dikeluarkan oleh Menpora dan isterinya. “Bupati harus tanggung jawab. Saya tidur di rumah Bupati saja. Jika tidak bisa, kalau ada pesawat malam ini kita balik nginap di Kupang saja. Besok baru balik lagi untuk lanjutkan kegiatan,” kata dia menirukan ucapan Menpora.

Sumber lainnya menambahkan, Menpora Roy Suryo sempat pula mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaan turis asing yang banyak menginap pada saat itu. “Ini negara saya, kenapa banyak bule yang memenuhi tempat ini,” katanya sembari mendorong bahu pengelola hotel. Menpora akhirnya memilih meninggalkan hotel tersebut dan pindah ke hotel lain di Nemberala.

Sampai di titik ini, mental “feodalis” pejabat menteri kita sudah pada tingkat akut parah. Selalu ingin dilayani ‘wah’ oleh rakyat. Tanpa pernah peduli, ini daerah yang realitas secara geoekonomi tidak sebanding kota besar. Sama halnya Wapres Budiono yang tidak mau menginap di Ende (1 Juni 2013) hanya gara - gara fasilitas hotel dan penginapan di Ende tidak memadai. Apa mau dikata, sekali - lagi, mental feodalis instan pejabat kita ini semakin parah.

berita selengkapnya
Diubah oleh andynevan 01-07-2013 13:05
0
1.9K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan