Islamabad - Tragis! Dua remaja putri di Pakistan tewas ditembak setelah kepergok menari di bawah hujan. Video yang menunjukkan mereka sedang menari beredar luas dan keduanya dianggap tidak menghormati keluarga dan desa mereka yang konservatif.

Kedua remaja kakak-beradik yang bernama Noon Basra dan Noor Sheza itu, dikabarkan dibunuh setelah video mereka menari memicu kemarahan warga desa mereka. Demikian seperti dilansir news.com.au, Senin (1/7/2013).

Dalam rekaman yang diambil dengan telepon genggam tersebut, kedua ABG yang berusia 15 tahun dan 16 tahun ini tampak menari mengenakan pakaian tradisional. Bersama mereka, tampak dua anak yang lebih muda. Keduanya berasal dari wilayah Chilas, Gilgit, Pakistan.

Dalam video, terlihat mereka menari dengan bahagia. Bahkan salah satu remaja tersebut terlihat tersenyum ke kamera.

Kedua remaja tersebut tewas ditembak bersama dengan ibu mereka oleh lima pria bersenjata. Polisi mengklasifikasikan kasus ini sebagai pembunuhan demi kehormatan.

Polisi telah menangkap saudara tiri kedua remaja tersebut, yang diduga terkait penembakan tersebut. Empat pelaku lainnya masih dalam perburuan polisi.

"Nampaknya kedua gadis tersebut tewas dibunuh setelah dituduh menodai kehormatan keluarga dengan membuat video mereka menari di bawah hujan," jelas seorang polisi setempat yang enggan disebut namanya.

Aktivis HAM setempat, Atiya Jehan menyatakan keprihatinan atas insiden ini. Dia menyebut, video itu menjadi 'isu besar' setelah para tetua di desa asal kedua remaja tersebut menyatakan penolakan dan keberatan terhadap video tersebut.

Kasus semacam ini bukan yang pertama kali terjadi di Pakistan. Beberapa waktu lalu, korban pemerkosaan bergiliran justru divonis mati oleh para tetua di desanya. Para tetua desa di Dadu memerintahkan agar keluarga anak perempuan berusia 13 tahun tersebut membunuh korban karena dianggap telah memberi aib keluarga.