Quote:
Sepekan jelang Bulan Ramadhan, geliat bisnis petasan sudah terlihat di Dumai. Sayangnya, produk selundupan asal Malaysia yang paling dominan.
Riauterkini-DUMAI - Dalam waktu dekat ini umat muslim melaksanakan ibadah puasa, tentunya dengan momentum ini selalu indentik dengan kembang api dan petasan. Sejauh ini, sejumlah pedagang musiman ini sudah mulai menjamur dan memenuhi pinggiran jalan uatam di sejumlah titik di Kota Dumai. Asal-usul petasan itu sendiri didatangkan oleh sejumlah importir dari Negara Malaysia.
Informasi yang berhasil dirangkum riauterkinicom, Senin (1/7/13) menyebutkan, pedagang petasan bisa dilihat disejumlah ruas jalan mulai dari Sudirman, Sukajadi, Sultan Syarif Kasim dan jalan Ombak. Bahkan pedagang petasan ini, sudah masuk dalam pelosok kampung di Kota Dumai.
Hanafi, seorang pedagang petasan di Jalan Pulau Payung mengatakan dirinya berdagang petasan dan kembang api setiap tahun menjelang dan selama pelaksanaan puasa. Ia juga mengaku permainan anak yang mengeluarkan suara gaduh tersebut diperoleh dari seorang pemasok lokal.
"Hampir setiap tahun saya berjualan petasan ini untuk membantu keluarga, dan memang selalu beruntung dan diminati anak-anak. Harga petasan kita jual mulai dari seharga Rp2.500 per kotak hingga petasan roket ke udara dengan daya ledak kuat seharga Rp30.000 - Rp40.000 per buah," katanya.
Pedagang petasan di Kota Dumai sendiri juga mengaku kuwatir setiap razia yang dilakukan aparat kepolisian setempat. Bahkan, jika waktu razia berlangsung, para pedagang ini sempat kucing-kucingan dengan petugas dengan cara menutup lapak dagangannya.
"Kita takut sekali kalau dengan informasi razia mas, makanya ketika kabar itu sampai ketelingan kita usaha dagangan langsung tutup. Ada teman saya yang dagangnya sudah diangkut petugas ketika razia berlangsung," ungkap Hanafi.
Sedangkan untuk mendapatkan barang daganganya sendiri, aku dia, didapat dari salah satu agen yang berada di jalan Baru Kecamatan Dumai Kota. Kembang api dan petasan itu sendiri, kata dia, informasinya didatangkan dari luar negeri.
Kemudian untuk jenis kembang api dan petasan yang diperjual belikan oleh pedagang bervariasi, mulai dari ukuran kecil dan besar. Kembang api dan petasan itu sendiri, didatangkan dari luar negeri melalui pelabuhan tidak resmi di Kota Dumai.
http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=61702
bisnisnya kalo gak narkoba ya petasan....parah...