"JOGJA - di dadamu aku ingin merebahkan segala cerita, cinta, tawa dan air mata"
Spoiler for PAGI INI DI JOGJA:
"PAGI INI DI JOGJA"
#1
pagi ini kotaku masih bermanja pada sunyi
tak ada keriuhan yang selalu saja dapat mengusir sepi
lantas mengubah senyap menjadi keramaian
#2
merapi tetap saja kokoh dan angkuh
meski lerengnya masih diselimuti pasir-pasir
dan pohon-pohon di sekitarnya mulai menumbuhkan tunas baru
#3
pada pagi yang membawa cahaya matahari
bunga mawar berwarna senja berharap agar kehangatan kembali bersanding dengan musim ini
tanpa dingin yang senantiasa datang lewat malam yang hening
#4
belum saatnya aku memetik rindu yang sudah aku tanam sebulan lalu
meski pagi ini ia merekah dengan harum yang memabukkanku
karena aku masih menunggumu, untuk menggenapkan rindu
Spoiler for KEANGGUNAN JOGJA:
"KEANGGUNAN JOGJA"
ya, di setiap sudut dan di setiap tembok jalanan jogja tawa cengkrama kita tertulis
menjadi grafiti-grafiti malam,
dengan warna yang temaram oleh lampu-lampu jalanan,
saat penghujung senja meredam matahari
dan bayangan kota merayapi jejak-jejak kita
jika tembok-tembok itu mampu bercerita,
maka tiap sudut-sudut jalan akan penuh dengan para pencari keanggunan kota ini.
mereka akan saling mengitari dan mendengarkan dengan khidmat setiap kata demi kata yang mengalir
mengabadikan lewat pandangan-pandangan mereka yang sesekali takjub dan sesekali dengan air mata yang mencair
dan grafiti-grafiti itu akan menyajikan kisah kita.
karena kita adalah salah satu dari keanggunan jogja
JOGJA - di dadamu aku ingin merebahkan segala cerita, cinta, tawa dan air mata
Spoiler for SELAMAT MALAM JOGJA:
"SELAMAT MALAM JOGJA"
selamat malam jogja
selamat malam bidadari senja
mari ramaikan hati dengan senandung cinta yang tak terbatas ruang dan jeda
tumbuhkan bunga-bunga cinta di sepanjang malioboro
dengan detak dari derap kaki-kaki kuda yang kokoh
dan rerayuan para penjaja di sepanjang jalannya
lalu mari melaju menderu angin ke pelataran keraton
sembari mengucap salam dan meletakkan sekuntum melati
di benteng Vredeburg yang angkuh
hingga kaki-kaki ini menjejak tanah alun-alun selatan
dengan seribu tongkat warna-warni kelap-kelip
mengelilingi riuh ramai anak-anak manusia
sejenak kita sandarkan tubuh kita di beringin tua
melepas kerinduan
menatap langit penuh baling-baling yang terhempas
menembus cakrawala malam
lalu menuju bumi berputar berpendar warna
ke mana lagikah kita selanjutnya?
ke tugu yang masih tegak sejak tempo dulu kah?
untuk sekedar mengabadikan tubuh kita saja
atau ke batas-batas kota?
untuk mengucapkan selamat datang
kepada pendatang dengan sejuta mimpi mereka tentang Jogja
Spoiler for JOGJA:
Quote:
Karya yang saya posting disini merupakan karya saya sendiri: MOH. IDRIS tidak melanggar hak cipta pihak manapun dan diperbolehkan untuk dipublikasikan KASKUS