PARIS, PESAT NEWS– Di bawah Paris, ternyata ada sebuah dunia lain yang diselubungi kegelapan, berbeda dengan keramaian yang terjadi tepat di atasnya.

Tempat berbentuk terowongan bawah tanah tersebut sempit, beratap rendah, dan mayat-mayat berjejer seperti berada dalam display.

Tengkorak dan tulang manusia berbaris berjejer di dindingnya, membentuk apa yang disebut sebagai ‘Empire of the Dead’, Catacombs of Paris. Katakombe adalah istilah bangunan bawah tanah yang banyak dibentuk pada jaman dahulu kala.

Catacombs of Paris ini adalah salah satu peninggalan bersejarah yang terkenal di Paris dan merupakan tujuan dari wisata para turis. Katakombe ini berada di bawah tanah dan memiliki panjang sekitar 321 kilometer.

Beberapa orang di Paris banyak yang tertarik untuk menelusuri katakombe ini tanpa supervisi, melakukan petualangan sendiri di bawah tanah dengan nyali yang besar, bahkan membuat lorong tersebut sebagai tempat bermain mereka. Orang-orang ini disebut sebagai ‘cataphile’.

Memasuki daerah tidak dibuka untuk umum di bagian katakombe ini adalah hal yang ilegal dan melanggar hukum. Banyak polisi ditugaskan untuk mengamankan area katakombe tersebut, dan cataphile yang tertangkap akan dikenakan denda sebesar 60 euro.

Untuk orang yang ingin mengetahui bagaimana bentuk dari katakombe ini, namun tidak ingin mengambil resiko memasukinya tanpa supervisi, terdapat pintu masuk katakombe di Place Denfert-Rochereau yang dibuat untuk para turis agar mudah memasukinya. Di sini, banyak turis yang mengantri untuk melihat kematian-kematian yang ada di dalam terowongan tersebut ‘dipajang’.

Pada abad ke-18, katakombe tersebut lebih dikenal dengan sebutan Empire of the Dead. Jaman dahulu, banyak orang Paris yang meninggal dikubur di pemakaman atau di bawah gereja yang terletak di pusat kota. Namun ketika jumlah mayat yang dikubur mulai memenuhi kota dan tidak mendapatkan tempat lagi, muncul masalah kesehatan yang ditakutkan akan mempengaruhi masyarakat lain.

Akhirnya, pada tahun 1780-an, mayat-mayat tersebut ditransfer melalui kereta kuda pada malam hari ke tempat peristirahatan baru – terowongan bawah tanah yang kini dikenal sebagai Catacombs of Paris, tempat di mana lebih dari enam juta jiwa dikubur di sana. [ ]