Ajarkan Aktivitas Seks pada Anak di Bawah Umur, Orangtua Dibui 40 Tahun



Indiana - Seorang lelaki asal Australia dituduh membiarkan anak angkatnya melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain dan dianggap sebagai aktivitas prostitusi tersembunyi. Ia kini menghadapi hukuman 40 tahun penjara di Amerika.

Lelaki berusia 42 tahun itu menggunakan dokumen palsu untuk mengadopsi seorang anak dan membawanya ke Amerika Serikat dan mengizinkan orang lain melakukan hubungan seks. Ia dijatuhi hukuman bersalah atas konspirasi yang melibatkan eksploitasi anak.

Hakim pengadilan AS di Indiana mengungkapkan, jika video seks tersebut tak bisa ditunjukkan di pengadilan karena dianggap terlalu 'mengerikan'.

"Ini bukan kasus yang cocok untuk menunjukkan bukti video," ujar Sarah Evans Barker, hakim pengadilan.

Dengan suara gemetar, lelaki yang diborgol dan berdiri di depan hakim meminta maaf.

"Menjadi seorang ayah merupakan sebuah kehormatan dan terbaik dalam hidup saya," ujar terdakwa.

"Aku sangat menyesal karena ini menyangkut anak orang lain," tuturnya.

"Kata-kata tidak membantu. Apa yang bisa dilakukan untuk menghapus ini?" ujar sang hakim.

Hakim memaparkan bahwa ada orang yang memiliki dua kewarganegaraan, Australia dan Amerika, untuk pergi ke sebuah tempat dan mendapatkan bayi dari seorang ibu. Sang anak dicuci otaknya untuk menjalani kekerasan dan pelecehan seksual, agar dianggap hal tersebut biasa terjadi.

Sebuah dokumen yang dikutip AP menyebutkan, lelaki dan pasangannya tersebu sebenarnya ingin menyewa seorang ibu untuk mengambil anak. Namun mereka akhirnya membayar 8.000 dolar untuk mengadopsi anak.

Selama persidangan, jaksa penuntut menuduhkan adanya aktivitas seksual kepada anak yang berusia sekitar lima atau enam tahun itu. Namun dalam rekaman video kejadiannya sungguh mengejutkan. Di usia dua tahun, bocah malang tersebut sudah mendapatkan perlakukan seksual.

"Ini sungguh tindakan keji dan eksploitasi kotor yang pernah ada," ujar Joe Hogsett, jaksa penuntut.

Penulis: Teddy Kurniawan/TK
Sumber:News.com.au

http://www.beritasatu.com/amerika/12...-40-tahun.html

RIP buat korban