MEDAN-Penutupan Kuil Shri Karumariamman Tuntungan yang terletak di Jalan Persatuan, Dusun I, Desa Tuntungan 2, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang, Jumat siang (14/6) kemarin, bakal berbuntut panjang. Pasalnya, aksi penutupan dengan cara menggembok itu memancing amarah jemaah kuil yang sudah berusia ratusan tahun itu.

Informasi yang dihimpun wartawan, Sabtu (15/6) menuturkan, aksi penutupan kuil dengan cara penggembokan ini menyusul adanya perebutan kepengurusan Yayasan Parisadah, selaku lembaga yang mengurusi Kuil Shri Karumariamman Tuntungan. Yakni, antara pengurus yang lama dengan yang baru. Kabarnya, perseteruan ini pun sudah sampai ke tingkat pengadilan. Puncaknya, Nanda Kumar, mantan Ketua Yayasan Parisadah yang lama bersama sejumlah rekannya Charles, Manon dan Silen mendatangi Kuil Shri Karumariamman Tuntungan, Jum’at (14/5) sekira pukul 12.00 WIB.

Saat itu, mereka langsung menutup kuil dengan cara menggembok seluruh pintu. Bahkan, Nanda Kumar pun memecat dan mengusir Kuna Segren, selaku pendeta kuil dari rumah dinasnya.

Aksi penutupan tempat ibadah ini pun mengundang reaksi keras dari jemaah Kuil Shri Karumariamman Tuntungan. Sorang di antaranya, Raju. “Saya dan sejumlah jemaah kuil lainnya sangat kecewa. Lantaran digembok kita tidak bisa beribadah, kami jemaah di sini akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum, karena ini pidana, penistaan dan penodaan agama,” katanya. (mag-10)

sumber

lagi-lagi masalah perebutan kekuasaan