- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menyingkap Kebaikkan Alam Untuk Indonesia Sehat


TS
raintaka
Menyingkap Kebaikkan Alam Untuk Indonesia Sehat

Jakarta - Indonesia merupakan rumah dari 30.000 jenis dari 40.000 jenis tanaman obat yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebaikan alam Indonesia merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Kombinasi antara pengobatan modern yang memanfaatkan bahan alami merupakan terobosan inovasi yang perkembangannya harus didukung oleh berbagai lapisan masyarakat. Perkembangan industri farmasi ini bertujuan untuk mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
“Banyak yang sudah mulai menyadari pentingnya pemanfaatan bahan-bahan alami untuk kesehatan dan pengobatan penyakit. Untuk mencapai hasil yang maksimal, diperlukan usaha berkesinambungan antara penelitian yang dilaksanakan, edukasi berkelanjutan pada masyarakat dan tentunya dukungan dari pemerintah,” ungkap Indah Yuning Prapti, SKM, M.Kes, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO-OT) Tawangmangu, di Jakarta, Rabu (26/7).
Pengobatan herbal dan pemanfaatan bahan alami untuk obat telah memberikan kontribusi bagi industri farmasi Indonesia. Tren penggunaan obat dengan bahan alami, baik untuk peningkatan kesehatan maupun pengobatan penyakit, cenderung meningkat di negara berkembang,termasuk Indonesia.
Pengobatan dengan bahan alami digunakan berdasarkan praktis empiris, yaitu pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan, penyembuhan penyakit dan sebagai kosmetik. Brotowali, Kumis Kucing, Buah Merah, dan Temulawak merupakan sedikit dari beragam jenis tumbuhan asli Indonesia yang diketahui dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti diare, darah tinggi, diabetes, hiperkolesterorl, hepatitis, asam urat, asma, batu ginjal, reumatik, batu empedu, keputihan, hingga obesitas.
Agar produk obat dengan bahan alami Indonesia dapat menjadi produk yang diandalkan dan diterima di semua kalangan, serta mampu.bersaing secara global, maka mutunya harus ditingkatkan, keamanannya harus dibuktikan, serta khasiatnya pun harus diteliti dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
“Pemanfaatan tanaman asli Indonesia sebagai bahan pengobatan modern merupakan usaha yang terus harus dilanjutkan untuk menjadikan Indonesia tuan rumah dari pengobatan herbal,” jelas dr. Pangestu Adi, SpPD-KGEH, Staf Senior Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya.
“Saat ini banyak pihak, termasuk kalangan perusahaan farmasi modern, telah memanfaatkan berbagai potensi keanekaragaman hayati tanaman di Indonesia untuk menciptakan berbagai produk kesehatan baik yang bersifat pengobatan preventif maupun kuratif. Hal ini merupakan hal yang positif untuk mengembangankan dan melestarikan tanaman obat di Tanah Air,” imbuhnya.
Dr. Pangestu juga menjelaskan bahwa, temulawak ternyata memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan dan juga dapat mengatasi penyakit hati kronis atau liver. Temulawak bisa mengatasi penyakit hati yang tingkat SGPT dan SGOT-nya lebih dari normal selama enam bulan lebih. Selain itu, juga penyakit hati yang terkait virus B, C,atau B dan C.
“Khasiat temulawak terletak pada zat yang terkandung didalamnya yaitu zat warna kuning atau kurkumin, dan juga bagian rhizomanya (bagian bawah batang). Kandungan kurkumin memiliki beragam efek seperti analgesik, antioksidan, dan anti inflamasi. Oleh karena itu, temulawak bisa digunakan untuk mengobati liver," ucapnya.
Menurutnya, ia sudah melakukan uji coba pemberian temulawak pada penderita liver. Ekstrak dari 230 mg temulawak, terkandung kurkumin sebanyak 25 mg dan minyak atsiri sebesar 94 mg. Ekstrak temulawak yang dikemas dalam bentuk kapsul itu diberikan kepada pasien sebanyak tiga kali sehari selama 12 minggu.
"Hasilnya, mereka mengalami perbaikan. Pasien yang SGPTnya turun sebanyak 75 persen, sedangkan yang SGOTnya turun sebanyak 85 persen," kata dr.Pangestu.
Pemerintah telah mengatur pemanfaatan herbal medik dalam fasilitas kesehatan melalui beberapa peraturan pemerintah, keputusan menteri, maupun peraturan perundang-undangan.
Pemanfaatan bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan untuk obat pun sudah diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang pengawasan pemasukan bahan baku obat tradisional.
Penulis: H-15/ARD
Sumber:Suara Pembaruan
Klo berkenang tolong di


Diubah oleh raintaka 28-06-2013 17:20
0
2K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan