angga86Avatar border
TS
angga86
Dialog Iblis Dan Rasulullah s.a.w – Iblis Musuh Yang Nyata
Beredar sangat banyak dan sudah lama, hadits tentang dialog antara Rasul mulia dan Iblis terlaknat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa isinya baik dan bermanfaat sehingga layak disebarkan padahal hadits ini adalah hadits palsu dan dusta atas nama Nabi dan berisi hal yang bahaya dan mencederai Rasulullah dan shahabat.

Jangan disebarkan kecuali untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa hadits ini palsu dan dusta!

Berikut ini saya sertakan kajian tiga ulama dunia tentang hadits ini:

A. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

Ketika beliau ditanya tentang riwayat ini, berikut jawabannya:

“Ini hadits dusta. tidak terdapat di dalam kitab-kitab muslimin yang dipercaya baik kitab shahih, sunan ataupun musnad. siapa saja yang tahu bahwa ini adalah dusta atas nama nabi maka tidak boleh meriwayatkannya…” (Majmu’ al-Fatawa 18/350)

Fatwa Syekh Abdurrahman as-Suhaimi (Ulama Masjid Nabawi dan Dosen Universitas Islam Madinah) :

Ini dusta yang nyata! Ini hadits maudhu’ dusta tidak boleh meriwayatkannya, menyampaikan dan menyebarkannya di masyarakat kecuali jika ingin mengingatkan bahayanya hadits ini dan menjelaskan dustanya.
Di antara tanda-tanda dusta yang nyata adalah:

Menyebutkan (sumpah dengan talak!) hal ini tidak pernah dikenal di antara para shahabat radhiallahu anhum
Pernyataannya tentang tempat berlindungnya (di bawah kuku manusia) ini bertentangan dengan hadits yang shahih dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi: jika seseorang bangun dari tidurnya, maka bersihkan hidung dengan air tiga kali karena syetan menginap di dalam hidungnya.
Pernyataannya melalui lisan syetan: (Saya punya anak yang saya beri nama kahil yaitu yang menjadi celak mata manusia di majlis ulama dan khutbah hingga mereka tertidur saat mendengarkan nasehat para ulama maka tidak dicatat baginya pahala selamanya) bagaimana tidak dicatat baginya pahala selamanya, padahal dia telah hadir di majlis ilmu dan khutbah? Apakah sama antara yang hadir dan dikalahkan oleh kantuknya dengan yang tidak hadir sama sekali?
Saya juga ingat di sebagian riwayat-riwayat dusta ini bahwa mereka berkata sesungguhnya Nabi menawarkan kepada Iblis taubat agar beliau memberinya syafaat nanti di sisi Allah! Ini dusta yang paling besar. Sesungguhnya Allah telah berfirman dan firman-Nya adalah benar, berjanji dan janji-Nya tidak mungkin diingkari dan tidak pernah diganti keputusannya. Dia telah menjanjikan Iblis untuk berusia hingga hari kiamat. Dia telah memberitahukan bahwa Iblis itu terlaknat dan akan masuk Jahannam, kelak Iblis akan menyampaikan khutbahnya di hadapan para pengikutnya di Jahannam dan seterusnya…Bagaimana kemudian dia ditawari taubat?! Karena diterimanya taubat dan pemberian syafaat baginya artinya membuang semua hal yang disampaikan Allah dalam firman-Nya tersebut di atas.
Maka, berhati-hatilah bagi yang menyebarkan kedustaan nyata seperti ini. Setiap hadits yang berisi hal seperti ini dan sepanjang ini, maka telah menyebabkan keraguan, tidak boleh diterima hingga diperiksa.

Nasehat bagi yang sering membuka internet agar jangan terlalu cepat menyebarkan kedustaan-kedustaan dan hadits-hadits pendongeng seperti ini. Tapi tanyakan dulu kepada ahli ilmu.

Dan bahaya sekali menyebarkan hadits dusta, karena yang menyebarkannya akan mendapatkan dosa dusta dan bergabung dalam dusta dengan yang membuatnya.

Telah diingatkan dengan keras dalam hadits mutawatir dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sabdanya: dusta atas namaku tidak seperti dusta atas nama salah seorang di antara kalian, siapa yang dusta atas namaku dengan sengaja maka tempatnya di neraka.
Dan dalam sabda Nabi yang lain:

“Jangan berdusta atas namaku, sesungguhnya yang berdusta atas namaku akan masuk neraka.”

Wallahu ta’ala a’lam

Fatwa dari Markaz Fatwa di bawah bimbingan DR. Abdullah al-Faqih :

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah, keluarga dan shahabatnya.

Amma ba’du: ini hadits tidak ada sumbernya, bahkan dusta nyata yang tidak boleh diceritakan kecuali untuk mengingatkan dan menjauhkan orang darinya. Di dalamnya ada kedustaan nyata yang tidak mungkin dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Wallahu a’lam



Penulis: Budi Ashari (Alumnus Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah), diambil dari notes beliau

Spoiler for bunyi hadist'a:
Diubah oleh angga86 30-06-2013 18:13
0
5.3K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan