- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MIRIS--guru di Jambi sulap WC jadi ruang kelas


TS
ghilang27
MIRIS--guru di Jambi sulap WC jadi ruang kelas

Banyak cerita dikisahkan para guru yang mengajar di SDN 156, Lubuk Lawas, Jambi. Karena letaknya sekolah itu di pelosok, tentu bermacam kejadian miris mereka alami.
Seperti diceritakan Kartina, guru mata pelajaran agama yang mengajar di sana. Kartina mengaku sudah cukup lama mengajar di sana. Kisah saat pertama kali menjadi seorang guru di sana, Kartina harus menahan rasa mual karena ruang kelas tempatnya mengajar menjadi sarang Kelelawar.
"Sekolah kami berlubang lantainya, plafonnya juga penuh Kelelawar karena jadi sarang Kelelawar, guru-guru di sana mabuk. Dindingnya sih bagus, cuma atapnya itu," cerita Kartina dalam acara pembagian beasiswa Tanoto di Hotel Shang Ratu, Jambi, Kamis (27/6).
Tanoto Foundation tengah menggarap program membuat layak sekolah di daerah terpencil untuk mendapatkan hak bersekolah yang sama dengan kota lain. Seperti program membangun perpustakaan, toilet hingga renovasi sejumlah sekolah.
Tak sampai di situ saja, Kartina juga menceritakan saat sekolah terpaksa mengubah toilet menjadi ruang kelas sementara karena banyaknya murid baru yang mendaftar.
"Kami coba mengubah WC dijadikan gudang kemudian dijadikan kelas tapi ternyata tidak layak juga, kami ubah kelasnya. Saat itu kelas satu itu tahun itu banyak jadi dijadikan dua kelas. Karena memang tidak memungkinkan jadi kelas jadi kelas dua masuknya siang," kenangnya,
Beruntung penderitaan yang dialami siswa dan para guru termasuk Kartina tak berlangsung lama. Karena pada akhirnya mereka mendapatkan bantuan pembangunan di mana ruang yang awalnya WC tersebut menjadi ruang perpustakaan yang cantik dan asri.
"Banyak yang melihat sekolah kita cuma mencatat. Mereka tidak pernah memberi pelatihan cuma mencatat. Kemudian kami diberi perpustakaan oleh Tanoto sekaligus pelatihan," cerita perempuan berjilbab ini senang.
Keberadaan perpustakaan ini membuat semua anak menangis terharu karena mereka punya tempat untuk membaca.
"Lemari kita buat sendiri. Setelah itu, banyak yang terharu sampai menangis saat pembacaan rasa terima kasih di lapangan. Bahkan orang Amerika bilang perpustakaan kami luar biasa," tutupnya.


0
1.6K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan