- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
HTI Manipulasi Kebesaran dan Dukungan


TS
Zahin
HTI Manipulasi Kebesaran dan Dukungan
Quote:
Pemberitaan tentang kebesaran organisasi Hizut Tahrir Indonesia (HTI) ternyata kamuflase saja. Termasuk besarnya dukungan dan massa dalam Muktamar HTI di Gelora Senayan Jakarta beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Jawa Timur KH Marzuki Mustamar sebagaimana dilansir NU Online, Rabu (26/6/13). Menurut Marzuki, informasi yang disajikan HTI sangat meragukan dan hanya merupakan opini yang dibuat-buat saja.
"Dalam media, mereka mengabarkan bahwa perjuangan Khilafah Islamiyah didukung oleh para ulama. Tetapi ulama yang mana, khilafah model apa yang didukung para ulama itu? Kan tidak jelas," tutur Marzuki.
Marzuki menjelaskan, mungkin saja yang mereka maksud dengan ulama itu adalah ulama mereka sendiri, bukan ulama lainnya. Atau mungkin pula konsep khilafah yang didukung para kyai adalah khilafah model imamah, bukan khilafah versi HTI, tandasnya.
"Apalagi jika kita melihat kasus yang terjadi dalam muktamar khilafah tanggal 2 Juni lalu itu. HTI telah melakukan manipulasi massa pada khalayak umum," tandasnya.
Lebih lanjut, Kyai yang sering keliling berdakwah ini menguraikan, ada 3 tahapan strategi gerakan HTI. Pertama, merebut opini umum. Kedua, membuat kekacauan dalam sebuah negara dengan mengkritik keberadaan pemerintahan yang sudah sah. Lalu jika kedua upaya ini sudah berhasil, mereka akan melakukan langkah ketiga yakni merebut kekuasaan negara.
"Singkatnya, HTI selama ini hanya menawarkan sebuah ide dan ideologi saja. Tanpa ada kerja nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Ini yang harus kita waspadai dan antisipasi," tandasnya. (IT/sa/NU Online)
Hal itu disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Jawa Timur KH Marzuki Mustamar sebagaimana dilansir NU Online, Rabu (26/6/13). Menurut Marzuki, informasi yang disajikan HTI sangat meragukan dan hanya merupakan opini yang dibuat-buat saja.
"Dalam media, mereka mengabarkan bahwa perjuangan Khilafah Islamiyah didukung oleh para ulama. Tetapi ulama yang mana, khilafah model apa yang didukung para ulama itu? Kan tidak jelas," tutur Marzuki.
Marzuki menjelaskan, mungkin saja yang mereka maksud dengan ulama itu adalah ulama mereka sendiri, bukan ulama lainnya. Atau mungkin pula konsep khilafah yang didukung para kyai adalah khilafah model imamah, bukan khilafah versi HTI, tandasnya.
"Apalagi jika kita melihat kasus yang terjadi dalam muktamar khilafah tanggal 2 Juni lalu itu. HTI telah melakukan manipulasi massa pada khalayak umum," tandasnya.
Lebih lanjut, Kyai yang sering keliling berdakwah ini menguraikan, ada 3 tahapan strategi gerakan HTI. Pertama, merebut opini umum. Kedua, membuat kekacauan dalam sebuah negara dengan mengkritik keberadaan pemerintahan yang sudah sah. Lalu jika kedua upaya ini sudah berhasil, mereka akan melakukan langkah ketiga yakni merebut kekuasaan negara.
"Singkatnya, HTI selama ini hanya menawarkan sebuah ide dan ideologi saja. Tanpa ada kerja nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Ini yang harus kita waspadai dan antisipasi," tandasnya. (IT/sa/NU Online)
Quote:
HTI Manipulasi Kebesaran dan Dukungan
Malang, NU Online— Pemberitaan tentang kebesaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hanyalah kamuflase saja. Termasuk besarnya dukungan dan massa sewaktu Muktamar Khilafah di Gelora Senayan Jakarta beberapa waktu lalu.
Demikian disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Jawa Timur KH Marzuki Mustamar kepada NU Online, Rabu (26/6). Menurut Marzuki, informasi yang dibuat HTI sangat meragukan dan hanya merupakan opini yang dibuat-buat saja.
"Dalam media massa, mereka mengabarkan bahwa perjuangan Khilafah Islamiyah didukung para Ulama. Tetapi ulama yang mana, Khilafah model apa yang didukung para ulama itu? Kan tidak jelas," tutur Marzuki.
Marzuki manjelaskan, mungkin saja yang mereka katakan ulama itu adalah Ulama mereka sendiri, bukan Ulama kita. Atau mungkin pula konsep khilafah yang didukung para Kyai adalah Khilafah model Imamah. Bukan Khilafah versi HTI.
"Apalagi jika kita melihat kasus yang terjadi pada muktamar khilafah tanggal 2 Juni lalu itu. Dimana HTI telah melakukan manipulasi massa kepada khalayak umum," tandasnya.
Lebih lanjut, Kyai yang sering keliling berdakwah ini menguraikan, ada 3 (tiga) tahapan strategi gerakan HTI; pertama, merebut Opini Umum; kedua, membuat kekacauan dalam sebuah negara dengan cara mengkritik keberadaan pemerintahan yang sudah sah, lalu kemudian, jika kedua upaya ini sudah berhasil, maka mereka akan melakukan langkah ketiga yakni merebut Kekuasaan Negara.
"Singkatnya, HTI selama ini hanya menawarkan sebuah ide dan ideologi saja. Tanpa ada kerja nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Ini yang harus kita warpadai dan antisipasi," tandasnya.
Hizbut Tahrir berbohong.
Diubah oleh Zahin 29-06-2013 13:00
0
3K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan