- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pierre Coffin director Despicable Me anak dari NH. Dini
TS
JengJret
Pierre Coffin director Despicable Me anak dari NH. Dini
ane dapet inpoh gan ternayata Pierre Coffin director Despicable Me anak dari NH. Dini yang seorang penulis novel (di antaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998). )
ini copian informasi dari wikipedia :
Pierre-Louis Padang Coffin was born on November 1, 1967 to Yves Coffin, a French diplomat, and Nh. Dini, a praised Indonesian writer. He is a French animator and director. He was trained at the Gobelins in Paris and started to work at Amblimation, the 2D London based facility, where he worked on the Steven Spielberg-executive-produced We're Back! A Dinosaur's Story. He then started as a freelance animator in the French CGI studio Ex Machina where he worked as animator, animation supervisor, and eventually director. Afterwards, he started to collaborate with Passion Pictures Paris and Mac Guff where in 2010 he completed, with Chris Renaud, the feature CGI animated movie Despicable Me for Universal. He also provided voices for a few of the minor characters. Pierre Coffin has created animations named Pings (animations of penguins being hurt or killed). Coffin is currently developing Flanimals (an adaptation of the children's book series) and Bones.
translate sendiri ya gan
ini sedikit informasi ttg NH Dini dari wikipedia :
Beberapa karya Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin yang dikenal dengan nama NH Dini, ini yang terkenal, di antaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan. Budi Darma menyebutnya sebagai pengarang sastra feminis yang terus menyuarakan kemarahan kepada kaum laki-laki. Terlepas dari apa pendapat orang lain, ia mengatakan bahwa ia akan marah bila mendapati ketidakadilan khususnya ketidakadilan gender yang sering kali merugikan kaum perempuan. Dalam karyanya yang terbaru berjudul Dari Parangakik ke Kamboja (2003), ia mengangkat kisah tentang bagaimana perilaku seorang suami terhadap isterinya. Ia seorang pengarang yang menulis dengan telaten dan produktif, seperti komentar Putu Wijaya; 'kebawelan yang panjang.'
Dini dipersunting Yves Coffin, Konsul Prancis di Kobe, Jepang, pada 1960. Dari pernikahan itu ia dikaruniai dua anak, Marie-Claire Lintang (kini 42 tahun) dan Pierre Louis Padang (kini 36 tahun). Anak sulungnya kini menetap di Kanada, dan anak bungsunya menetap di Prancis.
ini copian informasi dari wikipedia :
Pierre-Louis Padang Coffin was born on November 1, 1967 to Yves Coffin, a French diplomat, and Nh. Dini, a praised Indonesian writer. He is a French animator and director. He was trained at the Gobelins in Paris and started to work at Amblimation, the 2D London based facility, where he worked on the Steven Spielberg-executive-produced We're Back! A Dinosaur's Story. He then started as a freelance animator in the French CGI studio Ex Machina where he worked as animator, animation supervisor, and eventually director. Afterwards, he started to collaborate with Passion Pictures Paris and Mac Guff where in 2010 he completed, with Chris Renaud, the feature CGI animated movie Despicable Me for Universal. He also provided voices for a few of the minor characters. Pierre Coffin has created animations named Pings (animations of penguins being hurt or killed). Coffin is currently developing Flanimals (an adaptation of the children's book series) and Bones.
translate sendiri ya gan
ini sedikit informasi ttg NH Dini dari wikipedia :
Beberapa karya Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin yang dikenal dengan nama NH Dini, ini yang terkenal, di antaranya Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk karya-karyanya dalam bentuk kumpulan cerpen, novelet, atau cerita kenangan. Budi Darma menyebutnya sebagai pengarang sastra feminis yang terus menyuarakan kemarahan kepada kaum laki-laki. Terlepas dari apa pendapat orang lain, ia mengatakan bahwa ia akan marah bila mendapati ketidakadilan khususnya ketidakadilan gender yang sering kali merugikan kaum perempuan. Dalam karyanya yang terbaru berjudul Dari Parangakik ke Kamboja (2003), ia mengangkat kisah tentang bagaimana perilaku seorang suami terhadap isterinya. Ia seorang pengarang yang menulis dengan telaten dan produktif, seperti komentar Putu Wijaya; 'kebawelan yang panjang.'
Dini dipersunting Yves Coffin, Konsul Prancis di Kobe, Jepang, pada 1960. Dari pernikahan itu ia dikaruniai dua anak, Marie-Claire Lintang (kini 42 tahun) dan Pierre Louis Padang (kini 36 tahun). Anak sulungnya kini menetap di Kanada, dan anak bungsunya menetap di Prancis.
0
2.7K
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan