YOGYA (KRjogja.com) - Seorang pemuda dari Indonesia timur berinisial TK yang tinggal di asrama kawasan Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Yogyakarta mengamuk dan mencoba melakukan pemerasan, Kamis (27/06/2013) dini hari. Pelaku yang saat itu dibawah pengaruh minuman keras juga menghajar serta melakukan penganiayaan dengan menggunakan belati sehingga membuat korbannya terluka pada bagian tangan.

Dini hari tadi sekitar pukul 04.30 WIB Awang Darmawan (27) mahasiswa asal Purworejo beserta Ari Wahyu Jadmiko (25) asal Wates, Kulonprogo keduanya kost di Jalan Miliran, Umbulharjo dan Rendy Wenno (21) mahasiswa dari Jayapura Papua yang kost Seturan, Sleman sedang foto-foto di sekitar Benteng Vredeburg. Tiba-tiba seorang pemuda mendatangi mereka dan meminta uang kepada ketiga remaja ini.

Merasa sama-sama perantau dari Papua, Rendy mencoba menenangkan TK yang saat itu tengah mabuk berat. Rendy akhirnya mau mengikuti ajakan pelaku untuk bersama minum minuman keras di lokasi.

Setelah minuman habis, Rendy dan kedua temannya berniat pulang namun dilarang pelaku. TK menahan sepeda motor Yamaha Vixon AB-2011-BA milik Awang dan kembali meminta uang kepadanya, jika tidak diberi maka ia akan menahan kendaraan tersebut.

Merasa kesal dengan tingkah pelaku, korban akhirnya mengambil secara paksa motor tersebut namun TK malah memukul wajah dan mulut Awang. Pelaku kamudian mengeluarkan belati dan menusukan ke arah korban. Awang mencoba menangkis sehingga tangannya sobek terkena sabetan belati.

Aksi pelaku baru berhenti setelah beberapa remaja yang berada di lokasi membekuk dan menyerahkan TK kepada Polisi. Turut diamankan pula sebilah belati dan sepeda motor Yamaha Vega warna biru silver AB-2068-PB yang dipakai pelaku.

"Pelaku juga sebelumnya melakukan penganiayaan tehadap warga yang melintas di lokasi. Sampai saat ini korban maupun pelaku masih dalam pemerikaan Satuan Reskrim Polresta Yogyakarta," tegas Paur Sub Bag Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Haryanta. (Van)

Sumber : http://krjogja.com/read/178099/pemud...k-mahasiswa.kr


Selama masih menjadi anak mas & manja, susah kelakuan seperti ini hilang.

Warga Jogja menyambut dengan baik kedatangan orang2 yang diutus untuk belajar. Tapi jika terus seperti ini .....

Sebenarnya warga Jogja bukannya takut, tapi melihat orang2 seperti ini jauh dari rumah jadinya malah kasihan.