- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
THIS IS MY STORY
TS
Cloveers
THIS IS MY STORY
Hahaha bertemu lagi dikisah hidup gue, kisah yang norak, lebay alay dan ga banget deh. Mungkin biar lebih afdol alangkah baiknya saya memperkenalkan diri gue (lagi).
Gue Randu Sofyan, umur 22 tahun, profesi ? saat ini tidak jelas. juntrungannya selalu mengikuti arah angin karena gue mungkin adalah cowo yang paling lemah dan ga berguna didunia ini, biarpun sadar akan kekuarangan itu, gue juga kadang bisa serius lho jika memang niat, hmm.. umm.. atau lebih simpelnya gue itu pemalas. Eiitss.. tunggu dulu jangan judge kalo gue itu memang “pure” malas ya, gue ini ketika ada sesuatu yang menurut gue “nah ini dia” maka gue selalu maksimal menguasai itu. hahahaha.
Karena gue suka tantangan dan paling benci dipandang sebelah mata oleh orang lain. gue jg benci dengan kalimat “menunggu” entah kenapa kalimat itu harus ada didunia ini.
Terlepas dari itu semua, sepertinya cerita gue ga selesai pada kisahnya dewi aja deh. Yah biarpun di cerita sebelumnya ada beberapa story yang ga enakin, tapi cuma Microsoft word ini lah yang selalu jadi bahan pelampiasan gue alias temen curhat gue yah selain ichimaru kucing Persia gue lebay ya? Gue kayak cewe ya? Atau bencong? Ya intinya gue itu sangat sangat cupu Karena suka nulis nulis kisah dalam bentuk tulisan kadang gue juga suka ke genteng rumah gue karena kebetulan kamar gue diatas dan jika pintu jemuran gue buka maka disitulah tempat gue merenung memikirkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup gue. Dan tentunya gue selalu ditemani kopi dan nightmare (gitar favorit gue). Memikirkan banyak hal karena gue berpikir tak ada yang menarik di dunia ini, didunia fana ini. Keluarga, teman, sahabat, dan cinta menurut gue semua itu hanya akan berujung pada kesedihan saja. Mungkin agak gila, atau mungkin sebaliknya gue jenius, mungkin? Haha ga mungkin banget orang kayak gue bisa jenius, dari SMP sampe SMA aja kerjaannya nyusahin emak doang. Hahaha emang cuma emak gua doang yang paling sabar ngadepin gue satu satunya anak laki laki yang paling nyusahin dalam keluarga. Oke skip-skip kepanjangan kapan ceritanya gue. Hahaha.
Oke siapkan peralatan peralatan seperti cemilan dan jangan lupa play lagunya “Paramore-The only Exception”, ”30 Second to Mars-The Kill”, “30 Second to Mars-Attack”, “Yui-Life (acoustic version)” jadikan sebagai playlist or whatever..
Cerita ini berawal ketika gue sudah resign dari kantor telemarketing bank, 5 bulan yang lalu. Dan selama itu pula gue hanya nganggur ga jelas dirumah. Bangun tidur buat kopi, bengong bentar sambil ngabisin rokok sebatang gue main PS sampai malam dan gue kuliah, sepulang kuliah kalau ada tugas ya gue begadang, ga ada tugas ya gue main gitar atau ngeband sama temen band gue. “Music is my life, just music can release my feel” hahasik dah . Disamping itu gue menemukan titik jenuh dan titik dimana gue sadar kalau ternyata “TABUNGAN GUE UDAH MAU HABIS !!” jujur ini adalah hal yang paling panik dalam hidup gue, kenapa? Ya jelaslah, gue mau bayar kuliah pake apa coba? Masa ngemis sama emak gua? Ah ga banget dah, dari dulu sampe sekarang masa iya gua nyusahin emak gue mulu? Enggak, enggak dan enggak ! pokoknya gue harus dapat pekerjaan. Titik !
Gue buat cv kurang lebih 10 cv telah gue print dan siap untuk diluncurkan ke berbagai perusahaan. Dan ketika mencari pekerjaan tersebut gue tidak sendirian, gue bareng sama temen gue yang bernama “Surya” atau yang biasa disebut dengan “manusia 2rb” lho kok manusia 2rb? Hahaha asal mulanya ketika gue dan dia main kerumah teman kampus gue, dia nitip kopi sambil berkata
“sob, kopinya beli lima aja, nih gue tambahin” dia pun mengeluarkan uang dari dompet hanya selembar. Ya selembaran uang 2rb rupiah.
“sial lo, mau kopi lima tapi ngasih duit 2rb. Kalo mau beli sendiri nih tapi kalo kopinya mau lima terus lu mau kasih 2rb doang mending lo berantem dulu sana sama abang warungnya”
Ketika gue ingat cerita ini, gue selalu tertawa ga jelas.
Skip skip.. Tadi sampai pada melamar pekerjaan, oke lanjut.
Kesana kemari lamaran telah diluncurkan namun tak kunjung pula panggilan datang. Gue udah pusing dan semakin panik “gimana nih kalo ga dapat pekerjaan, mau bayar pake apa gue kuliah?” gue berpikir dan berpikir sampai akhirnya gue dapat info dari temen kantor telemarketing gua yang dulu sempat satu tim dengannya, dia bbm gue dengan kabar dibutuhkan pekerja disebuah penyimpanan dokumen (gudang). Yang kebetulan lokasinya sangat menguntungkan karena lumayan dekat dari rumah, mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit untuk sampai perusahaan tersebut. Disana gue dan surya meluncurkan cv dan menitipkan ke security.
“tunggu aja disini, nanti langsung interview”
ya sudah kamipun menunggu. Phew.. menunggu dan menunggu “I hate that word” sampai akhirnya kamipun dipanggil disebuah ruangan untuk interview. Dan ternyata hasil interview menyatakan bahwa yang dibutuhkan hanya pekerja harian untuk proyek dokumen sebuah bank selama 6 bulan dengan salary 1.3jt/bulan + lembur. Disini gue berpikir ga apa apalah jadi kuproy angkat angkat box dokumen, hitung hitung olahraga dan gemukin badan biar ga kurus kering kayak gini. Hahaha. Interview selesai dan gue disuruh menunggu telepon dari pihak perusahaan untuk kapan dan dimulainya kerja.
Seminggu pun berlalu, telepon berdering bertanda gue diterima dan mulai bekerja esok hari untuk training dan lain lain. Keesokan harinya gue ke perusahaan tersebut untuk training. Sesampai disana gue disuruh masuk ke gudang oleh seorang pria yang bernama chaidir (saat itu gue belum tau namanya), dialah yang interview gue saat itu. Kamipun masuk kedalam gudang dan mungkin agak sedikit kaget karena ini pertama kalinya gue kerja dibagian gudang yang luas yang isinya berbagai box dalam rak. Gue duduk menunggu training. Menunggu dan menunggu sampai akhirnya datanglah sesosok pria yang bernama “arif” (saat itu gue belum tau namanya). Dia memasang proyektor dan datanglah beberapa atasan kantor yang bernama “ibu tantri, pak chaidir, dan ayu”. Jujur saja pada saat itu gue melihat si ayu ini adalah cewe gimana ya? Mungkin agak sedikit kutu buku karena dari matanya yang agak sayup gue bisa menebak kalo dia suka membaca. Mungkin..
Training berlangsung, disini dijelaskan cara kerja dan lain lain. sebenarnya gue udah paham dari awal karena gue sudah bertanya dengan teman kantor telemarketing gue bahwa sistem kerja ditempat itu seperti apa dan blablablablabla. Tapi gue menghargai training tersebut. Saat itu mata gue tertuju wanita yang bernama ayu. Ga tau kenapa gue liat dia kok “unik” ya? Padahal gue baru pertama lihat dan saat itu tau namanya pun tidak. Dia agak sedikit lucu pipinya agak tembem ya pokoknya saat itu gue berniat ingin kenal dengannya.
Waktupun berlalu, gue kerja dengan sungguh sungguh demi kuliah dan demi kuliah fokus fokus fokus ! digudang gue angkat box yang beratnya ga kebayang, tapi gue paksa demi kuliah dan lama kelamaan pun gue terbiasa dengan suasana dan pekerjaan. Sempat berpikir “kok gue anak IT kenapa jadi kuproy?” tapi gue tetap jalani itu semua. Sampai akhirnya ayu datang kegudang untuk cek destroy dokumen yang tidak terpakai, dan situ pula gue baru tau bahwa ayu itu adalah sekretaris bos (ibu tantri). Gue down, biarpun gue ada sedikit rasa sama dia, ingin kenal dia dan lain lain tapi saat itu gue down dan berkata dalam hati “Ndu sadar lu kuproy dan ga mungkin kenalan, semua itu mungkin hanya di film ftv atau sinetron blablablabla” okefix gue akan jadikan ayu sebagai semangat gue untuk kerja . biarpun gue ga kenal dia dan dia ga kenal gue, dengan melihatnya saja gue udah senang banget. Hahaha. Sampai akhirnya gue tau kalau anak anak baru yang masuk kerja bareng gue itu ternyata suka juga sama ayu. Semakin down down dan down ketika gue tau ternyata ayu kenal dekat dengan surya. Aduh ini yang paling nyesek, emang dasarnya gue cupu, lemah dan ga selayaknya temen temen gue, ayu pun kenal dekat dengan surya. Okefix gue ga mau suka sama ayu gue ga mau kenalan sama dia. Akhirnya gue memutuskan untuk fokus kerja demi kuliah saja.
Waktupun berlalu kembali, sampai akhirnya dengar kabar kalau surya ini membuat masalah soal absen pulang yang seharusnya pulang jam sekian menjadi di lambat lambatkan sampai malam agar dihitung lembur perjam. tadinya gue pikir masalah ini mungkin hanya gossip yang hanya karena beberapa senior ga suka atau iri hati dengan surya, tapi ternyata setelah gue tanya ke surya langsung, itu bukan gossip melainkan fakta.
“ah elu ada ada aja dah, jangan bikin masalah apa ! kalo lu dicut gimana? Masa sendirian gue kerja ga ada temennya?” gue membuka pembicaraan.
“yelah sob gajinya kecil, kalo ga pake lemburan ga cukup gaji gue. Hahaha kalo dicut ya cari lagi kerja yang baru yang gajinya lebih besar” kata surya.
“lu kan tau waktu itu kita aja udah susah banget cari kerja, bersyukur aja dah duitnya bisa buat bayar kuliah sob”
“iyaudah woles aja sob hahaha, eh lu tau ga cewe yang waktu itu kita interview yang pake kacamata”
“iya tau kenapa emang?” Tanya gue heran.
“itu namanya ayu sob, haha kayaknya dia naksir sama gue” (Jleb gue dengernya rasanya dada gue kayak ketusuk paku bumi).
“oh namanya ayu sob, iya manis tuh cewe. Ya udah sikatlah sob” (padahal nyesek gue, tapi belaga biasa aja).
“hahaha gampang” (pembicaraan selesai).
gue tinggal dia pulang duluan karena gue mau kuliah dan dia mau lama lamain absen lagi biar lemburan gede. Sampai akhirnya, gajian pun tiba. Hore hore senang ga jelas gitu kan gue, padahal 4 hari ke depan juga abis lag itu gaji. hahaha
Gajian tiba dan gue agak shock karena gaji gue agak kurang dari 1.3jt atau kurang dari standar perusahaan. Gue diem dan berusaha bersyukur. Selama seminggu gue murung aja dan memikirkan uang gue ga cukup untuk kebutuhan gue. Sampai ketika gue yang biasa digudang disuruh memberikan picklist ke orang kantor dilantai 3. Setelah jam pulang gue naik ke kantor dan memberikan picklist. Sampai gue keluar dan menuruni tangga ada seorang wania manggil gue.
“randu tunggu sebentar”
Gue nengok kebelakang dan ternyata ayu yang memanggil gue.
Saat itu gue agak sedikit cuek karena gue berpikir dia suka sama surya dan gue juga ga mau terlalu kenal sama dia agar surya tidak salah paham sama gue.
“eh ada apa yu?” Tanya gue
“kamu kenapa kok aku liatin kayaknya murung terus, kamu ada masalah?”
Disini gue agak kurang suka karena awal perkenalan disertakan dengan kepo.
“ga kok, ga ada apa apa. Hahaha” (sambil cuek turun tangga dan tidak menghiraukan dia)
gue turun tangga, lalu dia bilang dengan menggunakan bahasa inggris. Oke gue terjemahin intinya aja biarpun bahasa inggris gue dikampus selalu ga bagus hahaha. intinya dia bilang
“kalo ada masalah lu cerita aja ke gue” kata dia
“hahaha iya” gue turun dan pembicaraan selesai.
Hari demi hari gue lalui, gue kerja dan teman gue yang satu ini siapa lagi kalau bukan si surya yang selalu jadi bahan perbincangan beberapa senior.
“males gue sama surya, absen suka dilama lamain. Dah gitu main hp mulu kerjanya” kata salah satu senior.
“lho waktu itu malah gue liat dia datang jam 6 sore tapi absen jam jam 8” tambah salah satu senior
Disini gua mulai jengah, mereka senior yang hanya bisa membicarakan orang lewat belakang tapi mereka tidak berkaca diri bahwa dia juga melakukan hal yang sama.
“bang, mending kalo kayak gitu lo tegur aja surya, biar bagaimana pun juga dia itu kan junior yang masih butuh bimbingan dari senior” kata gue.
“ah susah dibilangin ga ngerti dia, biarin aja tar juga dia masalah dan ditegur kantor” dengan gaya sok paling benar senior berkata seperti itu.
Disini posisi gue adalah sendiri dan tidak memberatkan pihak manapun.
Gue sengaja ga bilang ke surya kalau dia diomongin sama senior, karena gue ga mau nanti dia emosi atau marah sama senior.
Beberapa hari kemudian gue ketemu surya.
“sob, lu kenapa?” Tanya gue
“kaga sob, gue kesel aja sama anak anak senior” kata dia yang padahal gue udah tau
“lho emang kenapa?” bertanya yang jawabannya sudah tau tapi gue mau tau apa jawaban dia.
“masa mereka absen pulang malam lembur ga masalah tapi gue malah jd masalah? Ya gua kan ga tau, ya gue ikutin mereka aja” jawab dia.
“ya makanya udah jangan di ikutin, yang penting sekarang mah kita kerja yang bener aja sob. Sadar posisi kita juga cuma junior cupu, dah gitu aja sob”
“iya” ini yang ga gue suka ketika gue kasih nasihat dia selalu iya iya dan iya.
“eh tapi sob lu tau dari mana lu diomongin sama senior?” Tanya gue
“dari ayu sob, dia kasih tau gue”
Disini gue baru tau kalo ayu dan surya memang kenal dekat dan peduli satu sama lain.
“hah? ayu, asik dah sikaaat sob.. hahaha” canda gue
“hahaha dia asik anaknya, kayaknya dia suka sama gue sob”
“ya udah sikat aja sob” jawab gue yang padahal “jleb” dada gue kena paku bumi lagi.
Pembicaraan selesai.
Dan disinilah awal mula gua mulai menjadi pahlawan kemaleman atau pahlawan kesiangan, whatever.. Gue coba untuk membela surya karena kalo di rumah dia adalah temen kumpul gue dan satu kampus juga, skip.. jadi ya gue bela dia dalam kasus ini.
Gue jadi mata mata setiap kali anak anak senior membahas surya. Tapi setiap apa yang mereka omongin gak gue kasih tau ke surya, karena gue punya rencana ingin membuat semuanya damai dan bisa berteman saling peduli satu sama lain. begitupun sebaliknya, gue jadi mata mata surya karena gue mau tau gimana perasaan dia yang selalu diomongin dan dimusuhi para senior.
Gue berusaha untuk menengahi masalah ini sendrian, mungkin surya tau kalo gue dekat dengan para senior sehingga dia berpikir kalo gue ada pihak mereka dan akhirnya mungkin dia sedikit marah sama gue yang sebenarnya gue hanya jadi mata mata diantara mereka untuk menengahi masalah ini tanpa melibatkan senior dan surya. (miris banget gue)
Berbulan bulan tak ada hasil, permusuhan antara surya dan senior masih terus berlanjut.
Sampai akhirnya gue diberi tugas untuk membantu data entry dikantor oleh salah satu atasan gue.
“ndu bisa komputer ga?
“bisa mas, ada apa ya?” jawab gue
“entry data bantu sandro mau ga?”
“ngg..mm.. ya terserah sih, gue sih ikutin apa kata atasan aja dah. Hahaha”
“ya udah nanti awal bulan lu naik ya kesini data entry, nanti gue kabarin lagi”
“oke”
Wah senang banget nih gue jadi bisa liat ayu terus hihihi, biarpun pada saat itu gue belum kenal dekat dengan dia, tapi bisa liat aja udah bikin gue semangat. Hihihi.
Awal bulan pun tiba, kerjaan gue sekarang adalah data entry. Suasana kantor sunyi dan orang orang fokus pada monitor membuat gue jenuh. Sesekali gue lirik ayu dan gue semangat lagi kerja. Haha asli kayak bocah banget gue harus ngelirik dia dulu baru mau kerja. Karena disamping itu gue tau para atasan ngomongin gue yang negative, tapi gue berusaha cuek dan kerja demi kuliah.
Tapi lama kelamaan gue jenuh tingkat kabupaten dan mental pun down. gue berniat untuk resign dan gue cerita dengan salah satu senior dikantor yang bernama rosidin.
“din ga kuat gue data entry, mending gue resign aja dah. Ga kuat mental gue” keluh gue
“yelah cemen amat lu baru gitu doang resign, enak lho diatas santai”
“enak pala lu ! bête gue jadi bahan omongan atasan mulu, kerja gue juga udah professional kali, kalo ga percaya lu liat aja berapa data yang udah gue entry.”
“ya cemen lu, dulu gua juga kayak gitu. Tapi gue sekarang yang penting kerja aja ga peduli dengan omongan siapapun”
“hadeeh, bingung juga gue. Ya udah gue balik ya, kuliah malam gue” kata gue
“oh kuliah lu? Gue kira libur. Ya udah hati hati, pergilah dengan tenang nak” canda dia
“hahaha sial lu” gue tancap gas ingin pulang.
“woy tunggu !” teriak dia
“apaan?” berhenti mendadak gitu kan gue
“titip ayam kampus yang pedes satu”
“ah sialan lo.. hahaha” tancap gas.
Sampai rumah gue diam dan bolos kuliah, akhirnya gue cerita ke surya kalo gue mau resign dan keluhan gue soal kantor.
gue berpikir gimana kalo gue resign sementara gue juga butuh pekerjaan untuk kuliah. Tapi gue juga bingung ga tau harus gimana lagi, sementara disamping itu gue juga harus bisa membuat surya dan para senior damai. Semakin bingung dan akhirnya gue ketiduran. Hahaha.
Keesokan harinya, langkah demi langkah gue berjalan dengan niat yang hanya 30%. Fisik gue down semenjak diberi tugas data entry. Terlalu lama duduk depan komputer, jarang minum air putih membuat pinggang gue agak sakit. Damn. Ga lama ayu datang menghampiri gue dan bilang
“nanti siang aku mau ngomong sama kamu”
Tersentak gue kaget dong, jelas ini cetar membahana sekali dia yang sekretaris ibu tiba tiba ingin bicara sama gue. Tapi pikir gue saat itu mungkin ada yang salah dengan cara kerja gue, sehingga dia ingin bicara sama gue.
Posisi gue disana adalah sendiri karena temen gue surya itu adalah driver yang job dilapangan.
jadi ya sendirian gue disana, dan semua orang disana hanya teman atau orang yang sebatas negor menegor atau sebatas pekerjaan. Kenapa gue ga bergaul dengan mereka? Jawabannya simpel, mereka adalah “Devil”. Jam makan siang telah tiba dan waktunya makan. Itadakimashu !
gue berpikir ditengah tengah para senior yang sedang makan dan menggosipkan orang lain. gue diam dan berpikir lalu memutuskan untuk resign hari ini.
Ga lama ayu datang menghampiri gue dan dia bilang
“boleh aku minta waktunya sebentar?”
“eh iy..iya” jawab gue
Jujur gue lupa kalo siang ini dia mau bicara sama gue. Gue ke ruangan interview. Dan siap untuk disidang oleh ayu. Hahaha
“kamu mau resign?”
“hah? Engga, kata siapa?” kaget bukan main gue. Ini cewe tau dari siapa? Itu pertanyaan yang ada dibenak gue saat itu.
“enggak dari siapa siapa, aku tau kamu mau resign, keliatan kok sikap kamu” kata dia
“ah ga mungkin tau dari siapa lu? Gue ga ada apa apa kok” jawab gue
“sekarang kita berbicara sebagai teman aja ya. Aku ga akan kasih tau siapa siapa kok. memangnya kenapa kamu mau resign?”
Gue diem, pikiran gue pasti nih cewe mau ngadu ke bos, secara dia kan sekretaris ibu. Ngeri juga kalo gue salah bicara.
“ga kok, gue cuma ga enak aja sama senior karena gue sekarang jadi dikantor sebagai data entry, gue ga mau ada kecemburuan sosial diantara mereka padahal gue ini masih anak baru. makanya mau resign aja.”
“ah kamu ini gimana sih, kamu itu punya peluang lho agar bisa dikontrak. Jangan peduli apa kata senior yang penting kamu harus bisa survive” ayu mencoba menasehati gue.
“hahaha iya”
“iya udah pokoknya kamu jangan resign, kamu harus bisa survive” tambah dia.
“iya yu”
Ga lama kemudian datang karyawati yang ingin makan siang diruangan itu, maka perbincangan gue selesai dan gue balik ke tengah tengah senior, seret tenggorokan gue abis makan belum minum tp langsung di intogerasi sama ayu. Nasib.
Gue kumpul bareng senior sambil ngerokok bercanda canda, dan tentunya gue sebagai mata mata demi misi gue mendamaikan surya dan senior.
Ga lama rosidin ngejek gue.
“cieeee ayu cieeee” ejek rosidin.
“anjrit ! gue ga ada apa apa sama dia din ! sssh.. gue cuma ditanya sama dia agar betah kerja diatas dan ga resign” gue jelasin ke dia.
“iyalah senang banget tuh diatas diperhatiin sama ayu..ciee ciee”
“bodo amat din” jengkel
“hahahaha”
Gue Randu Sofyan, umur 22 tahun, profesi ? saat ini tidak jelas. juntrungannya selalu mengikuti arah angin karena gue mungkin adalah cowo yang paling lemah dan ga berguna didunia ini, biarpun sadar akan kekuarangan itu, gue juga kadang bisa serius lho jika memang niat, hmm.. umm.. atau lebih simpelnya gue itu pemalas. Eiitss.. tunggu dulu jangan judge kalo gue itu memang “pure” malas ya, gue ini ketika ada sesuatu yang menurut gue “nah ini dia” maka gue selalu maksimal menguasai itu. hahahaha.
Karena gue suka tantangan dan paling benci dipandang sebelah mata oleh orang lain. gue jg benci dengan kalimat “menunggu” entah kenapa kalimat itu harus ada didunia ini.
Terlepas dari itu semua, sepertinya cerita gue ga selesai pada kisahnya dewi aja deh. Yah biarpun di cerita sebelumnya ada beberapa story yang ga enakin, tapi cuma Microsoft word ini lah yang selalu jadi bahan pelampiasan gue alias temen curhat gue yah selain ichimaru kucing Persia gue lebay ya? Gue kayak cewe ya? Atau bencong? Ya intinya gue itu sangat sangat cupu Karena suka nulis nulis kisah dalam bentuk tulisan kadang gue juga suka ke genteng rumah gue karena kebetulan kamar gue diatas dan jika pintu jemuran gue buka maka disitulah tempat gue merenung memikirkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup gue. Dan tentunya gue selalu ditemani kopi dan nightmare (gitar favorit gue). Memikirkan banyak hal karena gue berpikir tak ada yang menarik di dunia ini, didunia fana ini. Keluarga, teman, sahabat, dan cinta menurut gue semua itu hanya akan berujung pada kesedihan saja. Mungkin agak gila, atau mungkin sebaliknya gue jenius, mungkin? Haha ga mungkin banget orang kayak gue bisa jenius, dari SMP sampe SMA aja kerjaannya nyusahin emak doang. Hahaha emang cuma emak gua doang yang paling sabar ngadepin gue satu satunya anak laki laki yang paling nyusahin dalam keluarga. Oke skip-skip kepanjangan kapan ceritanya gue. Hahaha.
Oke siapkan peralatan peralatan seperti cemilan dan jangan lupa play lagunya “Paramore-The only Exception”, ”30 Second to Mars-The Kill”, “30 Second to Mars-Attack”, “Yui-Life (acoustic version)” jadikan sebagai playlist or whatever..
PART 1
Cerita ini berawal ketika gue sudah resign dari kantor telemarketing bank, 5 bulan yang lalu. Dan selama itu pula gue hanya nganggur ga jelas dirumah. Bangun tidur buat kopi, bengong bentar sambil ngabisin rokok sebatang gue main PS sampai malam dan gue kuliah, sepulang kuliah kalau ada tugas ya gue begadang, ga ada tugas ya gue main gitar atau ngeband sama temen band gue. “Music is my life, just music can release my feel” hahasik dah . Disamping itu gue menemukan titik jenuh dan titik dimana gue sadar kalau ternyata “TABUNGAN GUE UDAH MAU HABIS !!” jujur ini adalah hal yang paling panik dalam hidup gue, kenapa? Ya jelaslah, gue mau bayar kuliah pake apa coba? Masa ngemis sama emak gua? Ah ga banget dah, dari dulu sampe sekarang masa iya gua nyusahin emak gue mulu? Enggak, enggak dan enggak ! pokoknya gue harus dapat pekerjaan. Titik !
Gue buat cv kurang lebih 10 cv telah gue print dan siap untuk diluncurkan ke berbagai perusahaan. Dan ketika mencari pekerjaan tersebut gue tidak sendirian, gue bareng sama temen gue yang bernama “Surya” atau yang biasa disebut dengan “manusia 2rb” lho kok manusia 2rb? Hahaha asal mulanya ketika gue dan dia main kerumah teman kampus gue, dia nitip kopi sambil berkata
“sob, kopinya beli lima aja, nih gue tambahin” dia pun mengeluarkan uang dari dompet hanya selembar. Ya selembaran uang 2rb rupiah.
“sial lo, mau kopi lima tapi ngasih duit 2rb. Kalo mau beli sendiri nih tapi kalo kopinya mau lima terus lu mau kasih 2rb doang mending lo berantem dulu sana sama abang warungnya”
Ketika gue ingat cerita ini, gue selalu tertawa ga jelas.
Skip skip.. Tadi sampai pada melamar pekerjaan, oke lanjut.
Kesana kemari lamaran telah diluncurkan namun tak kunjung pula panggilan datang. Gue udah pusing dan semakin panik “gimana nih kalo ga dapat pekerjaan, mau bayar pake apa gue kuliah?” gue berpikir dan berpikir sampai akhirnya gue dapat info dari temen kantor telemarketing gua yang dulu sempat satu tim dengannya, dia bbm gue dengan kabar dibutuhkan pekerja disebuah penyimpanan dokumen (gudang). Yang kebetulan lokasinya sangat menguntungkan karena lumayan dekat dari rumah, mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit untuk sampai perusahaan tersebut. Disana gue dan surya meluncurkan cv dan menitipkan ke security.
“tunggu aja disini, nanti langsung interview”
ya sudah kamipun menunggu. Phew.. menunggu dan menunggu “I hate that word” sampai akhirnya kamipun dipanggil disebuah ruangan untuk interview. Dan ternyata hasil interview menyatakan bahwa yang dibutuhkan hanya pekerja harian untuk proyek dokumen sebuah bank selama 6 bulan dengan salary 1.3jt/bulan + lembur. Disini gue berpikir ga apa apalah jadi kuproy angkat angkat box dokumen, hitung hitung olahraga dan gemukin badan biar ga kurus kering kayak gini. Hahaha. Interview selesai dan gue disuruh menunggu telepon dari pihak perusahaan untuk kapan dan dimulainya kerja.
Seminggu pun berlalu, telepon berdering bertanda gue diterima dan mulai bekerja esok hari untuk training dan lain lain. Keesokan harinya gue ke perusahaan tersebut untuk training. Sesampai disana gue disuruh masuk ke gudang oleh seorang pria yang bernama chaidir (saat itu gue belum tau namanya), dialah yang interview gue saat itu. Kamipun masuk kedalam gudang dan mungkin agak sedikit kaget karena ini pertama kalinya gue kerja dibagian gudang yang luas yang isinya berbagai box dalam rak. Gue duduk menunggu training. Menunggu dan menunggu sampai akhirnya datanglah sesosok pria yang bernama “arif” (saat itu gue belum tau namanya). Dia memasang proyektor dan datanglah beberapa atasan kantor yang bernama “ibu tantri, pak chaidir, dan ayu”. Jujur saja pada saat itu gue melihat si ayu ini adalah cewe gimana ya? Mungkin agak sedikit kutu buku karena dari matanya yang agak sayup gue bisa menebak kalo dia suka membaca. Mungkin..
Training berlangsung, disini dijelaskan cara kerja dan lain lain. sebenarnya gue udah paham dari awal karena gue sudah bertanya dengan teman kantor telemarketing gue bahwa sistem kerja ditempat itu seperti apa dan blablablablabla. Tapi gue menghargai training tersebut. Saat itu mata gue tertuju wanita yang bernama ayu. Ga tau kenapa gue liat dia kok “unik” ya? Padahal gue baru pertama lihat dan saat itu tau namanya pun tidak. Dia agak sedikit lucu pipinya agak tembem ya pokoknya saat itu gue berniat ingin kenal dengannya.
Waktupun berlalu, gue kerja dengan sungguh sungguh demi kuliah dan demi kuliah fokus fokus fokus ! digudang gue angkat box yang beratnya ga kebayang, tapi gue paksa demi kuliah dan lama kelamaan pun gue terbiasa dengan suasana dan pekerjaan. Sempat berpikir “kok gue anak IT kenapa jadi kuproy?” tapi gue tetap jalani itu semua. Sampai akhirnya ayu datang kegudang untuk cek destroy dokumen yang tidak terpakai, dan situ pula gue baru tau bahwa ayu itu adalah sekretaris bos (ibu tantri). Gue down, biarpun gue ada sedikit rasa sama dia, ingin kenal dia dan lain lain tapi saat itu gue down dan berkata dalam hati “Ndu sadar lu kuproy dan ga mungkin kenalan, semua itu mungkin hanya di film ftv atau sinetron blablablabla” okefix gue akan jadikan ayu sebagai semangat gue untuk kerja . biarpun gue ga kenal dia dan dia ga kenal gue, dengan melihatnya saja gue udah senang banget. Hahaha. Sampai akhirnya gue tau kalau anak anak baru yang masuk kerja bareng gue itu ternyata suka juga sama ayu. Semakin down down dan down ketika gue tau ternyata ayu kenal dekat dengan surya. Aduh ini yang paling nyesek, emang dasarnya gue cupu, lemah dan ga selayaknya temen temen gue, ayu pun kenal dekat dengan surya. Okefix gue ga mau suka sama ayu gue ga mau kenalan sama dia. Akhirnya gue memutuskan untuk fokus kerja demi kuliah saja.
Waktupun berlalu kembali, sampai akhirnya dengar kabar kalau surya ini membuat masalah soal absen pulang yang seharusnya pulang jam sekian menjadi di lambat lambatkan sampai malam agar dihitung lembur perjam. tadinya gue pikir masalah ini mungkin hanya gossip yang hanya karena beberapa senior ga suka atau iri hati dengan surya, tapi ternyata setelah gue tanya ke surya langsung, itu bukan gossip melainkan fakta.
“ah elu ada ada aja dah, jangan bikin masalah apa ! kalo lu dicut gimana? Masa sendirian gue kerja ga ada temennya?” gue membuka pembicaraan.
“yelah sob gajinya kecil, kalo ga pake lemburan ga cukup gaji gue. Hahaha kalo dicut ya cari lagi kerja yang baru yang gajinya lebih besar” kata surya.
“lu kan tau waktu itu kita aja udah susah banget cari kerja, bersyukur aja dah duitnya bisa buat bayar kuliah sob”
“iyaudah woles aja sob hahaha, eh lu tau ga cewe yang waktu itu kita interview yang pake kacamata”
“iya tau kenapa emang?” Tanya gue heran.
“itu namanya ayu sob, haha kayaknya dia naksir sama gue” (Jleb gue dengernya rasanya dada gue kayak ketusuk paku bumi).
“oh namanya ayu sob, iya manis tuh cewe. Ya udah sikatlah sob” (padahal nyesek gue, tapi belaga biasa aja).
“hahaha gampang” (pembicaraan selesai).
gue tinggal dia pulang duluan karena gue mau kuliah dan dia mau lama lamain absen lagi biar lemburan gede. Sampai akhirnya, gajian pun tiba. Hore hore senang ga jelas gitu kan gue, padahal 4 hari ke depan juga abis lag itu gaji. hahaha
Gajian tiba dan gue agak shock karena gaji gue agak kurang dari 1.3jt atau kurang dari standar perusahaan. Gue diem dan berusaha bersyukur. Selama seminggu gue murung aja dan memikirkan uang gue ga cukup untuk kebutuhan gue. Sampai ketika gue yang biasa digudang disuruh memberikan picklist ke orang kantor dilantai 3. Setelah jam pulang gue naik ke kantor dan memberikan picklist. Sampai gue keluar dan menuruni tangga ada seorang wania manggil gue.
“randu tunggu sebentar”
Gue nengok kebelakang dan ternyata ayu yang memanggil gue.
Saat itu gue agak sedikit cuek karena gue berpikir dia suka sama surya dan gue juga ga mau terlalu kenal sama dia agar surya tidak salah paham sama gue.
“eh ada apa yu?” Tanya gue
“kamu kenapa kok aku liatin kayaknya murung terus, kamu ada masalah?”
Disini gue agak kurang suka karena awal perkenalan disertakan dengan kepo.
“ga kok, ga ada apa apa. Hahaha” (sambil cuek turun tangga dan tidak menghiraukan dia)
gue turun tangga, lalu dia bilang dengan menggunakan bahasa inggris. Oke gue terjemahin intinya aja biarpun bahasa inggris gue dikampus selalu ga bagus hahaha. intinya dia bilang
“kalo ada masalah lu cerita aja ke gue” kata dia
“hahaha iya” gue turun dan pembicaraan selesai.
Hari demi hari gue lalui, gue kerja dan teman gue yang satu ini siapa lagi kalau bukan si surya yang selalu jadi bahan perbincangan beberapa senior.
“males gue sama surya, absen suka dilama lamain. Dah gitu main hp mulu kerjanya” kata salah satu senior.
“lho waktu itu malah gue liat dia datang jam 6 sore tapi absen jam jam 8” tambah salah satu senior
Disini gua mulai jengah, mereka senior yang hanya bisa membicarakan orang lewat belakang tapi mereka tidak berkaca diri bahwa dia juga melakukan hal yang sama.
“bang, mending kalo kayak gitu lo tegur aja surya, biar bagaimana pun juga dia itu kan junior yang masih butuh bimbingan dari senior” kata gue.
“ah susah dibilangin ga ngerti dia, biarin aja tar juga dia masalah dan ditegur kantor” dengan gaya sok paling benar senior berkata seperti itu.
Disini posisi gue adalah sendiri dan tidak memberatkan pihak manapun.
Gue sengaja ga bilang ke surya kalau dia diomongin sama senior, karena gue ga mau nanti dia emosi atau marah sama senior.
Beberapa hari kemudian gue ketemu surya.
“sob, lu kenapa?” Tanya gue
“kaga sob, gue kesel aja sama anak anak senior” kata dia yang padahal gue udah tau
“lho emang kenapa?” bertanya yang jawabannya sudah tau tapi gue mau tau apa jawaban dia.
“masa mereka absen pulang malam lembur ga masalah tapi gue malah jd masalah? Ya gua kan ga tau, ya gue ikutin mereka aja” jawab dia.
“ya makanya udah jangan di ikutin, yang penting sekarang mah kita kerja yang bener aja sob. Sadar posisi kita juga cuma junior cupu, dah gitu aja sob”
“iya” ini yang ga gue suka ketika gue kasih nasihat dia selalu iya iya dan iya.
“eh tapi sob lu tau dari mana lu diomongin sama senior?” Tanya gue
“dari ayu sob, dia kasih tau gue”
Disini gue baru tau kalo ayu dan surya memang kenal dekat dan peduli satu sama lain.
“hah? ayu, asik dah sikaaat sob.. hahaha” canda gue
“hahaha dia asik anaknya, kayaknya dia suka sama gue sob”
“ya udah sikat aja sob” jawab gue yang padahal “jleb” dada gue kena paku bumi lagi.
Pembicaraan selesai.
Dan disinilah awal mula gua mulai menjadi pahlawan kemaleman atau pahlawan kesiangan, whatever.. Gue coba untuk membela surya karena kalo di rumah dia adalah temen kumpul gue dan satu kampus juga, skip.. jadi ya gue bela dia dalam kasus ini.
Gue jadi mata mata setiap kali anak anak senior membahas surya. Tapi setiap apa yang mereka omongin gak gue kasih tau ke surya, karena gue punya rencana ingin membuat semuanya damai dan bisa berteman saling peduli satu sama lain. begitupun sebaliknya, gue jadi mata mata surya karena gue mau tau gimana perasaan dia yang selalu diomongin dan dimusuhi para senior.
Gue berusaha untuk menengahi masalah ini sendrian, mungkin surya tau kalo gue dekat dengan para senior sehingga dia berpikir kalo gue ada pihak mereka dan akhirnya mungkin dia sedikit marah sama gue yang sebenarnya gue hanya jadi mata mata diantara mereka untuk menengahi masalah ini tanpa melibatkan senior dan surya. (miris banget gue)
Berbulan bulan tak ada hasil, permusuhan antara surya dan senior masih terus berlanjut.
Sampai akhirnya gue diberi tugas untuk membantu data entry dikantor oleh salah satu atasan gue.
“ndu bisa komputer ga?
“bisa mas, ada apa ya?” jawab gue
“entry data bantu sandro mau ga?”
“ngg..mm.. ya terserah sih, gue sih ikutin apa kata atasan aja dah. Hahaha”
“ya udah nanti awal bulan lu naik ya kesini data entry, nanti gue kabarin lagi”
“oke”
Wah senang banget nih gue jadi bisa liat ayu terus hihihi, biarpun pada saat itu gue belum kenal dekat dengan dia, tapi bisa liat aja udah bikin gue semangat. Hihihi.
Awal bulan pun tiba, kerjaan gue sekarang adalah data entry. Suasana kantor sunyi dan orang orang fokus pada monitor membuat gue jenuh. Sesekali gue lirik ayu dan gue semangat lagi kerja. Haha asli kayak bocah banget gue harus ngelirik dia dulu baru mau kerja. Karena disamping itu gue tau para atasan ngomongin gue yang negative, tapi gue berusaha cuek dan kerja demi kuliah.
Tapi lama kelamaan gue jenuh tingkat kabupaten dan mental pun down. gue berniat untuk resign dan gue cerita dengan salah satu senior dikantor yang bernama rosidin.
“din ga kuat gue data entry, mending gue resign aja dah. Ga kuat mental gue” keluh gue
“yelah cemen amat lu baru gitu doang resign, enak lho diatas santai”
“enak pala lu ! bête gue jadi bahan omongan atasan mulu, kerja gue juga udah professional kali, kalo ga percaya lu liat aja berapa data yang udah gue entry.”
“ya cemen lu, dulu gua juga kayak gitu. Tapi gue sekarang yang penting kerja aja ga peduli dengan omongan siapapun”
“hadeeh, bingung juga gue. Ya udah gue balik ya, kuliah malam gue” kata gue
“oh kuliah lu? Gue kira libur. Ya udah hati hati, pergilah dengan tenang nak” canda dia
“hahaha sial lu” gue tancap gas ingin pulang.
“woy tunggu !” teriak dia
“apaan?” berhenti mendadak gitu kan gue
“titip ayam kampus yang pedes satu”
“ah sialan lo.. hahaha” tancap gas.
Sampai rumah gue diam dan bolos kuliah, akhirnya gue cerita ke surya kalo gue mau resign dan keluhan gue soal kantor.
gue berpikir gimana kalo gue resign sementara gue juga butuh pekerjaan untuk kuliah. Tapi gue juga bingung ga tau harus gimana lagi, sementara disamping itu gue juga harus bisa membuat surya dan para senior damai. Semakin bingung dan akhirnya gue ketiduran. Hahaha.
Keesokan harinya, langkah demi langkah gue berjalan dengan niat yang hanya 30%. Fisik gue down semenjak diberi tugas data entry. Terlalu lama duduk depan komputer, jarang minum air putih membuat pinggang gue agak sakit. Damn. Ga lama ayu datang menghampiri gue dan bilang
“nanti siang aku mau ngomong sama kamu”
Tersentak gue kaget dong, jelas ini cetar membahana sekali dia yang sekretaris ibu tiba tiba ingin bicara sama gue. Tapi pikir gue saat itu mungkin ada yang salah dengan cara kerja gue, sehingga dia ingin bicara sama gue.
Posisi gue disana adalah sendiri karena temen gue surya itu adalah driver yang job dilapangan.
jadi ya sendirian gue disana, dan semua orang disana hanya teman atau orang yang sebatas negor menegor atau sebatas pekerjaan. Kenapa gue ga bergaul dengan mereka? Jawabannya simpel, mereka adalah “Devil”. Jam makan siang telah tiba dan waktunya makan. Itadakimashu !
gue berpikir ditengah tengah para senior yang sedang makan dan menggosipkan orang lain. gue diam dan berpikir lalu memutuskan untuk resign hari ini.
Ga lama ayu datang menghampiri gue dan dia bilang
“boleh aku minta waktunya sebentar?”
“eh iy..iya” jawab gue
Jujur gue lupa kalo siang ini dia mau bicara sama gue. Gue ke ruangan interview. Dan siap untuk disidang oleh ayu. Hahaha
“kamu mau resign?”
“hah? Engga, kata siapa?” kaget bukan main gue. Ini cewe tau dari siapa? Itu pertanyaan yang ada dibenak gue saat itu.
“enggak dari siapa siapa, aku tau kamu mau resign, keliatan kok sikap kamu” kata dia
“ah ga mungkin tau dari siapa lu? Gue ga ada apa apa kok” jawab gue
“sekarang kita berbicara sebagai teman aja ya. Aku ga akan kasih tau siapa siapa kok. memangnya kenapa kamu mau resign?”
Gue diem, pikiran gue pasti nih cewe mau ngadu ke bos, secara dia kan sekretaris ibu. Ngeri juga kalo gue salah bicara.
“ga kok, gue cuma ga enak aja sama senior karena gue sekarang jadi dikantor sebagai data entry, gue ga mau ada kecemburuan sosial diantara mereka padahal gue ini masih anak baru. makanya mau resign aja.”
“ah kamu ini gimana sih, kamu itu punya peluang lho agar bisa dikontrak. Jangan peduli apa kata senior yang penting kamu harus bisa survive” ayu mencoba menasehati gue.
“hahaha iya”
“iya udah pokoknya kamu jangan resign, kamu harus bisa survive” tambah dia.
“iya yu”
Ga lama kemudian datang karyawati yang ingin makan siang diruangan itu, maka perbincangan gue selesai dan gue balik ke tengah tengah senior, seret tenggorokan gue abis makan belum minum tp langsung di intogerasi sama ayu. Nasib.
Gue kumpul bareng senior sambil ngerokok bercanda canda, dan tentunya gue sebagai mata mata demi misi gue mendamaikan surya dan senior.
Ga lama rosidin ngejek gue.
“cieeee ayu cieeee” ejek rosidin.
“anjrit ! gue ga ada apa apa sama dia din ! sssh.. gue cuma ditanya sama dia agar betah kerja diatas dan ga resign” gue jelasin ke dia.
“iyalah senang banget tuh diatas diperhatiin sama ayu..ciee ciee”
“bodo amat din” jengkel
“hahahaha”
anasabila memberi reputasi
1
3.5K
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan