- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Alien, Atlantis, Dan Kemajuan Teknologi Zaman Adam


TS
alan.agil.f
Sejarah Alien, Atlantis, Dan Kemajuan Teknologi Zaman Adam

Quote:
Siapa yang tidak tahu alien? Tentu sudah banyak orang yang pernah mendengar kata alien dan piring terbang (ufo). Tetapi siapa dan bagaimanakah wujud seseorang yang mengendarai ufo tersebutlah yang menjadi pertanyaan besar bagi banyak orang. Ada yang mengatakan kalau alien dalam ufo tersebut adalah makhluk yang hampir mirip manusia, manusia dari masa depan, dll.

Quote:
Sekarang bagaimana dengan benua atlantis yang terletak di tengah samudra atlantik (menurut Athanasius Kicher), yang dikatakan mempunyai teknologi super canggih yang melebihi teknologi di masa sekarang.
Quote:
Lalu Nabi Adam, manusia pertama di dunia yang dikatan mempunyai peradaban termaju sepanjang masa yang dinamakan bani Adam, bahkan juga dikatakan punya kendaraan antar planet.
Quote:
Penjelasannya:
Quote:
Menurut ahli fisika ternama Albert Einstein ketika diwawancarai, dia yakin akan keberadaan "piring-piring terbang " atau ufo. Dan dia memperkirakan pesawat-pesawat itu diawaki oleh manusia yang berasal dari planet lain (alien). Menurutnya, mereka adalah keturunan dari manusia-manusia, yang dahulu pernah tinggal di bumi 20.000 tahun yang lalu.
Quote:
Pendapatnya sejalan dengan pendapat Nazwar Syamsu, seperti di dalam buku serialnya "Tauhid dan Logika", dia meyakini di masa sebelum bencana Nabi Nuh (sekitar 13.000 tahun yang lalu), bani Adam telah mencapai kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat tinggi, dan telah mengenal teknologi penerbangan antar planet.
Quote:
Berdasarkan pendapat Albert Einstein dan Nazwar syamsu diatas, sangat mungkin pada sekitar 20.000 tahun yang lalu, umat manusia telah mencoba menjajaki kehidupan di planet-planet di luar bumi, dan telah melakukan migrasi besar-besaran, serta telah membentuk komunitas yang dikenali oleh Ahli Ufologi, sebagai Ras Lyran (pendapat ini, agak berbeda dengan pendapat yang menyatakan bahwa Ras Lyran, telah meninggalkan bumi pada ratusan juta tahun yang silam).
Quote:
Jika kita kembali ke masa 20.000 tahun yang silam, diperoleh informasi dimasa itu, terdapat 2 peradaban besar, yaitu dinasti Rama (berada tanah India) dan bangsa Lemuria (diperkirakan berada di sebelah timur Nusantara). Dari ke-2 Peradaban ini, bangsa Lemuria dikisahkan bermigrasi di luar bumi, untuk menghindari peperangan.
Quote:
Dugaan kuat bangsa Lemurian ini lah, yang menjadi cikal bakal Ras Lyran (pendapat ini, nampaknya bertolak belakang dengan Pendapat yang menyatakan Bangsa Lemurian berasal dari keturunan Ras Lyran). Bukti bahwa ras manusia di bumi, lebih tua dari Ras Lyran, bisa terlihat dari beraneka-ragamnya etnis, warna kulit dan budaya yang terdapat di bumi, jika dibandingkan Ras Lyran, yang menurut Ahli Ufologi, memiliki kesamaan budaya dan ciri fisik, antara satu dengan lainnya.
Quote:
Ketika di bumi terjadi bencana global Nuh, yang mengakibatkan umat manusia kembali kepada peradaban primitif. Bangsa Lemurian, yang berada sekitar 2.300 tahun cahaya dari bumi (Constellation of Lyra), tidak merasakan dampaknya. Bangsa ini, masih memiliki teknologi yang sangat tinggi.
Quote:
Bahkan sebagian dari mereka, ada yang kembali ke bumi, membangun peradaban Atlantis (Diperkirakan berada di dataran Sundaland). Namun Peradaban ini tidak berlangsung lama, pada sekitar 11.600 tahun yang lalu (menurut catatan Plato), peradaban ini musnah dihancurkan gelombang air laut dalam satu malam.
Quote:
Tambahan
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan planet 'kembaran Bumi' yang berada di luar tata surya. Namanya, Planet Gliese 581g. Nama lain yang kendengarannya lebih indah adalah 'Dunia Zarmina'. Penemuan itu merupakan hasil pengamatan selama 11 tahun oleh para ilmuwan dari berbagai negara.
Para ilmuwan itu tidak cuma menemukan Dunia Zarmina, tapi juga menemukan adanya sinyal misterius yang dipancarkan dari planet yang kemudian disebutkan sebagai planet kembaran bumi itu.
Adalah Dr Ragbir Bhathal, ilmuwan dari University of Western Sydney yang melihat sinyal aneh itu pada Desember 2008 -- jauh sebelum diumumkan bahwa ada planet yang bisa dihuni mahluk hidup di orbit bintang cebol, Gliese 581.
Bhathal yang adalah anggota organisasi SETI (search for extraterrestrial intelligence) -- organisasi yang bertujuan membuka kontak dengan kehidupan lain di luar Bumi -- sedang mengamati langit ketika ia menemukan sinyal 'mencurigakan' dari area galaksi di mana Gliese 581g bermukim.
Penemuan ini menguatkan dugaan bahwa Gliese 581g adalah planet paling mirip Bumi yang pernah ditemukan. Adakah kehidupan di sana?
Penemuan Bhathal hanya sebulan sebelum para astronom mengumumkan penemuan planet Gliese 581e yang kurang bisa dihuni (habitable) dibandingkan Gliese581g -- meski keduanya terletak di sekitar bintang yang sama yang jauhnya, sekitar 20 tahun cahaya.
"Kami menemukan sinyal yang tajam, seperti laser yang selama ini kita cari-cari. Itulah yang kami temukan, dan kami sangat bersemangat," kata Bhathal seperti dimuat situs Daily Mail, 1 Oktober 2010.
Berbulan-bulan setelah penemuannya, Bhathal yang punya reputasi sebagai 'pemburu alien dari Australia' menyapu langit untuk mencari sinyal kedua -- untuk mencari tahu apakah fenomena itu adalah nyata atau justru kesalahan instrumen. Sayang, pencariannya tak menghasilkan apapun.
Namun, penemuan planet mirip Bumi di sekitar Gliese 581 - baik 581e dan 581d, membuat imajinasi publik makin liar.
Pembuat film dokumenter, RDF dan situs jejaring sosial, Bebo menggunakan teleskop radio di Ukraina untuk mengirim sinar informasi terfokus -- berisi 500 pesan dari masyarakat dalam bentuk gelombang radio yang dirahkan ke Gliese 581.
Sementara, menteri keilmuwan Australia saat itu mengorganisasi 20.000 pengguna Twitter untuk mengirim pesan ke bintang tetangga jauh Bumi di luar tata surya itu.
Dugaan bahwa benar ada kehidupan di seputar Gliese 581 saat ini dikuatkan oleh pendapat Dr Steven Vogt dari University of California, Santa Cruz. Ia mengaku 100 persen yakin ada kehidupan di planet itu.
Planet Gliese 581g berada di gugus bintang 'Zona Goldilocks' -- sebuah wilayah di angkasa yang kondisinya tak terlalu panas, juga tak terlali dingin bagi cairan yang membentuk laut, danau, maupun sungai.
Planet tersebut juga nampaknya memiliki selubung atmosfer, gravitasi seperti Bumi. Para ilmuwan berpendapat, jika benar, temuan ini adalah pendukung fakta bahwa alam semesta dipenuhi planet yang mirip dengan dunia manusia.
"Jumlah sistem yang diduga memiliki planet yang bisa dihuni mahluk hidup, mungkin sekitar 10 sampai 20 persen. Jika dikalikan dengan ratusan miliar bintang di Bima Sakti, ini jumlah yang besar."
Mungkin saja ada puluhan miliar sistem seperti ini di galaksi kita.
"Secara pribadi, mengingat kecenderungan kehidupan berkembang di mana pun, saya bisa mengatakan bahwa peluang bagi kehidupan di planet ini adalah 100 persen. Aku hampir tidak meragukannya," kata Vogt.
Hargailah karya TS dengan


Please jangan

Diubah oleh alan.agil.f 27-06-2013 13:05
0
16.3K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan