- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Anak Didik Pongasi ?] Astaga Bocah 6 Tahun, Di sikat 2 Siswa SD


TS
Ryuu..
[Anak Didik Pongasi ?] Astaga Bocah 6 Tahun, Di sikat 2 Siswa SD
Quote:
Seorang bocah berusia 6 tahun berinsial SM harus kehilangan mahkota kewanitaannya. Siswi kelas 2 SD yang menetap di Titipapan, Kec. Medan Deli itu dicabuli dua pelajar kelas 4 SD Ma (9) dan Da (9) di sebuah rumah kosong tak jauh dari lingkungan rumahnya.
Aksi cabul yang menimpa anak kedua dari 3 bersaudara itu telah dilaporkan orang tuanya, M br Marbun (40) ke Mapolres Pelabuhan Belawan, Senin (24/6) siang.
Informasi yang dihimpun POSMETRO MEDAN menyebutkan, peristiwa pencabulan itu terjadi pada Senin (17/6) lalu, ketika SM baru pulang sekolah bersama kedua abang kelasnya itu.
Ketika mereka sama-sama pulang, kedua abang kelasnya yang masih tetanggaan itu mengajak SM main-main ke rumah kosong tak jauh dari lingkungan rumah mereka.
Nah, setibanya di rumah kosong itu Ma dan Da merayu MS untuk mau ditiduri. Dengan polosnya bocah kelas 2 SD itu pasrah saja ketika abang kelasnya itu membuka celana dalamnnya.
Tanpa disadari ternyata MS ditiduri secara bergilir oleh kedua abang kelasnya. Karena tak tahu apa-apa MS hanya bisa diam ketika bagian kemaluannya direnggut kedua pelajar kelas 4 SD itu.
Setelah perbuatan itu dilakukan secara bergilir, mereka sama-sama pulang. Nah, berselang setelah 4 hari berlangsung MS sehari-hari mengaku mengalami sakit pada bagian kemaluannya menceritakan kepada orang tuanya.
“Awalanya anak saya ini cuma ngaku sakit aja itunya, karena saya kiraian sakit entah kenapa makanya saya bawa ke rumah sakit pirngadi, rupanya punya anak saya rusak,” kata boru Marbun.
Alangkah terkejutnya wanita berusia 40 tahun itu mendengar kemaluan anaknya telah rusak mencoba mengintrogasi anak nomor 2 dari 3 bersaudaranya itu. Dari pengakuan MS ternyata sudah ditiduri abang kelasnya.
Merasa tak terima anaknya telah dicabuli tetangganya itu, maka boru Marbun itu melaporkan kejadian itu ke Mapolres Pelabuhan Belawan Belawan. “Memang tetangga saya itu anaknya agak lasak, tak sangka saya dia ginikan anak saya,” kata boru Marbun di kantor polisi.
DA yang ditemui POSMETRO MEDAN, tak jauh dari kediamannya membenarkan adanya aksi cabul itu. “Dia (SM) yang mau, dia itu getek. Memang sering kami main kayak gitu,” oceh Da disoraki teman-temannya yang memang tengah bermain.
Dengan logatnya yang sedikit kasar, Da mengaku perbuatan itu bukan keinginannya dengan Ma, tetapi adik kelasnya itu memang menginginkan hal itu.
Da yang ditanya kenapa sampai melakukan perbuatan itu bersama temannya Ma. Dengan polosnya mengaku, karena sering main bersama. “Kami memang sering main sama, dia aja yang mau kayak gitu ama kami,” kata Da sambil tertawa.
Dengan keramain anak-anak, tiba-tiba seorang pria datang mengusir mereka sehingga Da pun ketika ditanyai lagi berlalu pergi. “Nggak ada itu bang, kami aja main-main tak ada kayak gitu, semalam aja aku jumpa ama dia,” kata Da sambil berlari meninggalkan kru koran itu.
Diantara warung tuak, beberapa anak-anak yang ditanya rumah Ma mengaku pelajar kelas 4 SD itu telah pulang kampung. “Pulang kampung dia bang, orang itu memang bandel, apalagi si lambok sama aja itu bandelnya ama yang dua itu,” oceh anak-anak di lingkungan rumah korban.
Untuk memastikan, Ma yang dijumpai di rumahnya, tampak seorang opung – opung mengaku Ma pergi ke kampung dibawa tulangnya. “Ke kampung dia ama tulangnya,” kata wanita yang telah renta.
(ril/bud)
Aksi cabul yang menimpa anak kedua dari 3 bersaudara itu telah dilaporkan orang tuanya, M br Marbun (40) ke Mapolres Pelabuhan Belawan, Senin (24/6) siang.
Informasi yang dihimpun POSMETRO MEDAN menyebutkan, peristiwa pencabulan itu terjadi pada Senin (17/6) lalu, ketika SM baru pulang sekolah bersama kedua abang kelasnya itu.
Ketika mereka sama-sama pulang, kedua abang kelasnya yang masih tetanggaan itu mengajak SM main-main ke rumah kosong tak jauh dari lingkungan rumah mereka.
Nah, setibanya di rumah kosong itu Ma dan Da merayu MS untuk mau ditiduri. Dengan polosnya bocah kelas 2 SD itu pasrah saja ketika abang kelasnya itu membuka celana dalamnnya.
Tanpa disadari ternyata MS ditiduri secara bergilir oleh kedua abang kelasnya. Karena tak tahu apa-apa MS hanya bisa diam ketika bagian kemaluannya direnggut kedua pelajar kelas 4 SD itu.
Setelah perbuatan itu dilakukan secara bergilir, mereka sama-sama pulang. Nah, berselang setelah 4 hari berlangsung MS sehari-hari mengaku mengalami sakit pada bagian kemaluannya menceritakan kepada orang tuanya.
“Awalanya anak saya ini cuma ngaku sakit aja itunya, karena saya kiraian sakit entah kenapa makanya saya bawa ke rumah sakit pirngadi, rupanya punya anak saya rusak,” kata boru Marbun.
Alangkah terkejutnya wanita berusia 40 tahun itu mendengar kemaluan anaknya telah rusak mencoba mengintrogasi anak nomor 2 dari 3 bersaudaranya itu. Dari pengakuan MS ternyata sudah ditiduri abang kelasnya.
Merasa tak terima anaknya telah dicabuli tetangganya itu, maka boru Marbun itu melaporkan kejadian itu ke Mapolres Pelabuhan Belawan Belawan. “Memang tetangga saya itu anaknya agak lasak, tak sangka saya dia ginikan anak saya,” kata boru Marbun di kantor polisi.
DA yang ditemui POSMETRO MEDAN, tak jauh dari kediamannya membenarkan adanya aksi cabul itu. “Dia (SM) yang mau, dia itu getek. Memang sering kami main kayak gitu,” oceh Da disoraki teman-temannya yang memang tengah bermain.
Dengan logatnya yang sedikit kasar, Da mengaku perbuatan itu bukan keinginannya dengan Ma, tetapi adik kelasnya itu memang menginginkan hal itu.
Da yang ditanya kenapa sampai melakukan perbuatan itu bersama temannya Ma. Dengan polosnya mengaku, karena sering main bersama. “Kami memang sering main sama, dia aja yang mau kayak gitu ama kami,” kata Da sambil tertawa.
Dengan keramain anak-anak, tiba-tiba seorang pria datang mengusir mereka sehingga Da pun ketika ditanyai lagi berlalu pergi. “Nggak ada itu bang, kami aja main-main tak ada kayak gitu, semalam aja aku jumpa ama dia,” kata Da sambil berlari meninggalkan kru koran itu.
Diantara warung tuak, beberapa anak-anak yang ditanya rumah Ma mengaku pelajar kelas 4 SD itu telah pulang kampung. “Pulang kampung dia bang, orang itu memang bandel, apalagi si lambok sama aja itu bandelnya ama yang dua itu,” oceh anak-anak di lingkungan rumah korban.
Untuk memastikan, Ma yang dijumpai di rumahnya, tampak seorang opung – opung mengaku Ma pergi ke kampung dibawa tulangnya. “Ke kampung dia ama tulangnya,” kata wanita yang telah renta.
(ril/bud)
sumber
astaga bener2 prihatin
umur segitu udah pandai main gulat

dulu umur segitu mainannya Guli , tazos , gambar lempar , layangan , monopoli , gameboy
**prihatin ajaran pongasi telah memakan korban anak di bawa umur

0
1.7K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan