- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Waspadalah, Pengembang Skala Kecil dalam Bahaya!


TS
CrashCourse
Waspadalah, Pengembang Skala Kecil dalam Bahaya!
Sumber:[url=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/6/4463/pengembang-perumahan-kecil-dalam-bahaya
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Info Jual Beli Rumah[/url]
Salah satu penyumbang permasalahan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah pasokan rumah yang tidak dapat mengimbangi permintaan. Dengan ribuan pengembang kecil sampai besar di Tanah Air, bagaimana hal ini dapat terjadi?
Mulya Pamadi, pengamat perumahan rakyat mengatakan, pasokan perumahan murah bagi MBR bergantung pada pengembang, khususnya pengembang berskala menengah ke bawah. “Pengembang berskala menengah ke bawah lebih ahli dalam mengembangkan perumahan murah. Tetapi keberlangsungan mereka dalam bahaya,” ungkap Mulya kepada Rumah.com.
Mulya melanjutkan, minimnya dukungan pemerintah kepada para pengembang berskala menengah ke bawah ini membuat satu per satu dari mereka memutuskan untuk berpindah haluan dari sektor properti nasional. “Mungkin ada juga yang bangkrut, tetapi ada juga yang lebih tertarik dengan sektor lain di luar properti yang lebih menjanjikan,” tambahnya.
Menurut Mulya, dalam 10 terakhir, ada 500-an pengembang baru per tahun yang mencatatkan nama mereka di dalam daftar asosiasi pengembang. Ironisnya, sebanyak 400-an di antaranya memutuskan untuk berhenti di tahun yang sama.
“Dari 400-an pengembang tersebut, sekitar 87% di antaranya merupakan pengembang berskala menengah ke bawah. Mereka sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah agar masalah pasokan rumah bagi MBR tidak lagi tersendat,” papar Mulya.
Mulya menjelaskan, dukungan yang dibutuhkan para pengembang berskala menengah ke bawah tersebut antara lain kemudahan mendapatkan lahan dengan harga wajar, kemudahan perizinan, pemerataan infrastruktur, dan insentif pajak.

Baca Juga Artikel Ini:
[URL=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/4/3719/atasi-backlog-perumahan-perhatikan-dua-hal-ini-
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Atasi Backlog Perumahan, Perhatikan Dua Hal Ini![/url]
[url=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/6/4433/ternyata-ini-hambatan-penyediaan-rumah-rakyat
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Ternyata Ini Hambatan Rumah Rakyat![/url]
[url=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/5/4184/aris-suwirya-apernas-tidak-antipati-pada-rei-dan-a
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Aris Suwirya:APERNAS Tidak Antipati Terhadap REI dan APERSI[/url]
Wah Gan, Malang Nian Nasib Pengembang Kecil, Pemerintah Harusnya Lebih Konsen Untuk Urusan Ini Supaya MBR Tidak Terlantar, Tul Gak Gan, Menurut Agan2 Sekalian Gimana?????
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Info Jual Beli Rumah[/url]
Salah satu penyumbang permasalahan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah pasokan rumah yang tidak dapat mengimbangi permintaan. Dengan ribuan pengembang kecil sampai besar di Tanah Air, bagaimana hal ini dapat terjadi?
Mulya Pamadi, pengamat perumahan rakyat mengatakan, pasokan perumahan murah bagi MBR bergantung pada pengembang, khususnya pengembang berskala menengah ke bawah. “Pengembang berskala menengah ke bawah lebih ahli dalam mengembangkan perumahan murah. Tetapi keberlangsungan mereka dalam bahaya,” ungkap Mulya kepada Rumah.com.
Mulya melanjutkan, minimnya dukungan pemerintah kepada para pengembang berskala menengah ke bawah ini membuat satu per satu dari mereka memutuskan untuk berpindah haluan dari sektor properti nasional. “Mungkin ada juga yang bangkrut, tetapi ada juga yang lebih tertarik dengan sektor lain di luar properti yang lebih menjanjikan,” tambahnya.
Menurut Mulya, dalam 10 terakhir, ada 500-an pengembang baru per tahun yang mencatatkan nama mereka di dalam daftar asosiasi pengembang. Ironisnya, sebanyak 400-an di antaranya memutuskan untuk berhenti di tahun yang sama.
“Dari 400-an pengembang tersebut, sekitar 87% di antaranya merupakan pengembang berskala menengah ke bawah. Mereka sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah agar masalah pasokan rumah bagi MBR tidak lagi tersendat,” papar Mulya.
Mulya menjelaskan, dukungan yang dibutuhkan para pengembang berskala menengah ke bawah tersebut antara lain kemudahan mendapatkan lahan dengan harga wajar, kemudahan perizinan, pemerataan infrastruktur, dan insentif pajak.

Baca Juga Artikel Ini:
[URL=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/4/3719/atasi-backlog-perumahan-perhatikan-dua-hal-ini-
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Atasi Backlog Perumahan, Perhatikan Dua Hal Ini![/url]
[url=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/6/4433/ternyata-ini-hambatan-penyediaan-rumah-rakyat
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Ternyata Ini Hambatan Rumah Rakyat![/url]
[url=http://www.rumah.com/berita-properti/2013/5/4184/aris-suwirya-apernas-tidak-antipati-pada-rei-dan-a
?utm_source=forum-kaskus-post&utm_medium=content&utm_campaign=forum-posts-May2013&utm_content=news]Aris Suwirya:APERNAS Tidak Antipati Terhadap REI dan APERSI[/url]
Wah Gan, Malang Nian Nasib Pengembang Kecil, Pemerintah Harusnya Lebih Konsen Untuk Urusan Ini Supaya MBR Tidak Terlantar, Tul Gak Gan, Menurut Agan2 Sekalian Gimana?????

0
821
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan