RMOL. Tim Pemburu Aset kasus Bank Century telah menghabiskan anggaran Rp 15 miliar untuk mencari aset Bank Century di luar negeri.

"Dapat dukungan dari Kemenkeu, seluruh kegiatan di tahun 2012 dianggarkan Rp 15 miliar," kata Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin di gedung DPR Jakarta, Rabu (26/6).

Dia mengungkapkan, anggaran sudah digunakan sedikitnya Rp 9 miliar sebagai dana operasional tim melakukan perburuan aset bank milik Robert Tantular itu.

Dana sebesar Rp 9 miliar itu antara lain digunakan untuk membayar pengacara di dalam dan luar negeri.

"Biaya pengacara di Hongkong sebesar Rp 6 miliar, sedangkan biaya pengacara dalam negeri sebesar Rp 3 miliar. Kemudian, biaya akomodasi ke beberapa negara menghabiskan dana sebesar Rp 344 juta," jelas Amir.

Ditambahkan politisi Partai Demokrat itu, tim sudah mendeteksi aset Century senilai 18 juta dolar AS di Hongkong, angka tersebut menyusut dari laporan awal. Pasalnya, di Hongkong aset ditaksir sebesar 388,8 ribu dolar AS, 650 ribu dolar Singapura, dan Rp 86 miliar tunai sebagaimana laporan Kejaksaan Agung.

"Di Swiss pun mengalami penyusutan. Misalnya, deposito sebesar 230 juta dolar AS, kini menyisa 156 juta dolar AS," kata Amir.

Tim Pemburu Aset kasus Bank Century sendiri terdiri dari Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, dan Kejaksaan Agung. [dem]

Timwas Century: Tetapkan Semua Dewan Gubernur BI Tersangka!

RMOL. Meski menilai terlambat, anggota Tim Pengawas Century DPR Ahmad Yani mengapresiasi penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor Bank Indonesia.

"Kita apresiasi lah, walaupun terlambat sekali. Terlambat karena sejak bulan November 2011 baru sekarang dilakukan," ujarnya di gedung DPR Jakarta, Rabu (26/6).

Yani mempertanyakan dokumen-dokumen apa yang ditemukan penyidik KPK dari penggeledahan di kantor BI kemarin.

"Terus apa yang ditemukan, kalau dokumen-dokumennya sama dengan yang kita serahkan ngapain lagi," kata politisi PPP itu.

Karena itu, Timwas Century akan menunggu hasil pemeriksaan KPK terhadap mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa saksi lainnya di luar negeri.

"Ada tidak tersangka baru, itu yang paling penting. Segera tetapkan semua dewan gubernur (BI) yang memutuskan Fasilitas Pendanaan Jangka Panjang itu jadi tersangka," tegas Yani. [dem]

http://polhukam.rmol.co/read/2013/06...BI-Tersangka!-


...akan kah sinetron ... ini berakhir dengan mulus... atau .. masih berlanjut pada EPISODE..selanjut nya