baru tahu ane kl korupsi juga melanda jaringan teroris. nih gan beritanya. cekidot

----------------------------------

Siapa bilang dalam tubuh teroris tidak terjadi korupsi. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), korupsi juga melanda jaringan terorisme.

Biasanya korupsi dilakukan saat uang hasil rampasan atau fa’i dikurangi terlebih dulu sebelum disetorkan ke organisasi yang diklaim sebagai dana jihad.

“Ada hasil fa’i yang dilakukan jaringan kelompok teroris mencapai Rp1,8 miliar, namun ternyata yang disetorkan untuk kegiatan amaliyah berjihad hanya mencapai ratusan juta saja,” kata Kepala BNPT, Ansyad Mbai di Solo, Rabu (26/6).

Ansyad menyebutkan, jaringan teroris yang dimaksud adalah kelompok Abu Roban. Kelompok ini beberapa waktu lalu dilumpuhkan Densus 88 di daerah Batang, Jawa Tengah.

Adapun dana teroris tersebut, lanjut Ansyad, didapat dari hasil merampok toko emas, toko bangunan hingga bank.

“Selama tahun 2013, jaringan Abu Roban telah berhasil merampok empat bank BRI. Perampokan terhadap BRI sudah diketahui dan diakui oleh jaringan tersebut,” sebutnya.

Dari hasil perampokan tersebut kelompok Abu Roban telah berhasil menghimpun dana fa’i sebesar Rp1,8 miliar untuk mendanai jihad di Poso.

“Namun sebelum itu terjadi, dana rampokan telah dikorupsi. Sebagian dari mereka kecewa karena dana dikurangi,” jelasnya.

Selain kelompok Abu Roban, ada juga jaringan teroris Umar yang ditangkap di Gambir. Menurutnya, jaringan ini juga melakukan korupsi. Bedanya korupsi dilakukan lewat jaringan cyber fa’i.

“Mereka melancarkan aksi cyber fa’i dengan cara hacker melalui produk multi level marketing (MLM). Dari aksi hacker itu, jaringan tersebut berhasil menghimpun dana senilai Rp6 miliar sampai Rp7 miliar. Aksi cyber fai dilakukan untuk membantu penggalangan dana perjuangan jihad di Poso,” ungkapnya.

Sementara itu Abdul Rahman Ayub, bekas petinggi Jamaah Islamiyah, mengatakan terjadinya korupsi di teroris terjadi karena tidak ada proses audit dalam internal mereka.

“Para anggota yang mencari dana mengambil uang tersebut sesuka hati. Padahal dalam dunia fai, mereka hanya boleh mengambil sebagian kecil dari dana hasil fa’i sekitar seperlima bagian, tapi kenyataannya tidak begitu,” ungkapnya.

sumber: http://www.siaga.co/news/2013/06/26/...dikorupsi-lho/