- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Zaman Soekarno dan Soeharto tak ada kata maaf untuk Malaysia
TS
syendiprt
Zaman Soekarno dan Soeharto tak ada kata maaf untuk Malaysia
Oke gan tadi kan Ane Browsing Masalah Kebakaran di Sumatra gan, eh ane nemuin ini gan ,
Monggo Di simak,
Spoiler for Simak Baik-Baik gan :
Kebakaran hutan di Riau tak hanya menimbulkan persoalan di dalam negeri. Pasalnya, kabut asap yang membumbung tinggi ke udara juga sampai ke wilayah Singapura dan Malaysia.
Akibatnya, dua negara tetangga itu melancarkan protes kerasnya ke Indonesia. Mereka tak terima wilayahnya disesaki kabut asap hasil kebakaran hutan di Riau.
Hal ini sontak menuai komentar dari berbagai kalangan di Tanah Air. Intinya mereka mengecam protes dari Singapura dan Malaysia.
Sebab, dua negara itu dinilai hanya mau enaknya sendiri. Mereka tak pernah mengucapkan terima kasih atas suplai oksigen yang dihasilkan hutan-hutan di Indonesia. Namun, saat terjadi kebakaran hutan dan terkena polusi asap kedua negara itu getol mempermasalahkan, bukan memberi bantuan.
Namun hal berbeda ditunjukkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Orang nomor satu di Indonesia itu justru secara khusus meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia. SBY menegaskan, pemerintah Indonesia akan berupaya untuk menangani kebakaran hutan di wilayah Sumatera yang asapnya sampai ke kedua negara tersebut.
"Meminta maaf dan meminta pengertian saudara-saudara kita di Malaysia dan Singapura. Tentu tidak ada niat dari Indonesia atas apa yang terjadi ini," kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Presiden Jakarta, Senin (24/6).
Sikap SBY meminta maaf ke Singapura dan Malaysia langsung menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Kebanyakan pihak menilai, sikap SBY tersebut seperti menandakan Indonesia lemah di mata Malaysia dan Singapura.
Padahal, ada dugaan penyebab kebakaran hutan tersebut pelakunya adalah perusahaan Malaysia sendiri, seperti diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya beberapa waktu lalu.
Dulu di zaman Presiden Soekarno pantang bagi Indonesia mengucapkan permohonan maaf kepada Malaysia. Bung Karno bahkan tak segan-segan mengirimkan tentara melawan Malaysia.
Pada 1962, Indonesia sempat berkonfrontasi dengan Malaysia. Penyebabnya, Malaysia hendak menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.
Hal itu sontak mendapat penolakan dari Presiden Soekarno . Pemimpin besar revolusi itu bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk neo-kolonialisme dan imperialisme gaya baru yang akan mengancam kemerdekaan Indonesia.
Dengan lantang, sang proklamator saat itu menyebut Malaysia sebagai boneka Inggris dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Britania di kawasan tersebut. Singkat cerita, amarah Presiden Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.
Soekarno tak terima demonstrasi anti-Indonesia di Malaysia menginjak-injak lambang negara Indonesia. Bung Karno akhirnya mengirimkan tentara dan menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk mengganyang Malaysia.
Bung Karno mengobarkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) untuk berperang di perbatasan Sabah dan Serawak tahun 1963. Sejak itulah semboyan 'ganyang Malaysia' menjadi populer.
Di era Presiden Soeharto hubungan Indonesia dengan Malaysia menjadi lebih baik ketimbang di zaman Presiden Soekarno . Isu 'negara serumpun' mampu mengubah hubungan kedua negara menjadi lebih akrab.
Hubungan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Tun Mahatir bin Mohamad saat itu sangat baik. Mahatir sangat menghormati Presiden Soeharto . Apalagi saat itu Indonesia di ASEAN dikenal sebagai 'The Big Brother' atau kakak tertua yang dihormati.
"Kita tidak boleh membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Indonesia adalah negara yang luas dengan banyak pulau, jumlah penduduk yang besar dengan suku-suku yang dimiliki. Sedangkan Malaysia adalah negara kecil sehingga kami lebih mudah mengurus sesuatu. Jadi kejayaan Pak Harto lebih besar dibandingkan kejayaan di Malaysia," kata Mahatir dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka Utama.
Akankah Malaysia menghormati Indonesia lagi sebagai sebuah negara besar dengan pemimpin besar seperti dulu kala?
Akibatnya, dua negara tetangga itu melancarkan protes kerasnya ke Indonesia. Mereka tak terima wilayahnya disesaki kabut asap hasil kebakaran hutan di Riau.
Hal ini sontak menuai komentar dari berbagai kalangan di Tanah Air. Intinya mereka mengecam protes dari Singapura dan Malaysia.
Sebab, dua negara itu dinilai hanya mau enaknya sendiri. Mereka tak pernah mengucapkan terima kasih atas suplai oksigen yang dihasilkan hutan-hutan di Indonesia. Namun, saat terjadi kebakaran hutan dan terkena polusi asap kedua negara itu getol mempermasalahkan, bukan memberi bantuan.
Namun hal berbeda ditunjukkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Orang nomor satu di Indonesia itu justru secara khusus meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia. SBY menegaskan, pemerintah Indonesia akan berupaya untuk menangani kebakaran hutan di wilayah Sumatera yang asapnya sampai ke kedua negara tersebut.
"Meminta maaf dan meminta pengertian saudara-saudara kita di Malaysia dan Singapura. Tentu tidak ada niat dari Indonesia atas apa yang terjadi ini," kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Presiden Jakarta, Senin (24/6).
Sikap SBY meminta maaf ke Singapura dan Malaysia langsung menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Kebanyakan pihak menilai, sikap SBY tersebut seperti menandakan Indonesia lemah di mata Malaysia dan Singapura.
Padahal, ada dugaan penyebab kebakaran hutan tersebut pelakunya adalah perusahaan Malaysia sendiri, seperti diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya beberapa waktu lalu.
Dulu di zaman Presiden Soekarno pantang bagi Indonesia mengucapkan permohonan maaf kepada Malaysia. Bung Karno bahkan tak segan-segan mengirimkan tentara melawan Malaysia.
Pada 1962, Indonesia sempat berkonfrontasi dengan Malaysia. Penyebabnya, Malaysia hendak menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.
Hal itu sontak mendapat penolakan dari Presiden Soekarno . Pemimpin besar revolusi itu bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk neo-kolonialisme dan imperialisme gaya baru yang akan mengancam kemerdekaan Indonesia.
Dengan lantang, sang proklamator saat itu menyebut Malaysia sebagai boneka Inggris dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Britania di kawasan tersebut. Singkat cerita, amarah Presiden Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.
Soekarno tak terima demonstrasi anti-Indonesia di Malaysia menginjak-injak lambang negara Indonesia. Bung Karno akhirnya mengirimkan tentara dan menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk mengganyang Malaysia.
Bung Karno mengobarkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) untuk berperang di perbatasan Sabah dan Serawak tahun 1963. Sejak itulah semboyan 'ganyang Malaysia' menjadi populer.
Di era Presiden Soeharto hubungan Indonesia dengan Malaysia menjadi lebih baik ketimbang di zaman Presiden Soekarno . Isu 'negara serumpun' mampu mengubah hubungan kedua negara menjadi lebih akrab.
Hubungan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Tun Mahatir bin Mohamad saat itu sangat baik. Mahatir sangat menghormati Presiden Soeharto . Apalagi saat itu Indonesia di ASEAN dikenal sebagai 'The Big Brother' atau kakak tertua yang dihormati.
"Kita tidak boleh membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Indonesia adalah negara yang luas dengan banyak pulau, jumlah penduduk yang besar dengan suku-suku yang dimiliki. Sedangkan Malaysia adalah negara kecil sehingga kami lebih mudah mengurus sesuatu. Jadi kejayaan Pak Harto lebih besar dibandingkan kejayaan di Malaysia," kata Mahatir dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka Utama.
Akankah Malaysia menghormati Indonesia lagi sebagai sebuah negara besar dengan pemimpin besar seperti dulu kala?
TERIMA KASIH UDAH BERKUNJUNG DI THREAD ANE GAN
Spoiler for Dari Agan ini:
Quote:
Original Posted By feedayen►Gan, tambahin aja.
pada tahun 1997 terjadi musim kemarau yang kepanjangan.
Terjadi kebakaran besar di sumatera dan kalimantan, Akibatnya kabut asap gak cuma di semenanjung gan, tapi sampai sabah dan serawak. Kadar CO2 Dunia sampai naik drastis.
Presiden Soeharto meminta maaf, dan membuka pintu lebar2 untuk bantuan Internasional.
Akhirnya Malaysia mengirim 1200 sukarelawan pemadam kebakaran, gak cuma orangnya aja, tapi termasuk peralatan lengkap, mobil2 buat transportasi pun mereka angkut juga.
Taruh page one gan.
pada tahun 1997 terjadi musim kemarau yang kepanjangan.
Terjadi kebakaran besar di sumatera dan kalimantan, Akibatnya kabut asap gak cuma di semenanjung gan, tapi sampai sabah dan serawak. Kadar CO2 Dunia sampai naik drastis.
Presiden Soeharto meminta maaf, dan membuka pintu lebar2 untuk bantuan Internasional.
Akhirnya Malaysia mengirim 1200 sukarelawan pemadam kebakaran, gak cuma orangnya aja, tapi termasuk peralatan lengkap, mobil2 buat transportasi pun mereka angkut juga.
Taruh page one gan.
Quote:
Original Posted By mhmdibl►ane kesel bgt liat yg komen setuju SBY meminta maaf buat hubungan baik antar negara
kentut ah
Gni aja deh skrg lu yg pada komen setuju SBY minta maaf berarti emg lu pada setuju negara lu selalu diinjek2 sm negara tetangga kl komen ngga setuju SBY minta maaf brarti msh pada pny jiwa nasionalis (walaupun cm komen disini dan nggak bertindak nyata)
hubungan baik sh hubungan baik tp kl mereka selalu menginjak2 negara ini ya gmn kedepannya, abis nh negara bsk2 diserang kl mrk pikir negara kita udh nggak pny kekuatan
kl Soekarno mah tegas, siapa yg brni nginjek2 nh negara lgsg sikat aja nggak perduli hubungan internasional, malahan semua negara sebenernya butuh kita krn bnyk kekayaan alam sm paru2 dunia tmptnya disini silahkan aja embargo nggak mempan tuh tahun2 bung karno berkuasa malahan tunduk tuh negara adidaya
ya harusnya SBY jgn takut lah kl ama dua negara ini nggak ush takut sm hubin (kyk nggak bs krjsma sm ngra lain aja), jgn takut kgk keolah migas kita dinegara singapura (msh bnyk nh sarjana perminyakan yg pinter dan bs mengelola skrg), nggak ush kirim2 lg rkyt kita jadi TKI ke malaysia sm singapura (bnyk yg disiksain jg) kirim ke negara yg msh membutuhkan TKI,
embargo noh mbl proton mampus dah tuh malaysia nggak pny pndptn lagi ekonominya dari jual mbl dan trakhr lagian ini dua negara tetangga kl nggak ada indonesia mati tuh kgk bisa napas rakyatnya
blm lagi turis indonesia sm org indonesia yg berobat kan nambah devisa mereka jg kl org2 indonesia nggak ada?
kentut ah
Gni aja deh skrg lu yg pada komen setuju SBY minta maaf berarti emg lu pada setuju negara lu selalu diinjek2 sm negara tetangga kl komen ngga setuju SBY minta maaf brarti msh pada pny jiwa nasionalis (walaupun cm komen disini dan nggak bertindak nyata)
hubungan baik sh hubungan baik tp kl mereka selalu menginjak2 negara ini ya gmn kedepannya, abis nh negara bsk2 diserang kl mrk pikir negara kita udh nggak pny kekuatan
kl Soekarno mah tegas, siapa yg brni nginjek2 nh negara lgsg sikat aja nggak perduli hubungan internasional, malahan semua negara sebenernya butuh kita krn bnyk kekayaan alam sm paru2 dunia tmptnya disini silahkan aja embargo nggak mempan tuh tahun2 bung karno berkuasa malahan tunduk tuh negara adidaya
ya harusnya SBY jgn takut lah kl ama dua negara ini nggak ush takut sm hubin (kyk nggak bs krjsma sm ngra lain aja), jgn takut kgk keolah migas kita dinegara singapura (msh bnyk nh sarjana perminyakan yg pinter dan bs mengelola skrg), nggak ush kirim2 lg rkyt kita jadi TKI ke malaysia sm singapura (bnyk yg disiksain jg) kirim ke negara yg msh membutuhkan TKI,
embargo noh mbl proton mampus dah tuh malaysia nggak pny pndptn lagi ekonominya dari jual mbl dan trakhr lagian ini dua negara tetangga kl nggak ada indonesia mati tuh kgk bisa napas rakyatnya
blm lagi turis indonesia sm org indonesia yg berobat kan nambah devisa mereka jg kl org2 indonesia nggak ada?
Quote:
Original Posted By h4d1sby►harusnya, yang harus kita perangi itu justru budaya barat yang sama sama mengikis budaya timur, itu menurut saya sih, harusnya negara asia tenggara bersatu padu menahan gempuran budaya asing yang merusak, kayak budaya free sex, dll drpada bertempur sama tetangga,
Quote:
Original Posted By proqat►
Yang jadi masalah
Di Dumai itu banyak perkebunan kelapa sawit milik orang Malingshit gan dan belum tentu otak dari pelaku pembakaran hutan itu orang Indonesia
Gw ngga setuju tentang permintaan maaf si beye ke Malingshit sama Singapura
Yang jadi masalah
Di Dumai itu banyak perkebunan kelapa sawit milik orang Malingshit gan dan belum tentu otak dari pelaku pembakaran hutan itu orang Indonesia
Gw ngga setuju tentang permintaan maaf si beye ke Malingshit sama Singapura
Quote:
Original Posted By eren.jaeger.►saling memaafkan lah gan,tuhan aja maha pengampun
tapi jaman pa suharto ama sukarno galak ya gan..dan tegas..
tapi jaman pa suharto ama sukarno galak ya gan..dan tegas..
Quote:
Original Posted By faizarhabdg►Klo gitu logika TS itu sm aja dengan agan melakukan kesalahan kepada org lain tp karena arogan kita ga mau minta maaf dan malah mengungkit kesalahan org itu . Ganyang ganyang sih boleh aja klo mereka salah tp kan asap ini adanya di negara kita dan jelas kta yg salah . Bukannya ane ngedukung negara tetangga tp berpikirlah dengan logis jangan termakan oleh arogansi "Ganyang Malaysia"
Quote:
Original Posted By xshot321►Nah, biar lebih gampang pencontohan masalah ini dalam kehidupan sehari-hari, ente simak cerita ini...
Suatu hari, ada 3 keluarga yang bernama A, B, dan C. Kemudian, si "B" itu mau merenovasi Rumahnya. Esoknya setelah pasir pesanan "B" datang, anaknya si "C" itu sedang bermain-main di depan rumahnya "B". Setelah boleh meminta ijin bermain di rumahnya "B", akhirnya anaknya "C" bermain pasir. anaknya "C" itu selalu bermain pasir dengan melempar-lemparkan pasir ke seluruh arah hingga mengenai rumahnya A, B dan C. Akhirnya, anak si "C" itu pun disuruh pulang ibunya. Besoknya, si keluarga "A" marah gara2 ada pasir di rumahnya...
Lalu kemudian apa yang terjadi ?
Yah, ane bukannya bersifat offensive sih, tapi begitulah realita yang sedang kita hadapi (Lebay njrit )
Mohon maaf kalau comment saya terlalu pedes
Suatu hari, ada 3 keluarga yang bernama A, B, dan C. Kemudian, si "B" itu mau merenovasi Rumahnya. Esoknya setelah pasir pesanan "B" datang, anaknya si "C" itu sedang bermain-main di depan rumahnya "B". Setelah boleh meminta ijin bermain di rumahnya "B", akhirnya anaknya "C" bermain pasir. anaknya "C" itu selalu bermain pasir dengan melempar-lemparkan pasir ke seluruh arah hingga mengenai rumahnya A, B dan C. Akhirnya, anak si "C" itu pun disuruh pulang ibunya. Besoknya, si keluarga "A" marah gara2 ada pasir di rumahnya...
Lalu kemudian apa yang terjadi ?
Spoiler for Guess what ?:
Yak, si tuan yang punya pasir, "B" yang minta maaf !
Seharusnya disini siapa yang salah ? Si "C" kan ?
Itu sama saja dengan masalah "SBY minta maaf"
kita asumsikan bahwa
1. A = Singapura
2. B = Indonesia
3. C = Malaysia
Beberapa info menyebutkan bahwa perusahaan yang membuat asap juga dari malaysia (atau dengan kata lain di cerita "anaknya keluarga "C")
So, kenapa yang B harus minta maaf ?
Guess the answer
Seharusnya disini siapa yang salah ? Si "C" kan ?
Itu sama saja dengan masalah "SBY minta maaf"
kita asumsikan bahwa
1. A = Singapura
2. B = Indonesia
3. C = Malaysia
Beberapa info menyebutkan bahwa perusahaan yang membuat asap juga dari malaysia (atau dengan kata lain di cerita "anaknya keluarga "C")
So, kenapa yang B harus minta maaf ?
Guess the answer
Yah, ane bukannya bersifat offensive sih, tapi begitulah realita yang sedang kita hadapi (Lebay njrit )
Mohon maaf kalau comment saya terlalu pedes
Quote:
Original Posted By asiraaj►sombong baget sih mentang2 negara terbesar diasia tenggara terus merasa hebat nantang2 negara lain ingat gan kita hidup didunia g sendirian.indonesia takbisa hidup sendirian begitu dengan malaisia dan singapur saling tergantung sama lain.g ada salahnya kan minta maaf yang penting asep bisa ilang itu bagus.kasiahan gan yang ada dibatam jg kepulauan riau lainya jg kena
Quote:
Original Posted By wildannova►tau jadi presiden ngg ada harga dirinya sama negara indonesia, pak SBY yg jadi orang no 1 indonesia harusnya menjunjung tinggi harga diri bangsa indonesia. liat amerika, liat negara2 lain meski salah dia neggan meminta maaf ke negara lain meski terbukti salah. jangan lupa indonesia adalah paru-paru dunia yang hutannya masih banyak, negara lain menghasilkan Co2 hutan kita yang menyerap. kalo hutanya rusak otomatis jadi tanggung jawab bersama ngapain minta maaf segala. mw enanya doank negara2 lain... apalagi diduga yang ngebakar perusahaan asal negeri kunyuk malingsia
Quote:
Original Posted By xshot321►
Ah, Finally ada jawaban juga
Yah, agan tau lah, namanya anak, kan dikira tidak membawa masalah buat ketiga keluarga tersebut..
Sama deh ama hutan :
Pertamanya, indonesia kan ngijinin bahwa perusahaan malaysia dan singapura boleh mengelolah alam hutan indonesia.
Akhirnya, mereka sendirilah yang menyebabkan asap2 dari hutan indonesia ke negara mereka, jadi kita kan udah ngijinin kalo mereka boleh mengelola hutan indonesia dengan cara mereka sendiri, alhasil ? asap2 yang mereka buat terkena negara sendiri + indonesia yang udah ngijinin hutannya di kelola ama negara tersebut.
Trus indonesia yang udah rela "diperas" hutannya, kok minta maaf ?
need another response
====================================================
Yaudah, ane beri contoh lain
Suatu saat, ente dan temen ente kelaperan. ente liat ada warung bakso, akhirnya ente dan temen ente beli bakso di warung itu. karena ente sekarang lagi baik hati, ente traktir tuh temen ente.
Kemudian setelah bakso dateng, temen ente berniat mau mengambil saos, alhasil mangkok tersebut tersenggol temen ente dan kuahnya mengenai baju ente dan temen ente (jadi, dua-duanya sama2 kena kuah bakso)
So, disini siapa yang salah ? temen ente ato ente ?
yak, yang salah disini adalah temen ente.
mengapa cerita ini terkait dengan masalah SBY ?
1. ente = indonesia
2. temen ente = malaysia
indonesia udah meng ijinkan (anggap saja disini "mentraktir") malaysia untuk mengelola hutan di indonesia. lalu, perusahaan malaysia (anggap disini semangkok bakso) berulah dan alhasil asap (anggap kuah) mengenai malaysia dan indonesia (Riau)
itu gan contoh yang lebih mudah dari contoh ane sebelumnya
Ah, Finally ada jawaban juga
Yah, agan tau lah, namanya anak, kan dikira tidak membawa masalah buat ketiga keluarga tersebut..
Sama deh ama hutan :
Pertamanya, indonesia kan ngijinin bahwa perusahaan malaysia dan singapura boleh mengelolah alam hutan indonesia.
Akhirnya, mereka sendirilah yang menyebabkan asap2 dari hutan indonesia ke negara mereka, jadi kita kan udah ngijinin kalo mereka boleh mengelola hutan indonesia dengan cara mereka sendiri, alhasil ? asap2 yang mereka buat terkena negara sendiri + indonesia yang udah ngijinin hutannya di kelola ama negara tersebut.
Trus indonesia yang udah rela "diperas" hutannya, kok minta maaf ?
need another response
====================================================
Yaudah, ane beri contoh lain
Spoiler for here the example:
Suatu saat, ente dan temen ente kelaperan. ente liat ada warung bakso, akhirnya ente dan temen ente beli bakso di warung itu. karena ente sekarang lagi baik hati, ente traktir tuh temen ente.
Kemudian setelah bakso dateng, temen ente berniat mau mengambil saos, alhasil mangkok tersebut tersenggol temen ente dan kuahnya mengenai baju ente dan temen ente (jadi, dua-duanya sama2 kena kuah bakso)
So, disini siapa yang salah ? temen ente ato ente ?
Spoiler for Guess what ?:
yak, yang salah disini adalah temen ente.
mengapa cerita ini terkait dengan masalah SBY ?
1. ente = indonesia
2. temen ente = malaysia
indonesia udah meng ijinkan (anggap saja disini "mentraktir") malaysia untuk mengelola hutan di indonesia. lalu, perusahaan malaysia (anggap disini semangkok bakso) berulah dan alhasil asap (anggap kuah) mengenai malaysia dan indonesia (Riau)
itu gan contoh yang lebih mudah dari contoh ane sebelumnya
ane boleh minta rate gak gan ?
Sumber MERDEKAmatabelo
0
10.3K
Kutip
167
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan