Bandung - Meroketnya harga ayam potong di Jabar membuat puluhan ribu pedagang dirundung resah. Mereka merugi lantaran harga jual ayam melonjak naik menembus Rp 34 ribu per kilogram. Pedagang pun mengancam mogok jualan.

"Pedagang ayam di Jabar itu ada sekitar 25 ribu. Mereka tersebar berjualan di 103 pasar tradisional. Kalau harga ayam tetap tidak stabil dan pemerintah tidak turun tangan, pedagang ayam seluruh Jabar akan mogok massal atau berhenti berjualan," jelas Pengurus Persatuan Pedagang Pasar dan Warung Tradisioal (Pesat) Jabar, Yoyo Sutarya.

Pria yang menjabat sebagai Divisi Perunggasan Pesat Jabar itu menyampaikannya kepada wartawan saat ditemui di Pasar eks Bazar Matahari, Kota Bandung, Selasa (25/6/2013).

Yoyo menegaskan, ancang-ancang mogok jualan para pedagang ayam itu sudah di depan mata jika tidak ada reaksi atau tanggapan dari Pemprov Jabar. Maka itu, pedagang ayam pun mendesak instansi terkait bergegas menstabilkan harga.

"Kalau hingga Minggu ini tidak ada perubahan atau harga tetap tinggi, pekan depan kami siap mogok massal bejualan dan turun ke jalan menggelar unjuk rasa," ucap Yoyo sambil menambahkan pihaknya sudah bosan beraudiensi dengan pihak pemerintah lantaran tidak menghasil solusi terbaik.

Menurut Yoyo, usai ditetapkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdi oleh pemerintah, harga ayam potong merangkak naik. Semula harga normal Rp 24 ribu per kilogram, kini menanjak tak terkendali mencapi Rp 34 ribu.

Ia menjelaskan, menanjaknya harga ayam itu ada beberapa faktor. Bisa karena berkurangnya pasokan dari distributor, serta dugaan sengaja dilangkakan oleh oknum peternak berkaitan momen kenaikan harga BBM.

"Selain itu diduga ada peternak mengurangi anak ayam atau DOC. Kondisi itu membuat bandar kesulitan memperolehnya," ungkap Yoyo.

Sumber: [URL="http://news.detik..com/bandung/read/2013/06/25/123525/2283464/486/harga-ayam-meroket-25-ribu-pedagang-di-jabar-ancam-mogok-jualan?g991101485"]http://news.detik..com/[/URL]