- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[cara] Menentukan Peringkat FIFA


TS
tozbro
[cara] Menentukan Peringkat FIFA
Sejak pertama kali diberlakukan pada Desember
1992, Asosiasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah mengubah
sistem perhitungan poin sebagai referensi penentuan peringkat
FIFA. Saat ini, FIFA memberlakukan perhitungan poin baru seusai
Piala Dunia Afrika Selatan 2010.
Lantas bagaimana cara menghitung poin bagi negara-negara yang
bertanding?
Berikut penjelasan dari Kompas.com seperti yang menjadi
standarisasi FIFA sejak dua tahun lalu:
Faktor-faktor yang penentuan poin yang didapat dalam setiap
pertandingan terdiri dari hasil pertandingan, status pertandingan,
kekuatan lawan, dan kekuatan regional.
1. Hasil pertandingan
- Menang bernilai 3 poin
- Menang melalui adu penalti bernilai 2 poin
- Seri bernilai 1 poin
- Kalah melalui adu penalti bernilai 1 poin
- Kalah tak mendapat nilai
2. Status pertandingan
Status pertandingan digunakan sebagai faktor pengali. Semakin
penting pertandingan yang dijalankan, kian besar juga faktor
pengalinya.
- Laga uji coba dikalikan 1,00
- Laga kualifikasi Piala Kontinental (contoh: Piala Asia, Piala Eropa,
dsb) dan Piala Dunia dikalikan 2,50
- Putaran final Piala Kontinental dikalikan 3,00
- Putaran final Piala Dunia dikalikan 4,00
3. Kekuatan dan peringkat lawan
Semakin tinggi peringkat lawan yang dihadapi, maka makin besar
poin yang bisa diraih. Calon lawan yang dihadapi juga masuk
sebagai faktor pengali dengan rumus yang ditetapkan:
Pengali kekuatan lawan = (200 - peringkat FIFA lawan) / 100
Contohnya: kalau melawan Jerman (peringkat 2 dunia), maka faktor
pengalinya adalah (200 - 2) / 100 = 1,98 Bagi setiap tim yang
menghadapi peringkat pertama dunia, maka faktor pengalinya
otomatis menjadi 2,00 bukan 1,99. Dan, bagi yang melawan tim
dengan peringkat ke-150 dunia ke bawah, maka akan dibulatkan
menjadi 0,50.
4. Kekuatan regional FIFA juga akan memperhitungkan kekuatan
lawan dari segi regional atau wilayah, misalnya AFC, UEFA,
Conmebol, dsb. Setiap konfederasi diberi bobot antara 0,85 sampai
1,00, berdasarkan penampilan relatif konfederasi dalam tiga piala
dunia terakhir. Untuk faktor pengali terbaru, maka akan
digunakan seusai Piala Dunia Afsel 2010 lalu. Berikut nilainya:
- UEFA dikalikan 1,00
- Conmebol dikalikan 1,00
- Concacaf dikalikan 0,88
- AFC dikalikan 0,86
- CAF dikalikan 0,86
- OFC dikalikan 0,85
Faktor pengali yang digunakan merupakan rerata bobot kekuatan
dua tim yang saling berhadapan, dengan rumus:
Pengali kekuatan regional = (Bobot regional tim 1 + bobot regional
tim 2) / 2
Contohnya, Indonesia melawan Jerman, maka faktor pengalinya
adalah (0,86 + 1,00) / 2 = 0,93
Perhitungan poin terakhir
Semua faktor tersebut dikalikan dan hasilnya akan dikali 100,
kemudian dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
Perhitungan poin = 100 x ((hasil pertandingan) x (status
pertandingan) x (kekuatan lawan) x (kekuatan regional))
Misalkan Indonesia menang lewat waktu normal menghadapi
Jerman di ajang Piala Dunia:
Hasil pertandingan: Indonesia 2-0 Jerman
Poin Indonesia: 100 x (3 x 4 x 1,98 x 0,93) = 2209,68 atau
dibulatkan menjadi 2210 poin
Menentukan Poin untuk Peringkat FIFA
Setelah didapat poin terakhir, selanjutnya FIFA akan
mengakumulasi poin setiap negara selama empat tahun terakhir.
Contoh, mengapa Indonesia saat ini memiliki poin 111 dan berada
di peringkat ke-170 dunia:
- Pada 2009: 97,11 poin rata-rata dikalikan bobot 20 persen =
19,42
- 2010: 38,68 poin rata-rata dikalikan bobot 30 persen = 11,6
- 2011: 114,35 poin rata-rata dikalikan bobot 50 persen = 51,18
- 2012: 22,36 poin rata-rata dikalikan bobot 100 persen = 22,36
Hasil poin yang didapat Indonesia: (19,42 + 11,6 + 57,18 + 22,36)
= 111 poin
http://bola.kompas.com/read/2012/10/...stem.Poin.FIFA
Wajar saja peringkat TimNas masih diatas 140an
1992, Asosiasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah mengubah
sistem perhitungan poin sebagai referensi penentuan peringkat
FIFA. Saat ini, FIFA memberlakukan perhitungan poin baru seusai
Piala Dunia Afrika Selatan 2010.
Lantas bagaimana cara menghitung poin bagi negara-negara yang
bertanding?
Berikut penjelasan dari Kompas.com seperti yang menjadi
standarisasi FIFA sejak dua tahun lalu:
Faktor-faktor yang penentuan poin yang didapat dalam setiap
pertandingan terdiri dari hasil pertandingan, status pertandingan,
kekuatan lawan, dan kekuatan regional.
1. Hasil pertandingan
- Menang bernilai 3 poin
- Menang melalui adu penalti bernilai 2 poin
- Seri bernilai 1 poin
- Kalah melalui adu penalti bernilai 1 poin
- Kalah tak mendapat nilai
2. Status pertandingan
Status pertandingan digunakan sebagai faktor pengali. Semakin
penting pertandingan yang dijalankan, kian besar juga faktor
pengalinya.
- Laga uji coba dikalikan 1,00
- Laga kualifikasi Piala Kontinental (contoh: Piala Asia, Piala Eropa,
dsb) dan Piala Dunia dikalikan 2,50
- Putaran final Piala Kontinental dikalikan 3,00
- Putaran final Piala Dunia dikalikan 4,00
3. Kekuatan dan peringkat lawan
Semakin tinggi peringkat lawan yang dihadapi, maka makin besar
poin yang bisa diraih. Calon lawan yang dihadapi juga masuk
sebagai faktor pengali dengan rumus yang ditetapkan:
Pengali kekuatan lawan = (200 - peringkat FIFA lawan) / 100
Contohnya: kalau melawan Jerman (peringkat 2 dunia), maka faktor
pengalinya adalah (200 - 2) / 100 = 1,98 Bagi setiap tim yang
menghadapi peringkat pertama dunia, maka faktor pengalinya
otomatis menjadi 2,00 bukan 1,99. Dan, bagi yang melawan tim
dengan peringkat ke-150 dunia ke bawah, maka akan dibulatkan
menjadi 0,50.
4. Kekuatan regional FIFA juga akan memperhitungkan kekuatan
lawan dari segi regional atau wilayah, misalnya AFC, UEFA,
Conmebol, dsb. Setiap konfederasi diberi bobot antara 0,85 sampai
1,00, berdasarkan penampilan relatif konfederasi dalam tiga piala
dunia terakhir. Untuk faktor pengali terbaru, maka akan
digunakan seusai Piala Dunia Afsel 2010 lalu. Berikut nilainya:
- UEFA dikalikan 1,00
- Conmebol dikalikan 1,00
- Concacaf dikalikan 0,88
- AFC dikalikan 0,86
- CAF dikalikan 0,86
- OFC dikalikan 0,85
Faktor pengali yang digunakan merupakan rerata bobot kekuatan
dua tim yang saling berhadapan, dengan rumus:
Pengali kekuatan regional = (Bobot regional tim 1 + bobot regional
tim 2) / 2
Contohnya, Indonesia melawan Jerman, maka faktor pengalinya
adalah (0,86 + 1,00) / 2 = 0,93
Perhitungan poin terakhir
Semua faktor tersebut dikalikan dan hasilnya akan dikali 100,
kemudian dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
Perhitungan poin = 100 x ((hasil pertandingan) x (status
pertandingan) x (kekuatan lawan) x (kekuatan regional))
Misalkan Indonesia menang lewat waktu normal menghadapi
Jerman di ajang Piala Dunia:
Hasil pertandingan: Indonesia 2-0 Jerman
Poin Indonesia: 100 x (3 x 4 x 1,98 x 0,93) = 2209,68 atau
dibulatkan menjadi 2210 poin
Menentukan Poin untuk Peringkat FIFA
Setelah didapat poin terakhir, selanjutnya FIFA akan
mengakumulasi poin setiap negara selama empat tahun terakhir.
Contoh, mengapa Indonesia saat ini memiliki poin 111 dan berada
di peringkat ke-170 dunia:
- Pada 2009: 97,11 poin rata-rata dikalikan bobot 20 persen =
19,42
- 2010: 38,68 poin rata-rata dikalikan bobot 30 persen = 11,6
- 2011: 114,35 poin rata-rata dikalikan bobot 50 persen = 51,18
- 2012: 22,36 poin rata-rata dikalikan bobot 100 persen = 22,36
Hasil poin yang didapat Indonesia: (19,42 + 11,6 + 57,18 + 22,36)
= 111 poin
http://bola.kompas.com/read/2012/10/...stem.Poin.FIFA
Wajar saja peringkat TimNas masih diatas 140an
0
1.7K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan