karmilaAvatar border
TS
karmila
Inilah 25 Orang yang Terima Aliran Dana dari Ahmad Fathanah , termasuk Anis Matta?
Inilah 25 Orang yang Terima Aliran Dana dari Ahmad Fathanah
Senin, 24 Juni 2013 , 20:44:00 WIB



RMOL. Surat dakwaan milik Ahmad Fathanah membeberkan sejumlah transaksi dengan berbagai keperluan di tahun 2012. Tercatat ada transaksi sebesar Rp7.742.848.595.00 yang mengalir ke 25 nama. Jaksa KPK, Afni Carolina yang bertindak membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta (Senin, 24/6) menyebutkan, uang Fathanah dikirim dengan menggunakan rekening Bank Mandiri, KCP Depok Kartini.

Berikut 25 orang yang tercatat menerima duit dari Ahmad Fathanah:
  1. Surtini Gulyani sebanyak lima kali dengan total transfer Rp138 juta.
  2. Tri Kurnia Rahayu sebanyak 16 kali dengan total Rp371.500.000. Sebanyak Rp114 juta digunakan untuk pelunas mobil Hinda Civic putik B 2212 TK.
  3. Dewi Kirana sebanyak empat kali dengan total transfer Rp27.150.000.
  4. Yuli Puspita Sari sebanyak tiga kali dengan total Rp105 juta.
  5. Evi Anggraini sebanyak 19 kali dengan total Rp767.400.000.
  6. Dewi Akmalia sebanyak empat kali dengan total Rp166 juta.
  7. Muslim Abdullah sebanyak satu kali dengan total Rp20 juta.
  8. Najamuddin Mara Hamid sebanyak satu kali dengan total Rp400 juta untuk biaya pemilihan pasangan calon gubernur Ilham Arief Sirajuddin.
  9. Amel Fadly sebanyak empat kali dengan total Rp4.071 miliar untuk biaya pemilihan pasangan calon gubernur Ilham Arief Sirajuddin.
  10. Putri Devani Kusumandari sebanyak satu kali dengan total Rp50 juta.
  11. Denni Pramudia Adiningrat sebanyak 10 kali dengan total Rp497 juta.
  12. Priyatno Edi Kuncoro sebanyak dua kali dengan total Rp500 juta.
  13. Ahmad Maulana sebanyak satu kali dengan total Rp50 juta.
  14. Andi Revi Febrianto sebanyak satu kali dengan total Rp35 juta.
  15. Rama Pratama sebanyak satu kali dengan total Rp50 juta untuk pembayaran kegiatan Luthfi Hasan Ishaaq.
  16. Etty Suhaeti sebanyak dua kali dengan total Rp28.150.000.
  17. Sofina Rutami Nasution sebanyak satu kali dengan total Rp20 juta.
  18. Muhammad Nur sebanyak empat kali dengan total Rp200 juta.
  19. PT William Mobil sebanyak satu kali dengan total Rp8.873.595.
  20. Abdul Kharis Almashyari sebanyak satu kali dengan total Rp50 juta.
  21. Ahmad Zaky sebanyak satu kali dengan total Rp50 juta.
  22. Komarudin sebanyak dua kali dengan total Rp80 juta.
  23. Sefti Sanustika sebanyak satu kali dengan totak Rp10 juta.
  24. Khadijah Azhari atau Ayu Azhari sebanyak satu kali melalui rekening Axel Djody Gondokusumo dengan total Rp10 juta.
  25. Kenang Prasetyo Hutomo sebanyak satu kali dengan total Rp37.785.000.

http://www.rmol.co/read/2013/06/24/1...hmad-Fathanah-

Anis Kaget Disebut Terima Rp1,9 M
Mon,24 June 2013

JAKARTA,FAJAR -- Kasus dugaan korupsi suap impor daging sapi yang mendudukkan Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah sebagai terdakwa mulai bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 24 Juni. Jaksa membacakan BAP yang menyebut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menerima suap dari Fathanah. Anis disebut menerima uang Rp1,9 miliar dari tersangka penerima suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah. Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Avni Carolin, pada sidang tindak pidana korupsi kemarin menyebut uang itu diberikan Fathanah berdasarkan perintah mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. "Uang itu diberikan ke Anis Matta terkait kuota impor benih kopi," kata Avni saat membacakaan dakwaan terhadap Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 24 Juni kemarin. Menurut dia, uang sebesar Rp1,9 itu diserahkan ke Anis Matta melalui Yuddy Setiawan. Avni menyatakan Anis Matta mendapat uang itu selaku Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan Sekretaris Jenderal PKS.

Dalam kasus ini, Luthfi didakwa menerima uang Rp1,3 miliar terkait pengurusan tambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indonesiauna Utama. Pemberian ini diduga sebagai uang muka dari total Rp40 miliar yang dijanjikan dua petinggi PT Indonesiauna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendy. Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan nama Presiden PKS Anis Matta yang disebut dalam persidangan Lutfhi Hasan Ishaaq akan menjadi pertimbangan hakim untuk memberikan keputusan. "Fakta hukum di persidangan, menjadi pertimbangan hakim untuk memutuskan. PKS tidak masuk ranah itu," kata Mahfudz di DPR, Jakarta kemarin. Namun demikian menurutnya, setiap fakta persidangan harus diuji secara hukum. Sehingga belum ada kemungkinan Anis untuk dinonaktifkan dari jabatannya. "Itu baru pengakuan masih harus diuji di persidangan. Masih jauh lah (dinonaktifkan)," ucapnya.

PKS ujar Mahfudz, sudah menyerahkan masalah hukum terkait Lutfhi kepada kuasa hukum. "PKS sudah menyerahkan ke kuasa hukum. Yang direspons PKS yang diungkap di luar persidangan," kata Ketua Komisi I DPR tersebut. Partai yang dipimpin Anis Matta itu lanjut Mahfud, memberikan dukungan kepada Luthi yang menjadi terdakwa dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Dukungan itu menurut Mahfudz, dengan memberikan tim hukum yang berasal dari kader PKS. "Support kita adalah pada penguatan tim hukum," terang dia.

Anis Matta yang dikonfirmasi terkait kasus ini belum berhasil diperoleh keterangannya. Staf bidang media Anis, Ahmad Sahal mengaku Anis belum tahu isi persidangan kemarin. Mantan Wakil Ketua DPR RI itu menurut Sahal baru tiba di Jakarta malam tadi. "Masih mau dipelajari mengapa nama Pak Anis Matta disebut-sebut. Secepatnya akan ada pernyataan resmi dari Pak Anis," kata Sahal. Dalam persidangan kemarin, jaksa KPK mendakwa Ahmad Fathanah turut serta atau bersama-sama dengan Luthfi Hasan Ishaaq menerima suap Rp1,3 miliar dari Direktur Utama Maria Elizabeth Liman melalui Direktur PT Indonesiauna Utama, Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi. "Uang itu diterima dalam kurun waktu 5 Oktober 2012 sampai 29 Januari 2013 di Resto Angus Steak House Senayan City dan di kantor PT Indonesiauna Utama," ungkap JPU KPK Avni Carolina saat membacakan surat dakwaan Fathanah, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin kemarin.

Uang itu disebut JPU adalah bagian dari Rp40 miliar yang dijanjikan Maria. Jaksa menyebutkan bahwa Fathanah alias Olong diduga menerima suap untuk mendorong agar Luthfi Hasan sebagai Anggota DPR 2009-2014 yang juga Presiden PKS menggerakkan pejabat Kementerian Pertanian. Jaksa menyebutkan bahwa Fathanah alias Olong diduga menerima suap untuk mendorong agar Luthfi Hasan sebagai Anggota DPR 2009-2014 yang juga Presiden PKS menggerakkan pejabat Kementan. Hal itu, supaya pejabat Kementan merekomendasikan penambahan kuota impor daging sapi yang dipesan Grup Indonesiauna
http://www.fajar.co.id/nasional/2686545_5712.html

KPK: Data Oknum PKS yang Terima Dana dari Fathanah Akan Dibuka di Sidang
Senin, 20/05/2013 19:23 WIB

Jakarta - KPK mengamini menerima data dari Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) soal aliran dana Fathanah ke oknum petinggi PKS selain Luthfi Hasan. KPK akan membuka siapa yang menerima di persidangan. "Sudah dilaporkan sama PPATK. Dan tentunya kita punya kewajiban itu, nanti dibuka ketika persidangan," kata Ketua KPK Abraham Samad usai 'Peluncuran Pedoman Multidoor untuk Pidana Korporasi' di Hotel Le Meridien, Jl Sudirman, Jakarta, Senin (20/5/2013).

Samad juga berkomentar perihal penyangkalan Luthfi di persidangan bahwa dirinya menerima dana dari Fathanah. "Terdakwa atau tersangka itu punya hak membantah atau mengingkari. Tapi tentunya KPK juga mempunyai bukti fakta-fakta yang menurut KPK itu sudah cukup. Jadi tidak ada masalah, setiap orang punya hak melakukan pembelaan, pembantahan dan sebagainya," urai Samad.

Pastinya, Samad menegaskan, KPK akan melakukan penelusuran terkait data aliran ke oknum PKS itu. "Kita masih terus menelusuri, kembangkan, dan tentunya ini bagian dari penyidikan dan untuk sementara kita belum bisa buka ke publik. Jadi nanti biar faktanya akan terbuka di depan persidangan," tutupnya.
[url]http://news.detik..com/read/2013/05/20/192326/2251147/10/?nd772204topnews[/url]

PPATK: Sekitar 10 Oknum Petinggi PKS Terima Dana Fathanah
Liputan 6 – Sel, 21 Mei 2013

Liputan6.com, Jakarta : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya aliran dana ke sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera. "Tidak banyak, kurang dari 10," kata Kepala PPATK, M Yusuf. Meski demikian, Yusuf mengakui, PPATK belum menemukan indikasi aliran dana dari Fathanah ke PKS. "Kalau ke partai kami belum temukan, tapi oknum-oknum ada," ujar Yusuf di Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Namun, Yusuf tidak bersedia menyebutkan siapa saja oknum PKS yang menerima uang dari Fathanah. "Saya dilarang oleh undang-undang menyebutkan nama, nomor rekening, dan sebagainya," ujarnya. Presiden PKS Anis Matta menegaskan tak ada aliran dana dari Ahmad Fathanah ke partainya. "Kalau yang ke partai tidak ada," kata Anis Matta.

Namun, mantan Sekjen PKS itu mengaku tak tahu mengenai aliran dana dari Fathanah ke Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS. "Kalau urusan dia (Fathanah) sama Pak Luthfi biarkan saja. Saya tidak mengerti detilnya," ujarnya di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (21/5/2013). Anis juga menegaskan, tidak pernah menerima dana dari Fathanah yang kabarnya mencapai Rp 7 miliar. "Tidak ada (terima dana itu)," ujarnya.
http://id.berita.yahoo.com/ppatk-sek...070700111.html

KPK Telusuri Aliran Dana Fathanah ke Petinggi PKS
SELASA, 21 MEI 2013 | 05:59 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi masih menelusuri aliran dana ke petinggi Partai Keadilan Sejahtera dari tersangka kasus suap impor daging sapi Ahmad Fathanah. Komisi mengaku belum bisa membuka hasil penyelidikannya pada publik soal aliran dana ke sejumlah pihak. "Kita masih terus menelusuri, mengembangkan, dan tentunya ini bagian dari penyidikan dan untuk sementara belum bisa kami buka ke publik. Jadi nanti biar faktanya terbuka di persidangan," ujar Abraham ditemui di Hotel Le Meridien, Senin, 20 Mei 2013.

KPK mengaku sudah mengantongi nama-nama penerima duit Fathanah. "Sudah dilaporkan oleh PPATK, dan tentunya kita punya kewajiban untuk membuka bukti di persidangan," ujar Abraham. Sebelumnya, Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf enggan menyebut adanya aliran dana dari Direktur PT Cipta Inti Parmindo Yudi Setiawan kepada tersangka suap impor daging Ahmad Fathanah. Fathanah disebut mengalirkan duit ke sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera. "Kami tidak bisa menyebutkan satu-persatu, undang-undang melarang itu," ujar Yusuf. Dia enggan menyebutkan adanya aliran duit dari Yudi kepada Fathanah. "Aliran dari Fathanah kepada beberapa oknum memang ada," ujar Yusuf. Dia mengaku sudah mengirimkan laporan hasil analisis terkait Fathanah kepada KPK.

Majalah Tempo edisi 20 Mei 2013 menyebut adanya aliran duit dari Yudi kepada Fathanah. Haji Oolong--nama lain Fathanah, disebut menerima duit Rp 16,75 miliar dari Yudi. Penyerahan uang itu terekam dalam dokumen tanda terima berupa tulisan tangan Fathanah yang salinannya dimiliki oleh Tempo.

Fathanah disebut Yudi mengalirkan duit itu kepada petinggi PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Anis Matta. Kepada Luthfi, Fathanah menyerahkan langsung duit tersebut. Sedangkan kepada Anis, Fathanah menitipkan duit melalui adik Anis, Saldi Matta. Saldi sebelumnya membantah pernah dititipkan uang. Dia hanya mengaku memiliki piutang sebesar Rp 50 juta pada Fathanah. Sedangkan, bekas supir Fathanah, Nurhasan menyatakan pernah menyerahkan bungkusan duit pada Luthfi di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Abraham menyatakan lembaganya bakal melakukan pendalaman soal aliran duit kepada Fathanah. "Semuanya masih akan kami kembangkan," ujar Abraham saat ditanya ihwal peranan Yudi Setiawan sebagai penyetor duit pada Fathanah.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...e-Petinggi-PKS

------------------------------

Kalau sudah mulai jelas begini, itu mah namanya bukan pitnah dan di dzolimi lagi. Tapi serakah!



emoticon-Ngakak
Diubah oleh karmila 25-06-2013 00:50
0
2.9K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan