- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hati-hati Jelang Pemilu, Kasus Kerumunan Massal spt Sepakbola Gampang Dibuat Rusuh


TS
karmila
Hati-hati Jelang Pemilu, Kasus Kerumunan Massal spt Sepakbola Gampang Dibuat Rusuh

Pelemparan Bus Persib, Aksi Terencana, Rapi dan Cepat
Selasa, 25 Juni 2013 , 06:06:00
PELEMPARAN bus awak Persib Bandung sebelum menghadapi Persija Jakarta, Sabtu (22/6), lalu masih jadi misteri. Siapa yang melakukan penyerangan dan apa motif dibaliknya. Jajaran petinggi The Jakmania, sapaan suporter fanatik Persija, dengan tegas menyatakan jika yang melakukan aksi tersebut bukanlah anggotanya. Mereka menjelaskan, bahwa ada oknum tertentu yang dengan sengaja ingin mengacaukan suasana damai dan ketertiban yang sejauh ini dijaga The Jakmania. “Tiga hari sebelumnya kami bertemu dengan perwakilan Bobotoh (sapaan pendukung Persib).
Mereka meminta kami berhati-hati kalau ada kemungkinan pemanfaatan momen pertandingan tersebut. Tapi yang utama saat ini, kami memegang pernyataan Djadjang Nurdjaman (pelatih Persib),” jelas wakil ketua The Jakmania, Richard Ahmad Supriyanto. “Djadjang mengatakan, saat itu pelaku memakai baju preman, bukan dari pihak yang selama digambarkan memakai baju oranye (warna jersey Persija) dan disebut-disebut oleh media selama ini. Dan polisi juga belum bisa memastikan siapa sebenarnya pelakunya,” tambah Richard.
Pernyataan Djajang yang menjadi patokan petinggi The Jakmania, diketahui Richard sebelum manager Persib, Umuh Muchtar, dan para pemain Persib memberikan keterangan menganai kronologis kejadian tersebut. Richard juga menjelaskan, jika pengerusakan bus pemain Persib dilakukan dengan sangat cepat. Ini dianggap tidak biasa. Berdasarkan pengalaman, saat melakukan aksi pasti The Jakmania masih berkumpul di lokasi kejadian perkara. “Kami melihat ada potensi jika kejadian tersebut seolah teroganisir. Karena setelah kejadian berlangsung, semua pelaku langsung hilang dari tempat kejadian perkara. Semuanya seolah teroganisir. Karena biasa, kalau suporter pasti ada yang tertinggal di tempat kejadian. Tapi kalau ini, semua hilang begitu saja,” tandas Richard
http://www.jpnn.com/read/2013/06/25/...api-dan-Cepat-
Polisi Buru Bobotoh Pelaku Sweeping Plat B
Selasa, 25 Juni 2013 , 06:00:00
BANDUNG - Kepolisian Resor Kota Besar(Polrestabes) Bandung terus melakukan penyelidikan atas aksi perusakan yang dilakukan oknum pendukung Persib yang lebih dikenal dengan sebutan Bobotoh pada Sabtu (22/6) lalu. Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Sutarno, mengatakan bahwa kini pihaknya sudah menemukan titik terang tentang para pelaku pengrusakan. "Sudah ada enam orang yang terlihat melakukan perusakan di daerah Pasteur," jelas Sutarno saat ditemui usai acara seminar di Universitas Langlang Buana Bandung, Senin (24/6).
Enam orang oknum Bobotoh tersebut terekam Closed Circuit Television (CCTV) saat melakukan aksi pengrusakan. Karenanya, wajah-wajah yang tertangkap CCTV pun jadi buruan polisi."Ada juga yang mengambil gambar di daerah Jalan Braga. Tapi gambarnya gelap, karena agak malam jadi susah teridentifikasi," ucapnya.
Sutarno menambahkan, kini polisi masih terus melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap para pelaku karena aksi itu sudah tindakan kriminal. "Untuk antisipasi terhadap hal yang tidak diinginkan, kami telah menurunkan personel guna melakukan penjagaan dibeberapa titik kumpul para bobotoh dan juga tempat wisata dengan pengaman terbuka dan tertutup," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan Bobotoh berkumpul di pintu keluar gerbang tol Pasteur untuk menunggu kepulangan tim kesayangan mereka, Persib Bandung yang batal bertanding melawan Persija Jakarta. Tim Persib terpaksa tak mau meladeni Persija di SU GBK karena bus yang mereka tumpangi jadi sasaran perusakan oleh Jakmania. Setelah menunggu dan mendapat kepastian Persib tidak pulang ke Bandung, para bobotoh membubarkan diri. Namun aksi anarkis dilakukan oleh oknum Bobotoh yang melakukan aksi sweeping kepada mobil ber pelat B (Jakarta) dan melakukan pengrusakan. Diduga kuat buntut dari aksi penyerangan kepada mobil bus Persib di Jakarta
http://www.jpnn.com/read/2013/06/25/...eeping-Plat-B-
Penumpang Mobil Pelat B Tewas Dilempar Batu
SENIN, 24 JUNI 2013 | 12:45 WIB

Ruas Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
TEMPO.CO, Bandung - Seorang warga Bekasi, Agus Wahyudi, tewas setelah Avanza nomor polisi B-1580-FKC yang ditumpanginya dilempar batu oleh pelaku tak dikenal saat melintas di tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi Km 79, Senin, 24 Juni 2013. Kepala Subbagian Lalu Lintas Tol Purbaleunyi Cabang Pasteur Andrie Kustiawan membenarkan kantornya menerima laporan peristiwa maut itu Subuh tadi. "Kejadiannya dinihari tadi di Km 79 arah Jakarta di kawasan Babakan Cikao. Pelaku diduga melemparkan batu cukup besar dari jembatan akses ke Jatiluhur yang membentang di atas tol," ujar dia kepada Tempo, Senin, 24 Juni 2013.
Batu yang dilemparkan pelaku, kata Andrie, menembus kaca depan kiri mobil dan mengenai dada korban. "Korban ini duduk di kursi penumpang yang di depan sebelah kiri pengemudi. Dia kemungkinan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit di Purwakarta," kata dia. Otoritas tol Purbaleunyi Pasteur belum mengetahui identitas pelaku. "Yang jelas orang yang melempar batu seperti itu orang enggak beres. Kasusnya sekarang masih ditangani Polres Purwakarta," kata Andrie.
Dari informasi dihimpun, Agus, 41 tahun, adalah warga Jalan Haji Murdan RT 05 RW 07 Kelurahan Jatimulya, Kota Bekasi. Dalam mobil yang melaju ke arah Jakarta tersebut, Agus bersama istrinya dan tiga penumpang lain. Sesaat setelah kejadian, Agus langsung dilarikan ke RS MH Thamrin Purwakarta. Juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul menjelaskan kasus pelemparan maut itu sedang diselidiki jajaran reserse kriminal Polres Purwakarta. Terkait kasus ini, kata dia, polisi sudah mengamankan dua orang yang sedang mabuk tak jauh dari lokasi beberapa saat setelah kejadian. "Kemarin sore rombongan Bobotoh Persib memang sempat melintas di jembatan itu. Namun, pelaku dan motif pelemparan masih diselidiki. Kedua pemabuk yang diamankan juga sudah dimintai keterangan," kata Martinus.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...-Dilempar-Batu
-------------------------
Bukan bermaksud membesar-besarkan, atau lebay, tetapi kasus konflik horisontal seperti aksi pendukung sepakbola di Bandung kemarin itu, bisa saja dimanfaatkan untuk menimbulkan ketakutan dan anarkhi di tengah masyarakat, apalagi ini menjelang pemilu. Perkelahian antar supporter sepakbola sih biasa, tetapi menjadi tidak biasa kalau konflik itu sampai memakai cara-cara razia dan ada yang terbunuh segala. Masyarakat dan aparat keamanan agar perhatian sekali dengan kasus-kasus yang melibatkan banyak kumpulan orang dalam keramaian, seperti sepakbola atau konser musik, yang sangat berpotensi dibuat rusuh oleh provokator. Kegagalan demo-demo BBM bisa jadi pihak-pihak yang tak ingin masyarakat kita damai dan tenang, terus berupaya melakukan hal-hal yang mengusik keharmonisan diantara mereka. Mengapa bisa begitu? Asal tahu ajalah, yang terjadi tahun depan itu di negara kita, bukan sekedar Pemilu dan Pilpres, tapi itu menyangkut masalah suksesi atau peralihan kekuasaan. Pasti semua orang dan kekuatan politik serta 'vested interest' dari dalam dan luar negeri, ingin ikut berkuasa pula, meski dengan jalan apapun!

Diubah oleh karmila 25-06-2013 00:30
0
981
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan