Masjid Agung Sheikh Zayed diprakarsai oleh almarhum Presiden dari Uni Emirat Arab (UEA), HH Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, yang ingin mendirikan sebuah struktur yang menyatukan keragaman budaya dunia Islam, nilai-nilai sejarah dan arsitektur modern dan seni [2] tempat peristirahatan terakhirnya terletak di samping masjid di halaman yang sama. Ini adalah masjid terbesar di Uni Emirat Arab dan masjid terbesar kedelapan di dunia. Situs Masjid ini setara dengan ukuran lima sepakbola. Selama Idul Fitri dapat dikunjungi lebih dari 40.000 orang.

Perpustakaan, yang terletak di utara atau timur menara, melayani masyarakat dengan buku-buku klasik dan publikasi menangani berbagai mata pelajaran Islam: ilmu, peradaban, kaligrafi, seni, koin dan termasuk beberapa publikasi langka sejak lebih dari 200 tahun. Dalam refleksi dari keragaman dunia Islam dan Uni Emirat Arab, koleksi terdiri dari materi dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia, Spanyol, Jerman dan Korea.

6