- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Trik Menggunakan Media Sosial untuk Promosi Jualan Online
TS
SuicideSilence
Trik Menggunakan Media Sosial untuk Promosi Jualan Online
Netpreneur.co.id - Berinteraksi dengan pembeli dapat dilakukan via media sosial. Ketersediaan media sosial yang jumlahnya cukup banyak pun mendukung interaksi tersebut. Dewasa ini, warga Indonesia pun mulai ‘ramah’ menggunakan media sosial yang ada, seperti Facebook, Twitter, hingga LinkedIn. Termasuk ketika jualan di Situs Jual Beli Online online.
Media Sosial kadang dipilih sebagai tempat untuk jualan online. Pada tahun 2011 silam, marak terjadi user Facebook yang mengunggah foto-foto produk dan menandai teman-temannya satu per satu agar semua tahu ada produk yang siap dibeli.
Sebaiknya, setiap penjual yang akan mengekspansi publikasi toko online-nya lewat media sosial harus memiliki strategi untuk menggunakan media sosial. Salah satu strateginya adalah dengan menjadi ‘pendengar’ yang baik sebelum ‘berbicara’.
Perhatikan tweet atau post seperti apa yang biasanya dihasilkan oleh pelanggan. Dari sana, penjual bisa mengetahui konten-konten seperti apa yang menjadi ketertarikan pelangaan. Sehingga, penjual bisa menemukan ide atau bahkan merancang ide tersebut ke dalam jadwal pengaturan media sosial. Selain dari pelanggan, penjual juga bisa ‘mendengarkan’ apa yang dikatakan oleh kompetitor yang menjual produk serupa dan juga tokoh-tokoh yang terkenal di bidang entrepreneurship, misalnya saja Bob Sadino .
Setelah mempelajari apa yang biasanya dikatakan oleh pelanggan sampai kompetitor di media sosial-media sosial yang ada, penjual sebaiknya memutuskan media sosial mana yang akan menjadi prioritas dalam berhubungan dengan pelanggan. Supaya, informasi yang disampaikan penjual akan sampai secara efektif kepada pelanggan.
Pada dasarnya, penjual boleh membuka akun pada setiap media sosial yang ada, seperti Facebook, Twitter, Pinterest, YouTube, dan lain sebagainya. Namun, sebaiknya ia punya satu atau dua media sosial yang paling diandalkan. Bahkan untuk mendatangkan pemesanan.
Untuk menemukan media sosial yang akan dijadikan prioritas itu, penjual sebaiknya memerhatikan media sosial yang ramai digunakan oleh sebagian besar pelanggan. Jika target market-nya adalah laki-laki dan perempuan berusia 19 sampai 29 tahun, media sosial yang tepat adalah Twitter. Penjual kemudian bisa menggunakan Twitter untuk berinteraksi dengan pelanggan, mengadakan kuis, hingga mengumumkan promo bulan depan misalnya.
Ketika ‘berbicara’ di depan pelanggan (di linimasa Facebook atau Twitter), pastikan konten yang diproduksi adalah konten yang manusiawi. Artinya, jangan biarkan pelanggan merasa bahwa ia mem-follow akun yang dioperasikan oleh robot. Pilihan kata yang sesuai dengan umur atau latar belakang sosial pelanggan akan membantu penjual untuk mendekatkan diri dengan pelanggan.
Variasi konten pun diperlukan. Mulai dari konten yang lucu dan menghibur, sampai konten yang menambah wawasan pelanggan. Selain itu, kecepatan mem-post konten di media sosial pun perlu diatur. Terlalu sering tweet atau posting akan membuat para pelanggan merasa risih.
sumber
----------------------------------------------------
0
1.7K
12
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan