- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SBY Minta Maaf jadi Headline di Malaysia, Juga kisah petani Jagoan....


TS
buduran
SBY Minta Maaf jadi Headline di Malaysia, Juga kisah petani Jagoan....
Berikut ini berita SBY minta maaf kepada Singapura dan Malaysia soal kabut asap, akhirnya jadi headline online news media milik Malaysia Gan... 
Maaf ya klo repost, delete aja deh mod
Akhirnya jadi HT di media Malaysia....
PM Malaysia ternyata menekan pemerintah pusat di Jakarta lewat statemennya...
Tetapi juga menawarkan bantuan, Pesawat Pembom Air untuk memadamkan kebakaran
Trus.... 2 Petani ini akan dijadikan kambing hitam? hebat sekali, cukup dibutuhkan 2 orang untuk menjadikan Malaysia dan Singapura sebagai Dendeng Asap
-------------------------------
Lucu aja, dari kemarin2 cuman bisa nangkep 2 orang petani

Maaf ya klo repost, delete aja deh mod
Spoiler for SBY Minta Maaf 1:
Senin, 24/06/2013 20:12 WIB
SBY Minta Maaf Kepada Singapura dan Malaysia Soal Kabut Asap
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran lahan gambut di Sumatera telah mengganggu udara Singapura dan Malaysia. Presiden SBY meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia terkait kabut asap yang melanda kedua negara tersebut.
"Atas apa yang tejadi ini, selaku presiden saya meminta maaf dan pengertian saudara-saudara kami di Singapura dan Malaysia," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
SBY mengatakan tidak ada niat Indonesia atas kebakaran yang terjadi tersebut. Pemerintah Indonesia berjanji bertanggungjawab penuh untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dan kami bertanggung jawab terus untuk mengatasi apa yang sedang terjadi sekarang ini," imbuhnya.
SBY berharap semua jajaran terkait fokus untuk mengatasi masalah kebakaran tersebut. SBY yakin masalah ini bisa diatasi dengan segera.
"Insya Allah kita bisa hentikan asap ini," pungkasnya.
(mpr/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/201249/2282960/10/sby-minta-maaf-kepada-singapura-dan-malaysia-soal-kabut-asap
SBY Minta Maaf Kepada Singapura dan Malaysia Soal Kabut Asap
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran lahan gambut di Sumatera telah mengganggu udara Singapura dan Malaysia. Presiden SBY meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia terkait kabut asap yang melanda kedua negara tersebut.
"Atas apa yang tejadi ini, selaku presiden saya meminta maaf dan pengertian saudara-saudara kami di Singapura dan Malaysia," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
SBY mengatakan tidak ada niat Indonesia atas kebakaran yang terjadi tersebut. Pemerintah Indonesia berjanji bertanggungjawab penuh untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dan kami bertanggung jawab terus untuk mengatasi apa yang sedang terjadi sekarang ini," imbuhnya.
SBY berharap semua jajaran terkait fokus untuk mengatasi masalah kebakaran tersebut. SBY yakin masalah ini bisa diatasi dengan segera.
"Insya Allah kita bisa hentikan asap ini," pungkasnya.
(mpr/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/201249/2282960/10/sby-minta-maaf-kepada-singapura-dan-malaysia-soal-kabut-asap
Spoiler for SBY Minta Maaf 2:
Senin, 24/06/2013 20:47 WIB
Tragedi Kabut Asap, SBY Sindir Pejabat yang 'Panaskan' Suasana
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Presiden SBY menyindir para pejabat negara yang mengeluarkan pernyataan 'panas' terkait hubungan Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura soal kabut asap. Presiden SBY melarang para pejabat untuk mengeluarkan pernyataan yang tidak akurat.
"Ada satu hal yang ingin saya sampaikan, dari apa yang saya pantau setiap hari ada pernyataan dari sejumlah pejabat yang menurut saya tidak semestinya disampaikan seperti itu. Di samping belum tentu sama satu sama lain, bisa juga belum dicek kebenarannya, ketika diungkapkan jadi persoalan," ungkap Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Menurut SBY, hal itu memicu pejabat Malaysia dan Singapura untuk menanggapi masalah kebakaran tersebut. Sebab, pernyataan para pejabat itu berbeda antara pejabat satu dan lainnya.
"Jajaran pemerintah Indonesia, saya instruksikan untuk tidak memberikan statemen yang tidak semestinya. Kalau ada perusahaan lalai, apakah itu perusahaan Indonesia, apalagi menyebut namanya jelas tidak diperlukan seperti itu, sama halnya menyebutkan perusahaan asing yang dimiliki tetangga kita, itu juga tidak diperlukan," tegasnya.
Yang terpenting saat ini, lanjut SBY, adalah upaya untuk mengatasi bencana asap dan kebakaran tersebut. SBY menginstruksikan tim yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menyelesaikan kebakaran tersebut.
Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup Baltasar Kambuaya menyebut adanya indikasi 8 perusahaan Malaysia melakukan pembakaran lahan di Riau. Jika sudah cukup bukti, kedelapan perusahaan itu akan diajukan ke pengadilan.
"Di area konsesi mereka ditemukan kebakaran. Ini yang akan kita selidiki lebih lanjut. Tim penyidik kita masih berada di lokasi saat ini untuk melakukan investigasi lebih lanjut," kata Menteri LH Balthasar Kambuaya dalam jumpa pers di Lanud Pekanbaru, Sabtu (22/6/2013).
Balthasar menjelaskan 8 perusahaan itu adalah PT Langgam Inti Hiberida, PT Bumi Rakksa Sejati, PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Adei Plantation, PT Jatim Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industri, dan PT Mustika Agro Lestari.
(mpr/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/204705/2282980/10/tragedi-kabut-asap-sby-sindir-pejabat-yang--panaskan--suasana
Tragedi Kabut Asap, SBY Sindir Pejabat yang 'Panaskan' Suasana
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Presiden SBY menyindir para pejabat negara yang mengeluarkan pernyataan 'panas' terkait hubungan Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura soal kabut asap. Presiden SBY melarang para pejabat untuk mengeluarkan pernyataan yang tidak akurat.
"Ada satu hal yang ingin saya sampaikan, dari apa yang saya pantau setiap hari ada pernyataan dari sejumlah pejabat yang menurut saya tidak semestinya disampaikan seperti itu. Di samping belum tentu sama satu sama lain, bisa juga belum dicek kebenarannya, ketika diungkapkan jadi persoalan," ungkap Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Menurut SBY, hal itu memicu pejabat Malaysia dan Singapura untuk menanggapi masalah kebakaran tersebut. Sebab, pernyataan para pejabat itu berbeda antara pejabat satu dan lainnya.
"Jajaran pemerintah Indonesia, saya instruksikan untuk tidak memberikan statemen yang tidak semestinya. Kalau ada perusahaan lalai, apakah itu perusahaan Indonesia, apalagi menyebut namanya jelas tidak diperlukan seperti itu, sama halnya menyebutkan perusahaan asing yang dimiliki tetangga kita, itu juga tidak diperlukan," tegasnya.
Yang terpenting saat ini, lanjut SBY, adalah upaya untuk mengatasi bencana asap dan kebakaran tersebut. SBY menginstruksikan tim yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menyelesaikan kebakaran tersebut.
Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup Baltasar Kambuaya menyebut adanya indikasi 8 perusahaan Malaysia melakukan pembakaran lahan di Riau. Jika sudah cukup bukti, kedelapan perusahaan itu akan diajukan ke pengadilan.
"Di area konsesi mereka ditemukan kebakaran. Ini yang akan kita selidiki lebih lanjut. Tim penyidik kita masih berada di lokasi saat ini untuk melakukan investigasi lebih lanjut," kata Menteri LH Balthasar Kambuaya dalam jumpa pers di Lanud Pekanbaru, Sabtu (22/6/2013).
Balthasar menjelaskan 8 perusahaan itu adalah PT Langgam Inti Hiberida, PT Bumi Rakksa Sejati, PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Adei Plantation, PT Jatim Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industri, dan PT Mustika Agro Lestari.
(mpr/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/204705/2282980/10/tragedi-kabut-asap-sby-sindir-pejabat-yang--panaskan--suasana
Spoiler for SBY Minta Maaf 3:
Senin, 24/06/2013 21:25 WIB
Kabut Asap di Singapura
SBY: Perusahaan Indonesia atau Asing, Hukum Harus Ditegakkan
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Presiden SBY menginstruksikan jajarannya untuk melakukan upaya yang maksimal dalam penanganan kasus kebakaran lahan gambut di Sumatera. Presiden SBY juga meminta dilakukan investigasi menyeluruh terkait kasus tersebut.
"Investigasi juga harus dilaksanakan secara menyeluruh," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Menurut SBY, penyebab kebakaran adalah faktor alam dan ada juga yang faktor manusia. Kebetulan, arah angin dari Sumatera melintasi Singapura dan Malaysia menuju Filipina.
"Inilah juga faktor yang membuat aliran asap itu menjadi tebal seperti sekarang ini di kedua negara tetangga kita," jelasnya.
SBY menegaskan penegakkan hukum harus ditegakkan. Proses hukum diserahkan kepada Polri untuk melakukan investigasi.
"Setelah itu maka akan ketahuan nanti perusahaan-perusahan mana yang lalai dan manakala lalai dan tidak menjalankan aturan, apakah perusahan Indonesia atau asing, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya," tegasnya.
Sementara itu Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pihaknya siap untuk mengusut pelaku pembakaran. Namun sejauh ini polisi masih dalam proses investigasi.
"Itu bagian dari penegakan hukum. Saya kira semua akan berproses ya, kita tunggu hasilnya," kata Timur.
Panglima TNI Agus Suhartono menambahkan pihaknya telah melakukan bantuan rekayasa cuaca dan pemadaman api di sejumlah titik. Personel TNI yang diturunkan sebanyak 1600 prajurit.
"Kita membantu BNPB untuk rekayasa cuaca, hercules kita untuk rekayasa cuaca, personel kita untuk bantu padamkan yang di darat. Personel sudah ada 1600 disana, nanti kita tambah jadi 2000," paparnya.
(mpr/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/212515/2282999/10/sby-perusahaan-indonesia-atau-asing-hukum-harus-ditegakkan
Kabut Asap di Singapura
SBY: Perusahaan Indonesia atau Asing, Hukum Harus Ditegakkan
Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Presiden SBY menginstruksikan jajarannya untuk melakukan upaya yang maksimal dalam penanganan kasus kebakaran lahan gambut di Sumatera. Presiden SBY juga meminta dilakukan investigasi menyeluruh terkait kasus tersebut.
"Investigasi juga harus dilaksanakan secara menyeluruh," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Menurut SBY, penyebab kebakaran adalah faktor alam dan ada juga yang faktor manusia. Kebetulan, arah angin dari Sumatera melintasi Singapura dan Malaysia menuju Filipina.
"Inilah juga faktor yang membuat aliran asap itu menjadi tebal seperti sekarang ini di kedua negara tetangga kita," jelasnya.
SBY menegaskan penegakkan hukum harus ditegakkan. Proses hukum diserahkan kepada Polri untuk melakukan investigasi.
"Setelah itu maka akan ketahuan nanti perusahaan-perusahan mana yang lalai dan manakala lalai dan tidak menjalankan aturan, apakah perusahan Indonesia atau asing, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya," tegasnya.
Sementara itu Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pihaknya siap untuk mengusut pelaku pembakaran. Namun sejauh ini polisi masih dalam proses investigasi.
"Itu bagian dari penegakan hukum. Saya kira semua akan berproses ya, kita tunggu hasilnya," kata Timur.
Panglima TNI Agus Suhartono menambahkan pihaknya telah melakukan bantuan rekayasa cuaca dan pemadaman api di sejumlah titik. Personel TNI yang diturunkan sebanyak 1600 prajurit.
"Kita membantu BNPB untuk rekayasa cuaca, hercules kita untuk rekayasa cuaca, personel kita untuk bantu padamkan yang di darat. Personel sudah ada 1600 disana, nanti kita tambah jadi 2000," paparnya.
(mpr/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/212515/2282999/10/sby-perusahaan-indonesia-atau-asing-hukum-harus-ditegakkan
Spoiler for SBY Minta Maaf 4:
Senin, 24/06/2013 22:40 WIB
SBY Minta Maaf ke Singapura dan Malaysia, Ini Kata Menlu Marty
Mega Putra Ratya - detikNews
Marty Natalegawa (dok. detikcom)
Jakarta - Hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia terkait kabut asap yang melanda kedua negara tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang menyebut Indonesia tidak perlu minta maaf.
"Saya kira presiden pernyataannya sudah sangat jelas," ujar Marty Natalegawa saat ditemui wartawan usai konferensi pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
"Saya kira sudah jelas sekali, sangat mendalam, dan jelas," imbuh Marty. Dia menjawab pertanyaan wartawan soal apakah permintaan maaf SBY berarti Indonesia mengakui kesalahan dalam krisis kabut asap yang melanda kedua negara tetangga.
Saat ditanya apakah Indonesia akan menyampaikan surat permintaan maaf kepada pihak Singapura dan Malaysia. Marty enggan menjawab banyak.
"Pernyataannya sudah sangat jelas," jawabnya singkat.
Pada Jumat (21/6) lalu, Marty menyatakan Indonesia tidak perlu meminta maaf terkait kabut asap yang berdampak parah bagi Singapura dan Malaysia. Menurut Marty, kedua negara tersebut seharusnya memahami kondisi yang terjadi sejak lama ini.
"Tidak ada permintaan maaf. Saya kira dari pihak Singapura juga mengetahui bahwa ini selama bertahun-tahun kondisi sudah jauh lebih baik," ujar Menlu Marty Natalegawa saat ditanya apakah Indonesia perlu minta maaf.
(nvc/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/224012/2283024/10/sby-minta-maaf-ke-singapura-dan-malaysia-ini-kata-menlu-marty
SBY Minta Maaf ke Singapura dan Malaysia, Ini Kata Menlu Marty
Mega Putra Ratya - detikNews
Marty Natalegawa (dok. detikcom)
Jakarta - Hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia terkait kabut asap yang melanda kedua negara tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang menyebut Indonesia tidak perlu minta maaf.
"Saya kira presiden pernyataannya sudah sangat jelas," ujar Marty Natalegawa saat ditemui wartawan usai konferensi pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta, Senin (24/6/2013).
"Saya kira sudah jelas sekali, sangat mendalam, dan jelas," imbuh Marty. Dia menjawab pertanyaan wartawan soal apakah permintaan maaf SBY berarti Indonesia mengakui kesalahan dalam krisis kabut asap yang melanda kedua negara tetangga.
Saat ditanya apakah Indonesia akan menyampaikan surat permintaan maaf kepada pihak Singapura dan Malaysia. Marty enggan menjawab banyak.
"Pernyataannya sudah sangat jelas," jawabnya singkat.
Pada Jumat (21/6) lalu, Marty menyatakan Indonesia tidak perlu meminta maaf terkait kabut asap yang berdampak parah bagi Singapura dan Malaysia. Menurut Marty, kedua negara tersebut seharusnya memahami kondisi yang terjadi sejak lama ini.
"Tidak ada permintaan maaf. Saya kira dari pihak Singapura juga mengetahui bahwa ini selama bertahun-tahun kondisi sudah jauh lebih baik," ujar Menlu Marty Natalegawa saat ditanya apakah Indonesia perlu minta maaf.
(nvc/trq)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/224012/2283024/10/sby-minta-maaf-ke-singapura-dan-malaysia-ini-kata-menlu-marty
Akhirnya jadi HT di media Malaysia....
Spoiler for Headline di Media Malaysia:
Published: Monday June 24, 2013 MYT 10:57:00 PM
Updated: Monday June 24, 2013 MYT 11:34:39 PM
Haze: Indonesia's president Yudhoyono apologises for haze
JAKARTA: President Susilo Bambang Yudhoyono (pix) has apologised for the haze that had blanketed Singapore and Malaysia in recent days and continues to remain a threat in coming days.
“For what has happened, as President, I say sorry and seek the understanding of our relatives in Singapore and Malaysia,” he said.
“Indonesia had no intention to cause this. And we will continue to bear responsibility to overcome what has happened,” he said in a televised press conference at his office on Monday evening.
Dr Yudhoyono's comments came as Indonesia stepped up its response to the haze with forest fires in Riau continuing to spread, amid efforts to control them by cloud-seeding and water-bombing, and after some of his ministers had hit out at neighbouring countries' reactions to the haze.
“There are statements from several office-holders that I feel need not be put across that way,” he said.
“Sometimes the facts have not been checked, and that becomes an issue. This has become a concern from Singapore and also Malaysia,” he added.
“There are statements that contradict one another. I have instructed officers that there is no need to give statements like these.”
“If there are companies at fault whether they are from Indonesia, or foreign companies, there's no need to say that,” he added.
“What is needed is to focus all efforts on overcoming the haze and burning. Enforcement action will continue we leave that to police and the authorities. There is no need to discriminate.”
“Whether it is an Indonesian company or foreign company, the law will be applied firmly and fairly," he said. - The Straits Times/ANN
Sumbernya http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2013/6/24/nation/20130624230053&sec=nation
Updated: Monday June 24, 2013 MYT 11:34:39 PM
Haze: Indonesia's president Yudhoyono apologises for haze
JAKARTA: President Susilo Bambang Yudhoyono (pix) has apologised for the haze that had blanketed Singapore and Malaysia in recent days and continues to remain a threat in coming days.
“For what has happened, as President, I say sorry and seek the understanding of our relatives in Singapore and Malaysia,” he said.
“Indonesia had no intention to cause this. And we will continue to bear responsibility to overcome what has happened,” he said in a televised press conference at his office on Monday evening.
Dr Yudhoyono's comments came as Indonesia stepped up its response to the haze with forest fires in Riau continuing to spread, amid efforts to control them by cloud-seeding and water-bombing, and after some of his ministers had hit out at neighbouring countries' reactions to the haze.
“There are statements from several office-holders that I feel need not be put across that way,” he said.
“Sometimes the facts have not been checked, and that becomes an issue. This has become a concern from Singapore and also Malaysia,” he added.
“There are statements that contradict one another. I have instructed officers that there is no need to give statements like these.”
“If there are companies at fault whether they are from Indonesia, or foreign companies, there's no need to say that,” he added.
“What is needed is to focus all efforts on overcoming the haze and burning. Enforcement action will continue we leave that to police and the authorities. There is no need to discriminate.”
“Whether it is an Indonesian company or foreign company, the law will be applied firmly and fairly," he said. - The Straits Times/ANN
Sumbernya http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2013/6/24/nation/20130624230053&sec=nation
PM Malaysia ternyata menekan pemerintah pusat di Jakarta lewat statemennya...
Tetapi juga menawarkan bantuan, Pesawat Pembom Air untuk memadamkan kebakaran

Spoiler for Tekanan PM Malaysia:
Published: Monday June 24, 2013 MYT 11:23:00 PM
Updated: Monday June 24, 2013 MYT 11:28:59 PM
Haze: Jakarta must act against firms causing haze, says PM
KUALA LUMPUR: Putrajaya wants Jakarta to take firm action against companies that are causing the haze, regardless of their ownership.
Prime Minister Datuk Seri Najib Tun Razak said he will send a letter to President Bambang Susilo Yudhoyono to urge the Indonesia government to act against the culprits.
"It does not matter if the companies are Malaysian, Singapore or Indonesian-owned. Action must be taken against those who are causing the haze," he said after chairing the Barisan Nasional supreme council meeting.
Najib said Natural Resources and Environment Minister Datuk Seri G.Palanivel would meet with his Indonesian counterpart on Wednesday to discuss on the haze issue.
Malaysia, he said, would also offer Indonesia the service of its water bomber planes to help put out the fires.
Sumbernya http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2013/6/24/nation/20130624232524&sec=nation
Updated: Monday June 24, 2013 MYT 11:28:59 PM
Haze: Jakarta must act against firms causing haze, says PM
KUALA LUMPUR: Putrajaya wants Jakarta to take firm action against companies that are causing the haze, regardless of their ownership.
Prime Minister Datuk Seri Najib Tun Razak said he will send a letter to President Bambang Susilo Yudhoyono to urge the Indonesia government to act against the culprits.
"It does not matter if the companies are Malaysian, Singapore or Indonesian-owned. Action must be taken against those who are causing the haze," he said after chairing the Barisan Nasional supreme council meeting.
Najib said Natural Resources and Environment Minister Datuk Seri G.Palanivel would meet with his Indonesian counterpart on Wednesday to discuss on the haze issue.
Malaysia, he said, would also offer Indonesia the service of its water bomber planes to help put out the fires.
Sumbernya http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2013/6/24/nation/20130624232524&sec=nation
Trus.... 2 Petani ini akan dijadikan kambing hitam? hebat sekali, cukup dibutuhkan 2 orang untuk menjadikan Malaysia dan Singapura sebagai Dendeng Asap

Spoiler for Petani Jagoan:
Senin, 24/06/2013 13:01 WIB
2 Petani Diduga Pembakar Lahan Gambut di Riau Ditangkap
Andri Haryanto - detikNews
Kabut asap.
Jakarta - Polda Riau menangkap dua petani yang diduga pelaku pembakaran lahan gambut di Riau. Seperti diketahui kebakaran lahan gambut di Sumatra menyebabkan kabut asap hingga ke Singapura dan Malaysia.
"Inisial pelaku S (64), warga Rupat Utara Bengkalis dan satu lagi HP (56), warga Rokan Ilir. Mereka membersihkan lahan dengan cara membakar," kata Kabagpenum Polri, Kombes Agus Rianto, di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2013).
Keduanya kini menjalankan pemeriksaan terpisah di Polres setempat, Bengkalis dan Rokan Ilir, Riau. Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap keduanya untuk mengetahui adanya unsur kesengajaan.
"Keduanya merupakan petani bukan korporasi," ujar Agus.
(ahy/lh)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/130154/2282270/10/2-petani-diduga-pembakar-lahan-gambut-di-riau-ditangkap?nd771104bcj
2 Petani Diduga Pembakar Lahan Gambut di Riau Ditangkap
Andri Haryanto - detikNews
Kabut asap.
Jakarta - Polda Riau menangkap dua petani yang diduga pelaku pembakaran lahan gambut di Riau. Seperti diketahui kebakaran lahan gambut di Sumatra menyebabkan kabut asap hingga ke Singapura dan Malaysia.
"Inisial pelaku S (64), warga Rupat Utara Bengkalis dan satu lagi HP (56), warga Rokan Ilir. Mereka membersihkan lahan dengan cara membakar," kata Kabagpenum Polri, Kombes Agus Rianto, di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2013).
Keduanya kini menjalankan pemeriksaan terpisah di Polres setempat, Bengkalis dan Rokan Ilir, Riau. Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap keduanya untuk mengetahui adanya unsur kesengajaan.
"Keduanya merupakan petani bukan korporasi," ujar Agus.
(ahy/lh)
Sumbernya http://news.detik..com/read/2013/06/24/130154/2282270/10/2-petani-diduga-pembakar-lahan-gambut-di-riau-ditangkap?nd771104bcj
-------------------------------
Lucu aja, dari kemarin2 cuman bisa nangkep 2 orang petani
Spoiler for tret lain:
Diubah oleh buduran 24-06-2013 23:59
0
5.1K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan