Bila Anda sedang berjalan di tengah kota dan sejenak mengamati sekeliling Anda, mungkin Anda akan menemukan banyak sekali kesibukan dunia. Akan ada orang yang sibuk dengan kendaraan mereka, orang yang sedang senang, orang yang berjualan, pengemis, rongsokan, mall besar dan sebagainya. Namun kita mungkin tak pernah tahu kebahagiaan macam apa yang mereka usahakan dalam hidup ini.

Di Taiyuan, Provinsi Shanxi, Anda bisa menemukan sebuah kendaraan rakitan sederhana yang mungkin lebih nampak seperti tumpukan barang rongsokan. Kendaraan rakitan ini diberi nama motor home atau rumah motor oleh penghuninya yang bernama Li Guanjun. Ia adalah pria berusia 57 tahun yang berprofesi sebagai penampil jalanan sambil meninggali kendaraan lusuhnya itu.



Loyal Li Guanjun, 57, mengubah truk peternakan menjadi mobil rumah dan menggunakannya untuk bepergian ke daerah-daerah yang ada China untuk mencari istrinya, Yao Guo yang hilang di Beijing tahun lalu. Li mengaku dirinya sangat bersyukur dapat selamat dari kebakaran yang melalap keretanya ketika dirinya sedang tertidur. "Saya sedang tidur saat itu, dan saya tiba-tiba terbangun dan mencium asap. Semuanya terbakar dan saya beruntung masih bisa hidup," ungkap Li.

Dahulu, Li Guanjun adalah seorang petani di desa Datong. Namun sebuah peristiwa menyedihkan terjadi tatkala dua tahun lalu ia kehilangan istrinya yang mengalami cacat mental. Hal tersebut terjadi saat mereka sedang berkeliling di Beijing.

Begitu cintanya Li Guanjun pada sang istri hingga ia masih mencari istrinya dengan kendaraan rakitannya sendiri hingga hari ini. Sembari mencari, ia juga bekerja sebisanya sambil melakukan atraksi jalanan sebagai pemain alat musik tradisional.



Li mengatakan istrinya mengalami gangguan mental ketika dia hilang. Sebelum istrinya hilang, Li yang berprofesi sebagai pengamen jalanan, meminta istrinya untuk menunggunya di rumah ketika dia pergi mengamen, namun saat dirinya kembali, istrinya sudah pergi. Setelah kejadian itu, Li bersumpah untuk terus mencari istrinya dan membuat sebuah kendaraan berupa kereta yang terbuat dari barang-barang bekas demi mencari istrinya.

Namun, perjalanan seorang suami setia lebih dari 4000 mil di China demi mencari istrinya yang hilang berhenti mendadak setelah kereta hasil buatannya yang digunakan untuk menjelajah China terbakar di Tianjin, sebelah utara Cina.



Walaupun Li sempat mengalami musibah, dirinya tidak pernah menyerah dalam melakukan misinya untuk mencari istrinya yang hilang. "Saya tidak pernah bisa menyerah, tidak peduli berapapun lamanya," ungkapnya.

Kesetiaan antar pasangan sudah jarang ditemukan pada masa kini. Sebagian besar mereka mungkin akan memilih untuk menyerah. Namun cinta yang tulus dan komitmen yang kuat akan melahirkan suatu perjalanan yang luar biasa.

Kehilangan pasangan yang tak tahu ada di mana rimbanya dan masih hidup atau tidak, tentunya adalah siksaan tersendiri bagi seorang anak manusia. Setelah selama ini hidup bersama dan tiba-tiba kehilangan, tak ada alasan untuk tak mencari istrinya bagi Li Guanjun.



Rumah motor Li Guanjun mungkin hanyalah rakitan dari berbagai macam rongsokan. Namun setiap meter yang diraihnya membawa harapan bahwa ia akan semakin dekat dan dapat menemukan istrinya. Sebuah keteguhan cinta yang mengagumkan di usia di mana seharusnya ia sudah bisa beristirahat dan hidup tenang di desa bersama istrinya.

Semoga Li Guanjun segera menemukan belahan hatinya yang telah hilang. Salut atas perjuangan tiada henti untuk menemukan istri tercintanya hingga hari ini.

DailyMail