Entah, apakah ini merupakan sebuah karma dari pemain dan manajemen Persibo, yang sudah merasa dizolimi oleh PSSI. Bayangkan, jika sebelumnya Persibo dihukum oleh komdis karena dianggap “berperilaku buruk dan pura-pura cedera” di laga AFC Cup, kejadian yang sama menimpa salah satu klub ISL.

Dalam lanjutan laga ISL hari ini, tuan rumah Barito Putera seakan mendapat berkah ketika Persiwa tampil pincang. Betapa tidak, Persiwa datang jauh-jauh dari tanah Papua, hanya beberapa jam menjelang kick off pertandingan. Sudah begitu, Persiwa juga tidak membawa para pemain utamanya. Hanya 13 pemain yang dibawa klub berjuluk “Badai Pegunungan” ini. Dan semuanya merupakan pemain muda, tidak ada pemain inti.

Yang lebih menggelikan dan sangat menakjubkan, Persiwa mengawali pertandingan dengan hanya 7 pemain, sementara pemain lainnya masih dalam perjalanan dari bandara. “Di babak pertama Persiwa Wamena hanya menurunkan tujuh pemain, karena sisanya masih sedang dalam perjalanan,” ujar panitia.. Memasuki menit 40 pertandingan dengan skor 3-0, salah satu pemain Persiwa (kiper) ada yang cedera dan ditarik keluar, sementara di bangku cadangan tidak ada kiper yang menggantikan. Otomatis, Persiwa hanya bermain dengan 6 pemain. Pertandingan pun terpaksa dihentikan oleh wasit, dan menyatakan Barito Putera memenangkan pertandingan dengan skor 6-0, hasil dari 3 gol dilapangan dan 3 gol hukuman akibat Persiwa dianggap kalah WO.

Mengapa Persiwa hanya membawa 13 pemain, dan memainkan 8 pemain? Mengapa Persiwa datang hanya beberapa jam sebelum pertandingan? Fakta ini seolah mengingatkan kita pada kasus Persibo di AFC Cup. Akibat krisis keuangan, Persibo terpaksa hanya bisa membawa 11 pemain, dan datang satu hari sebelum pertandingan. Bisa jadi, Persiwa juga mengalami hal yang sama. Dimana para pemain intinya mogok dan tidak mau bertanding melawan Barito Putera, hingga akhirnya manajemen klub terpaksa membawa 13 pemain mudanya, untuk memenuhi “paksaan” PT. LI yang mengharuskan Persiwa harus bertanding, agar tidak ada kasus pertandingan WO, sebagaimana yang dialami oleh IPL.

Pertandingan ini seolah mencoreng muka PSSI, lebih tepatnya Komisi Disiplin. Baru beberapa hari yang lalu komisi yang dipimpin Hinca Panjaitan menghukum pemain dan official Persibo, dengan hukuman hingga seumur hidup karena “berperilaku buruk, pura-pura cedera, dan terindikasi match fixing”. Kini, melihat hasil pertandingan Barito Putera vs Persiwa, akankah komisi disiplin juga memberi hukuman yang sama? Ataukah komisi disiplin hanya berani pada klub-klub IPL saja?