Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
7-Eleven Dinilai Terapkan Perbudakan Modern
7-Eleven Dinilai Terapkan Perbudakan Modern
Toko modern waralaba 7-Eleven (sumber: ABC News)

New York - Para pemilik toko modern waralaba 7-Eleven di New York dan Virginia, Amerika Serikat (AS), dinilai menciptakan sistem perbudakan modern dengan merekrut pekerja ilegal dan memaksa mereka bekerja bekerja selama 100 jam dalam seminggu.

Sebanyak 10 toko di New York dan empat lainnya di Virginia dirazia sebagai bagian penyelidikan federal di mana terdapat banyak pekerja ilegal asal Pakistan yang diberikan identitas curian dari data anak-anak atau orang yang telah meninggal.

Farrukh Baig, istrinya Bushra, dan tujuh orang lainnya didakwa dengan kecurangan, pencurian identitas dan menyembunyikan imigran ilegal untuk bekerja di toko mereka.

Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa mereka mempekerjakan pekerja ilegal sejak tahun 2000 dan memaksa mereka bekerja dengan jam yang panjang dan bayaran rendah. Mereka juga ditempatkan di penginapan yang dimiliki dan dikontrol oleh pemilik toko.

"Waralaba 7-11 akan lebih dikenal sebagai pelanggaran besar (Big Fraud) daripada Big Gulp (minuman soft drink ukuran besar andalan 7-11)," kata James Hayes, agen spesial yang menginvestigasi masalah imigrasi dan bea cukai di New York.

Investigasi tersebut, yang merupakan salah satu investigasi kriminal pekerja imigran terbesar yang pernah dilakukan Kementerian Kehakiman dan Dalam Negeri AS, dimulai saat beberapa pekerja memberikan informasi kepada polisi soal praktik ilegal yang sudah berlangsung lama.

Otoritas federal telah menangkap 18 pekerja ilegal 7-Eleven yang terancam dideportasi.

"Para terdakwa mengeksploitasi pekerja imigran mereka, mencuri gaji mereka dan menempatkan mereka di asrama ilegal sehingga menciptakan sistem perbudakan modern," kata Lynch.

Penyelidikan federal melebar ke 40 lokasi di tujuh negara bagian, termasuk Florida, Illinois, Maryland, Michigan, New Jersey, Pennsylvania dan New York.

Juru bicara 7-Eleven yang berbasis di Dallas, Texas, mengatakan pihaknya akan mengambil langkah tegas untuk mengaudit status pekerja di semua waralaba dan berjanji akan bekerjasama dengan penyelidik federal.

"7-Eleven Inc mengambil tindakan atas toko-toko yang terlibat sehingga kami dapat kembali melayani tamu kami," kata Margaret Chabris, direktur komunikasi 7-Eleven, dalam pernyataannya.

sumber
0
3.8K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan